{"title":"Arjawinangun 医院高血压诊断编码准确性分析","authors":"Fitria Dewi Rahmawati","doi":"10.31983/jrmik.v6i2.10585","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Salah satu target global penyakit tidak menular adalah menurunkan prevalensi Hipertensi sebesar 33% antara tahun 2010 dan 2030. Hipertensi merupakan salah satu standar pelayanan minimal (SPM) kesehatan di Indonesia. Angka Cakupan pelayanan kesehatan penderita hipertensi di Jawa barat tahun 2020 sebesar 34,7 % berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah. Cakupan pelayanan kesehatan penderita hipertensi tertinggi di Jawa Barat terjadi di kota Cirebon. Pelaporan morbiditas kasus hipertensi di Rumah Sakit dibagi menjadi kode I10 dan I11-I15 pada ICD-10. Ketidakakuratan kode diagnosis akan mempengaruhi data dan informasi laporan, ketepatan tarif INA-CBG’s yang pada saat ini digunakan sebagai metode pembayaran untuk pelayanan pasien dengan asuransi atau jaminan. Dampak yang terjadi ketika terdapat ketidaktepatan dalam kode hasil verifikasi dari BPJS akan terjadi kelebihan pembayaran atau kekurangan pembayaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan kodifikasi pasien Hipertensi rawat jalan di Rumah Sakit Arjawinangun. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian analisis univariat. Pengumpulan data dengan menggunakan instrumen ceklist. Sampel penelitian sebanyak 73 pasien dari populasi kunjungan","PeriodicalId":485830,"journal":{"name":"Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan","volume":"1 6","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Ketepatan Pengkodean Diagnosis Hipertensi Di Rumah Sakit Arjawinangun\",\"authors\":\"Fitria Dewi Rahmawati\",\"doi\":\"10.31983/jrmik.v6i2.10585\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak Salah satu target global penyakit tidak menular adalah menurunkan prevalensi Hipertensi sebesar 33% antara tahun 2010 dan 2030. Hipertensi merupakan salah satu standar pelayanan minimal (SPM) kesehatan di Indonesia. Angka Cakupan pelayanan kesehatan penderita hipertensi di Jawa barat tahun 2020 sebesar 34,7 % berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah. Cakupan pelayanan kesehatan penderita hipertensi tertinggi di Jawa Barat terjadi di kota Cirebon. Pelaporan morbiditas kasus hipertensi di Rumah Sakit dibagi menjadi kode I10 dan I11-I15 pada ICD-10. Ketidakakuratan kode diagnosis akan mempengaruhi data dan informasi laporan, ketepatan tarif INA-CBG’s yang pada saat ini digunakan sebagai metode pembayaran untuk pelayanan pasien dengan asuransi atau jaminan. Dampak yang terjadi ketika terdapat ketidaktepatan dalam kode hasil verifikasi dari BPJS akan terjadi kelebihan pembayaran atau kekurangan pembayaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan kodifikasi pasien Hipertensi rawat jalan di Rumah Sakit Arjawinangun. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian analisis univariat. Pengumpulan data dengan menggunakan instrumen ceklist. Sampel penelitian sebanyak 73 pasien dari populasi kunjungan\",\"PeriodicalId\":485830,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan\",\"volume\":\"1 6\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31983/jrmik.v6i2.10585\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31983/jrmik.v6i2.10585","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Ketepatan Pengkodean Diagnosis Hipertensi Di Rumah Sakit Arjawinangun
Abstrak Salah satu target global penyakit tidak menular adalah menurunkan prevalensi Hipertensi sebesar 33% antara tahun 2010 dan 2030. Hipertensi merupakan salah satu standar pelayanan minimal (SPM) kesehatan di Indonesia. Angka Cakupan pelayanan kesehatan penderita hipertensi di Jawa barat tahun 2020 sebesar 34,7 % berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah. Cakupan pelayanan kesehatan penderita hipertensi tertinggi di Jawa Barat terjadi di kota Cirebon. Pelaporan morbiditas kasus hipertensi di Rumah Sakit dibagi menjadi kode I10 dan I11-I15 pada ICD-10. Ketidakakuratan kode diagnosis akan mempengaruhi data dan informasi laporan, ketepatan tarif INA-CBG’s yang pada saat ini digunakan sebagai metode pembayaran untuk pelayanan pasien dengan asuransi atau jaminan. Dampak yang terjadi ketika terdapat ketidaktepatan dalam kode hasil verifikasi dari BPJS akan terjadi kelebihan pembayaran atau kekurangan pembayaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan kodifikasi pasien Hipertensi rawat jalan di Rumah Sakit Arjawinangun. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian analisis univariat. Pengumpulan data dengan menggunakan instrumen ceklist. Sampel penelitian sebanyak 73 pasien dari populasi kunjungan