Laras Puspa Nirmala, Dimas Tri Anantyo, Gatot Irawan Sarosa
{"title":"早产儿脑损伤的风险因素","authors":"Laras Puspa Nirmala, Dimas Tri Anantyo, Gatot Irawan Sarosa","doi":"10.14238/sp25.3.2023.179-84","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang. Angka kematian neonatal pada tahun 2019 adalah 15/1000 kelahiran hidup. Penyebab utama kematian bayi adalah prematur. Bayi prematur rentan terhadap cedera otak hemoragik dan iskemik. Ultrasonografi kepala berguna untuk diagnosis dini berbagai etiologi ensefalopati pada neonatus.Tujuan. Untuk menganalisis faktor-faktor risiko kejadian lesi serebral pada bayi prematur.Metode. Penelitian dengan desain kasus kontrol. Data diambil dari rekam medis bayi prematur yang di rawat di ruang Neonatal Intensive Care Unit Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang pada bulan Januari 2019-Agustus 2022. Analisis data dengan menggunakan uji chi square, fisher exact test, dan regresi logistik.Hasil. Subjek penelitian berjumlah 98 pasien yang terdiri dari, 49 kasus dan kontrol. Jenis lesi serebri terbanyak adalah perdarahan intraventrikular (15,3%) berapa subjek. Pada faktor risiko maternal, kejadian lesi serebri signifikan pada bayi prematur dengan ibu ketuban pecah dini (odds ratio 4,53; Interval Kepercayaan 95%: 1,6-12,7). Pada faktor neonatal, kejadian lesi serebri signifikan pada bayi prematur dengan neonatal infeksi (odds ratio 13,89; Interval Kepercayaan 95%: 1,7-112). Hasil analisis multivariat menunjukkan neonatal infeksi merupakan faktor risiko yang paling berpengaruh odds ratio 10,1. Kesimpulan. Perdarahan intraventrikular adalah kelainan terbanyak yang didapatkan pada penelitian ini. Ketuban pecah dini dan neonatal infeksi merupakan faktor risiko signifikan kejadian lesi serebri pada bayi prematur.","PeriodicalId":31777,"journal":{"name":"Sari Pediatri","volume":"128 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Faktor-Faktor Risiko Kejadian Lesi Serebral pada Bayi Prematur\",\"authors\":\"Laras Puspa Nirmala, Dimas Tri Anantyo, Gatot Irawan Sarosa\",\"doi\":\"10.14238/sp25.3.2023.179-84\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Latar belakang. Angka kematian neonatal pada tahun 2019 adalah 15/1000 kelahiran hidup. Penyebab utama kematian bayi adalah prematur. Bayi prematur rentan terhadap cedera otak hemoragik dan iskemik. Ultrasonografi kepala berguna untuk diagnosis dini berbagai etiologi ensefalopati pada neonatus.Tujuan. Untuk menganalisis faktor-faktor risiko kejadian lesi serebral pada bayi prematur.Metode. Penelitian dengan desain kasus kontrol. Data diambil dari rekam medis bayi prematur yang di rawat di ruang Neonatal Intensive Care Unit Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang pada bulan Januari 2019-Agustus 2022. Analisis data dengan menggunakan uji chi square, fisher exact test, dan regresi logistik.Hasil. Subjek penelitian berjumlah 98 pasien yang terdiri dari, 49 kasus dan kontrol. Jenis lesi serebri terbanyak adalah perdarahan intraventrikular (15,3%) berapa subjek. Pada faktor risiko maternal, kejadian lesi serebri signifikan pada bayi prematur dengan ibu ketuban pecah dini (odds ratio 4,53; Interval Kepercayaan 95%: 1,6-12,7). Pada faktor neonatal, kejadian lesi serebri signifikan pada bayi prematur dengan neonatal infeksi (odds ratio 13,89; Interval Kepercayaan 95%: 1,7-112). Hasil analisis multivariat menunjukkan neonatal infeksi merupakan faktor risiko yang paling berpengaruh odds ratio 10,1. Kesimpulan. Perdarahan intraventrikular adalah kelainan terbanyak yang didapatkan pada penelitian ini. Ketuban pecah dini dan neonatal infeksi merupakan faktor risiko signifikan kejadian lesi serebri pada bayi prematur.\",\"PeriodicalId\":31777,\"journal\":{\"name\":\"Sari Pediatri\",\"volume\":\"128 \",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Sari Pediatri\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14238/sp25.3.2023.179-84\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sari Pediatri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14238/sp25.3.2023.179-84","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
背景。2019年新生儿死亡率是活出生的1000分之一。婴儿死亡的主要原因是过早。早产儿容易出血性和缺血性脑损伤。头部超音波疗法对新生儿的各种病理诊断很有用。分析早产儿脑损伤的风险因素。控制案例设计研究。数据来自于2011年1月至2022年8月1日至8月22日卡拉迪中央总医院临时病房的早产儿医疗记录。使用chi square测试、fisher exact测试和物流回归进行数据分析。研究对象包括98名患者,49例和控制病例。最常见的脑炎是心室出血(153%)。就孕产妇风险而言,产前羊膜破裂的早产儿明显脑损伤(odds ratio 4.53;信托间隔95%:16,12.7)。在新生儿因子上,未出生婴儿脑损伤与感染前精子(odds ratio 13.89;信任间隔95%:1.7 -112)。多变量分析表明,感染的新生儿是患10.1赔率最多的风险因素。结论。腔室出血是这项研究中发现的最常见的疾病。早期羊膜破裂和感染新生儿是早产儿脑膜损伤的一个重要因素。
Faktor-Faktor Risiko Kejadian Lesi Serebral pada Bayi Prematur
Latar belakang. Angka kematian neonatal pada tahun 2019 adalah 15/1000 kelahiran hidup. Penyebab utama kematian bayi adalah prematur. Bayi prematur rentan terhadap cedera otak hemoragik dan iskemik. Ultrasonografi kepala berguna untuk diagnosis dini berbagai etiologi ensefalopati pada neonatus.Tujuan. Untuk menganalisis faktor-faktor risiko kejadian lesi serebral pada bayi prematur.Metode. Penelitian dengan desain kasus kontrol. Data diambil dari rekam medis bayi prematur yang di rawat di ruang Neonatal Intensive Care Unit Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang pada bulan Januari 2019-Agustus 2022. Analisis data dengan menggunakan uji chi square, fisher exact test, dan regresi logistik.Hasil. Subjek penelitian berjumlah 98 pasien yang terdiri dari, 49 kasus dan kontrol. Jenis lesi serebri terbanyak adalah perdarahan intraventrikular (15,3%) berapa subjek. Pada faktor risiko maternal, kejadian lesi serebri signifikan pada bayi prematur dengan ibu ketuban pecah dini (odds ratio 4,53; Interval Kepercayaan 95%: 1,6-12,7). Pada faktor neonatal, kejadian lesi serebri signifikan pada bayi prematur dengan neonatal infeksi (odds ratio 13,89; Interval Kepercayaan 95%: 1,7-112). Hasil analisis multivariat menunjukkan neonatal infeksi merupakan faktor risiko yang paling berpengaruh odds ratio 10,1. Kesimpulan. Perdarahan intraventrikular adalah kelainan terbanyak yang didapatkan pada penelitian ini. Ketuban pecah dini dan neonatal infeksi merupakan faktor risiko signifikan kejadian lesi serebri pada bayi prematur.