{"title":"分析印尼学院国家教育系统储备项目实施计划的政策分析","authors":"Julianto Fernandes Samosir, Mulyadi DR., Margaretha Hanita","doi":"10.33172/jpbh.v13i2.11297","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"<p align=\"justify\">Sistem pendidikan nasional memainkan peran krusial dalam pengembangan sumber daya manusia dan kemajuan bangsa. Program komponen cadangan telah diperkenalkan sebagai upaya untuk mengatasi tantangan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, seperti kurangnya dana, fasilitas, dan pengembangan kurikulum. Namun, keberhasilan implementasi program ini sangat tergantung pada faktor-faktor kebijakan yang mendukungnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan yang mempengaruhi implementasi program komponen cadangan dalam sistem pendidikan nasional di perguruan tinggi Indonesia. Metode penelitian ini melibatkan analisis kebijakan publik dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui studi literatur, wawancara dengan stakeholders pendidikan, serta analisis dokumen kebijakan terkait. Adapun hasil dari penelitian ini adalah belum adanya kesepahaman tentang konsep pelatihan militer yang dibuat oleh Kementerian Pertahanan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sehingga terjadi bias oleh publik terutama kalangan mahasiswa. Hal ini ditunjukkan dengan belum adanya pedoman yang jelas serta sosialisasi menyeluruh kepada para mahasiswa di kampus tentang penyelenggaraan program Komponen Cadangan tersebut serta indikator Kinerja Utama ke-2 (Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus) tidak menyebut dengan eksplisit akan adanya program pelatihan militer.</p>","PeriodicalId":485365,"journal":{"name":"Jurnal pertahanan dan bela negara","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISA KEBIJAKAN TERHADAP IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPONEN CADANGAN PADA SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI PERGURUAN TINGGI INDONESIA\",\"authors\":\"Julianto Fernandes Samosir, Mulyadi DR., Margaretha Hanita\",\"doi\":\"10.33172/jpbh.v13i2.11297\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"<p align=\\\"justify\\\">Sistem pendidikan nasional memainkan peran krusial dalam pengembangan sumber daya manusia dan kemajuan bangsa. Program komponen cadangan telah diperkenalkan sebagai upaya untuk mengatasi tantangan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, seperti kurangnya dana, fasilitas, dan pengembangan kurikulum. Namun, keberhasilan implementasi program ini sangat tergantung pada faktor-faktor kebijakan yang mendukungnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan yang mempengaruhi implementasi program komponen cadangan dalam sistem pendidikan nasional di perguruan tinggi Indonesia. Metode penelitian ini melibatkan analisis kebijakan publik dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui studi literatur, wawancara dengan stakeholders pendidikan, serta analisis dokumen kebijakan terkait. Adapun hasil dari penelitian ini adalah belum adanya kesepahaman tentang konsep pelatihan militer yang dibuat oleh Kementerian Pertahanan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sehingga terjadi bias oleh publik terutama kalangan mahasiswa. Hal ini ditunjukkan dengan belum adanya pedoman yang jelas serta sosialisasi menyeluruh kepada para mahasiswa di kampus tentang penyelenggaraan program Komponen Cadangan tersebut serta indikator Kinerja Utama ke-2 (Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus) tidak menyebut dengan eksplisit akan adanya program pelatihan militer.</p>\",\"PeriodicalId\":485365,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal pertahanan dan bela negara\",\"volume\":\"40 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal pertahanan dan bela negara\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33172/jpbh.v13i2.11297\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal pertahanan dan bela negara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33172/jpbh.v13i2.11297","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
< p align=“justify”>国家教育系统在人力资源开发和国家进步方面发挥了关键作用。已引入故障安全组件计划,以应对高等教育的挑战,如资金不足、设施不足和课程发展。然而,该计划的成功很大程度上取决于支持它的政策因素。本研究旨在分析影响印尼学院国家教育体系储备项目实施的政策。本研究方法涉及用定性方法分析公共政策。通过文献研究、教育利益相关者采访以及相关政策文件分析收集数据。至于这项研究的结果,对于国防部、教育和文化部长提出的军事培训概念还没有达成一致,这一概念在公众特别是学生之间存在偏见。这一点的说明是,校园里的学生还没有明确的指导方针和全面的社会化,没有就预备队项目的安排和第二大绩效指标(学生在校外有经验)明确提到军事培训项目
ANALISA KEBIJAKAN TERHADAP IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPONEN CADANGAN PADA SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI PERGURUAN TINGGI INDONESIA
Sistem pendidikan nasional memainkan peran krusial dalam pengembangan sumber daya manusia dan kemajuan bangsa. Program komponen cadangan telah diperkenalkan sebagai upaya untuk mengatasi tantangan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, seperti kurangnya dana, fasilitas, dan pengembangan kurikulum. Namun, keberhasilan implementasi program ini sangat tergantung pada faktor-faktor kebijakan yang mendukungnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan yang mempengaruhi implementasi program komponen cadangan dalam sistem pendidikan nasional di perguruan tinggi Indonesia. Metode penelitian ini melibatkan analisis kebijakan publik dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui studi literatur, wawancara dengan stakeholders pendidikan, serta analisis dokumen kebijakan terkait. Adapun hasil dari penelitian ini adalah belum adanya kesepahaman tentang konsep pelatihan militer yang dibuat oleh Kementerian Pertahanan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sehingga terjadi bias oleh publik terutama kalangan mahasiswa. Hal ini ditunjukkan dengan belum adanya pedoman yang jelas serta sosialisasi menyeluruh kepada para mahasiswa di kampus tentang penyelenggaraan program Komponen Cadangan tersebut serta indikator Kinerja Utama ke-2 (Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus) tidak menyebut dengan eksplisit akan adanya program pelatihan militer.