{"title":"civi大坝建设对土地使用和土地容和度变化的影响","authors":"Ahmad Wildan Pratama","doi":"10.58812/jgws.v1i03.724","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyediaan infrastruktur merupakan salah satu unsur penunjang dalam hal pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi dalam pelaksanaannya penyediaan infrastruktur tidak terlepas dari penyediaan tanah. Penyediaan tanah ini berdampak langsung terhadap keberlanjutan lingkungan dan perubahan penggunaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memetakan secara spasial perubahan penggunaan lahan akibat Pembangunan Bendungan Ciawi dan menganalisis tingkat kesesuaian penggunaan lahan terhadap RTRW Kabupaten Bogor. Metode penelitian yang digunakan dalam peneilitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan spasial. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Citra Satelit Sentinel 2A Tahun 2017 dan 2023; Peta Rencana Tata Ruang Kabupaten Bogor; dan Batas Administrasi Wilayah. Analisis dilakukan dengan melakukan klasifikasi citra satelit dan overlay peta penggunaan lahan tahun 2017 dan 2023. Sedangkan tingkat kesesuaia dengan RTRW dilakukan overlay antara peta perubahan penggunaan lahan dengan Peta RTRW. Hasil analisis menunjukan perubahan yang signifikan terjadi pada penggunaan lahan pertanian. Lahan pertanian yang pada tahun 2017 seluas 94,349 Hektar menjadi 23,273 Hektar pada Tahun 2023. Sementara itu, untuk kesesuaian terhadap RTRW terdapat setidaknya 46% diizinkan dengan syarat, 49% sesua 5% kawasan yang tidak sesuai. Dengan penelitian ini dapat menjadi bahan bahan dasar serta pertimbangan dalam perumusan kebijakan pemanfaatan ruang dan pembangunan Desa Gadog.
","PeriodicalId":415346,"journal":{"name":"Jurnal Geosains West Science","volume":"602 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Implikasi Pembangunan Bendungan Ciawi Pada Perubahan Penggunaan Lahan dan Kesesuaian Lahan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah\",\"authors\":\"Ahmad Wildan Pratama\",\"doi\":\"10.58812/jgws.v1i03.724\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penyediaan infrastruktur merupakan salah satu unsur penunjang dalam hal pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi dalam pelaksanaannya penyediaan infrastruktur tidak terlepas dari penyediaan tanah. Penyediaan tanah ini berdampak langsung terhadap keberlanjutan lingkungan dan perubahan penggunaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memetakan secara spasial perubahan penggunaan lahan akibat Pembangunan Bendungan Ciawi dan menganalisis tingkat kesesuaian penggunaan lahan terhadap RTRW Kabupaten Bogor. Metode penelitian yang digunakan dalam peneilitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan spasial. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Citra Satelit Sentinel 2A Tahun 2017 dan 2023; Peta Rencana Tata Ruang Kabupaten Bogor; dan Batas Administrasi Wilayah. Analisis dilakukan dengan melakukan klasifikasi citra satelit dan overlay peta penggunaan lahan tahun 2017 dan 2023. Sedangkan tingkat kesesuaia dengan RTRW dilakukan overlay antara peta perubahan penggunaan lahan dengan Peta RTRW. Hasil analisis menunjukan perubahan yang signifikan terjadi pada penggunaan lahan pertanian. Lahan pertanian yang pada tahun 2017 seluas 94,349 Hektar menjadi 23,273 Hektar pada Tahun 2023. Sementara itu, untuk kesesuaian terhadap RTRW terdapat setidaknya 46% diizinkan dengan syarat, 49% sesua 5% kawasan yang tidak sesuai. Dengan penelitian ini dapat menjadi bahan bahan dasar serta pertimbangan dalam perumusan kebijakan pemanfaatan ruang dan pembangunan Desa Gadog.
\",\"PeriodicalId\":415346,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Geosains West Science\",\"volume\":\"602 \",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Geosains West Science\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.58812/jgws.v1i03.724\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Geosains West Science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58812/jgws.v1i03.724","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Implikasi Pembangunan Bendungan Ciawi Pada Perubahan Penggunaan Lahan dan Kesesuaian Lahan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah
Penyediaan infrastruktur merupakan salah satu unsur penunjang dalam hal pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi dalam pelaksanaannya penyediaan infrastruktur tidak terlepas dari penyediaan tanah. Penyediaan tanah ini berdampak langsung terhadap keberlanjutan lingkungan dan perubahan penggunaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memetakan secara spasial perubahan penggunaan lahan akibat Pembangunan Bendungan Ciawi dan menganalisis tingkat kesesuaian penggunaan lahan terhadap RTRW Kabupaten Bogor. Metode penelitian yang digunakan dalam peneilitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan spasial. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Citra Satelit Sentinel 2A Tahun 2017 dan 2023; Peta Rencana Tata Ruang Kabupaten Bogor; dan Batas Administrasi Wilayah. Analisis dilakukan dengan melakukan klasifikasi citra satelit dan overlay peta penggunaan lahan tahun 2017 dan 2023. Sedangkan tingkat kesesuaia dengan RTRW dilakukan overlay antara peta perubahan penggunaan lahan dengan Peta RTRW. Hasil analisis menunjukan perubahan yang signifikan terjadi pada penggunaan lahan pertanian. Lahan pertanian yang pada tahun 2017 seluas 94,349 Hektar menjadi 23,273 Hektar pada Tahun 2023. Sementara itu, untuk kesesuaian terhadap RTRW terdapat setidaknya 46% diizinkan dengan syarat, 49% sesua 5% kawasan yang tidak sesuai. Dengan penelitian ini dapat menjadi bahan bahan dasar serta pertimbangan dalam perumusan kebijakan pemanfaatan ruang dan pembangunan Desa Gadog.