Valdi Giffari Rahmayati Putra, Tono Viono, Ari Ambarwati
{"title":"东爪哇种族故事集》一书中的荒诞故事","authors":"Valdi Giffari Rahmayati Putra, Tono Viono, Ari Ambarwati","doi":"10.22460/semantik.v12i2.p161-174","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" Penelitian ini berfokus pada penyelidikan absurditas yang tergambarkan pada cerita rakyat daerah Jawa Timur yang disusun oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Peneliti bertujuan untuk mengungkap gejala dan solusi dalam menghadapi absurditas. Penelitian ini menggunakan konsep absurditas berdasarkan pemikiran dari Albert Camus seperti yang digambarkan dalam mitos Sisifus. Sumber data dalam penelitian ini adalah kumpulan cerita rakyat daerah Jawa Timur yang disusun oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Tim Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah) pada tahun 1978. Sedangkan, dalam teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dan studi Pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 3 dari 18 cerita rakyat yang mengandung absurditas, diantaranya adalah “Dongeng Tentang Burung Gagakâ€, “Asal Mula Ayam Hutanâ€, dan “Asal Mula Pohon Jati Besarâ€. Setelah Peneliti melakukan analisis data ditemukan terdapat gejala-gejala absurditas dalam cerita tersebut. Gejala-gejala absurditas ini disebabkan oleh ketidakmampuan dan konfrontasi tokoh cerita akan situasinya. Situasi yang berbeda dengan pencarian maknanya membuat absurd dalam tokoh tersebut. Solusi dalam menghadapi absurditas juga ditemukan oleh Peneliti. Dari 3 cerita rakyat yang mengandung unsur absurditas itu, Peneliti lebih banyak menemukan solusi suicide untuk menghadapi absurditas, sedangkan solusi yang valid adalah pemberontakan dan menciptakan makna itu sendiri hanya ditemukan dalam 1 cerita rakyat saja.","PeriodicalId":31290,"journal":{"name":"Dialektika Jurnal Bahasa Sastra dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ABSURDITAS DALAM KUMPULAN CERITA PADA BUKU “CERITA RAKYAT DAERAH JAWA TIMURâ€\",\"authors\":\"Valdi Giffari Rahmayati Putra, Tono Viono, Ari Ambarwati\",\"doi\":\"10.22460/semantik.v12i2.p161-174\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\" Penelitian ini berfokus pada penyelidikan absurditas yang tergambarkan pada cerita rakyat daerah Jawa Timur yang disusun oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Peneliti bertujuan untuk mengungkap gejala dan solusi dalam menghadapi absurditas. Penelitian ini menggunakan konsep absurditas berdasarkan pemikiran dari Albert Camus seperti yang digambarkan dalam mitos Sisifus. Sumber data dalam penelitian ini adalah kumpulan cerita rakyat daerah Jawa Timur yang disusun oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Tim Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah) pada tahun 1978. Sedangkan, dalam teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dan studi Pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 3 dari 18 cerita rakyat yang mengandung absurditas, diantaranya adalah “Dongeng Tentang Burung Gagakâ€, “Asal Mula Ayam Hutanâ€, dan “Asal Mula Pohon Jati Besarâ€. Setelah Peneliti melakukan analisis data ditemukan terdapat gejala-gejala absurditas dalam cerita tersebut. Gejala-gejala absurditas ini disebabkan oleh ketidakmampuan dan konfrontasi tokoh cerita akan situasinya. Situasi yang berbeda dengan pencarian maknanya membuat absurd dalam tokoh tersebut. Solusi dalam menghadapi absurditas juga ditemukan oleh Peneliti. Dari 3 cerita rakyat yang mengandung unsur absurditas itu, Peneliti lebih banyak menemukan solusi suicide untuk menghadapi absurditas, sedangkan solusi yang valid adalah pemberontakan dan menciptakan makna itu sendiri hanya ditemukan dalam 1 cerita rakyat saja.\",\"PeriodicalId\":31290,\"journal\":{\"name\":\"Dialektika Jurnal Bahasa Sastra dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia\",\"volume\":\"30 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-09-12\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Dialektika Jurnal Bahasa Sastra dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22460/semantik.v12i2.p161-174\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Dialektika Jurnal Bahasa Sastra dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22460/semantik.v12i2.p161-174","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ABSURDITAS DALAM KUMPULAN CERITA PADA BUKU “CERITA RAKYAT DAERAH JAWA TIMURâ€
 Penelitian ini berfokus pada penyelidikan absurditas yang tergambarkan pada cerita rakyat daerah Jawa Timur yang disusun oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Peneliti bertujuan untuk mengungkap gejala dan solusi dalam menghadapi absurditas. Penelitian ini menggunakan konsep absurditas berdasarkan pemikiran dari Albert Camus seperti yang digambarkan dalam mitos Sisifus. Sumber data dalam penelitian ini adalah kumpulan cerita rakyat daerah Jawa Timur yang disusun oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Tim Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah) pada tahun 1978. Sedangkan, dalam teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dan studi Pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 3 dari 18 cerita rakyat yang mengandung absurditas, diantaranya adalah “Dongeng Tentang Burung Gagakâ€, “Asal Mula Ayam Hutanâ€, dan “Asal Mula Pohon Jati Besarâ€. Setelah Peneliti melakukan analisis data ditemukan terdapat gejala-gejala absurditas dalam cerita tersebut. Gejala-gejala absurditas ini disebabkan oleh ketidakmampuan dan konfrontasi tokoh cerita akan situasinya. Situasi yang berbeda dengan pencarian maknanya membuat absurd dalam tokoh tersebut. Solusi dalam menghadapi absurditas juga ditemukan oleh Peneliti. Dari 3 cerita rakyat yang mengandung unsur absurditas itu, Peneliti lebih banyak menemukan solusi suicide untuk menghadapi absurditas, sedangkan solusi yang valid adalah pemberontakan dan menciptakan makna itu sendiri hanya ditemukan dalam 1 cerita rakyat saja.