Faizatul Amalia, Alfi Nur Rusydi, Ferryati Masitoh
{"title":"塞梅鲁火山爆发后地下水补给的变化 2021 年 12 月 4 日","authors":"Faizatul Amalia, Alfi Nur Rusydi, Ferryati Masitoh","doi":"10.14710/jil.21.3.594-602","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Letusan gunung berapi dapat menyebabkan kerusakan ekosistem, dimana banyak vegetasi yang hilang sehingga mengurangi resapan airtanah, yang menyebabkan ketersediaan air bagi masyarakat semakin berkurang di masa yang akan datang. Oleh karena itu, sumber daya air perlu dilestarikan untuk masa depan. Kajian ini mengidentifikasi kondisi spasial imbuhan di lereng Gunungapi Semeru dan potensi airtanah sebelum dan sesudah letusan gunungapi. Selain itu, pengaruh kondisi daerah resapan dan potensi air tanah pasca erupsi di lereng Gunung Api Semeru juga dianalisis berdasarkan metode Multi Influence Factor (MIF). Penelitian ini menggunakan tujuh parameter yaitu curah hujan, geomorfologi, geologi, kemiringan lereng, tekstur tanah, kerapatan drainase dan tutupan lahan. Parameter-parameter tersebut diukur dengan menggunakan teknik Multiple Influence Factors (MIF), dimana informasi yang diperoleh dari masing-masing parameter ditimbang dan disortir untuk mengevaluasi potensi zona resapan airtanah. Hasil perhitungan dengan menggunakan teknik MIF menunjukkan bahwa terjadi penurunan potensi airtanah di lereng Gunung Api Semeru pasca erupsi, sehingga tidak dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap kondisi airtanah di lereng Gunung Api Semeru. Faktor tutupan lahan merupakan faktor yang paling terpengaruh oleh erupsi Gunung Semeru, sehingga berpengaruh signifikan terhadap penurunan potensi airtanah di lereng Gunung Api Semeru.","PeriodicalId":53112,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Lingkungan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Perubahan Resapan Airtanah Pasca Gunungapi Semeru 4 Desember 2021\",\"authors\":\"Faizatul Amalia, Alfi Nur Rusydi, Ferryati Masitoh\",\"doi\":\"10.14710/jil.21.3.594-602\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Letusan gunung berapi dapat menyebabkan kerusakan ekosistem, dimana banyak vegetasi yang hilang sehingga mengurangi resapan airtanah, yang menyebabkan ketersediaan air bagi masyarakat semakin berkurang di masa yang akan datang. Oleh karena itu, sumber daya air perlu dilestarikan untuk masa depan. Kajian ini mengidentifikasi kondisi spasial imbuhan di lereng Gunungapi Semeru dan potensi airtanah sebelum dan sesudah letusan gunungapi. Selain itu, pengaruh kondisi daerah resapan dan potensi air tanah pasca erupsi di lereng Gunung Api Semeru juga dianalisis berdasarkan metode Multi Influence Factor (MIF). Penelitian ini menggunakan tujuh parameter yaitu curah hujan, geomorfologi, geologi, kemiringan lereng, tekstur tanah, kerapatan drainase dan tutupan lahan. Parameter-parameter tersebut diukur dengan menggunakan teknik Multiple Influence Factors (MIF), dimana informasi yang diperoleh dari masing-masing parameter ditimbang dan disortir untuk mengevaluasi potensi zona resapan airtanah. Hasil perhitungan dengan menggunakan teknik MIF menunjukkan bahwa terjadi penurunan potensi airtanah di lereng Gunung Api Semeru pasca erupsi, sehingga tidak dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap kondisi airtanah di lereng Gunung Api Semeru. Faktor tutupan lahan merupakan faktor yang paling terpengaruh oleh erupsi Gunung Semeru, sehingga berpengaruh signifikan terhadap penurunan potensi airtanah di lereng Gunung Api Semeru.\",\"PeriodicalId\":53112,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmu Lingkungan\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-04-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmu Lingkungan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14710/jil.21.3.594-602\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jil.21.3.594-602","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Perubahan Resapan Airtanah Pasca Gunungapi Semeru 4 Desember 2021
Letusan gunung berapi dapat menyebabkan kerusakan ekosistem, dimana banyak vegetasi yang hilang sehingga mengurangi resapan airtanah, yang menyebabkan ketersediaan air bagi masyarakat semakin berkurang di masa yang akan datang. Oleh karena itu, sumber daya air perlu dilestarikan untuk masa depan. Kajian ini mengidentifikasi kondisi spasial imbuhan di lereng Gunungapi Semeru dan potensi airtanah sebelum dan sesudah letusan gunungapi. Selain itu, pengaruh kondisi daerah resapan dan potensi air tanah pasca erupsi di lereng Gunung Api Semeru juga dianalisis berdasarkan metode Multi Influence Factor (MIF). Penelitian ini menggunakan tujuh parameter yaitu curah hujan, geomorfologi, geologi, kemiringan lereng, tekstur tanah, kerapatan drainase dan tutupan lahan. Parameter-parameter tersebut diukur dengan menggunakan teknik Multiple Influence Factors (MIF), dimana informasi yang diperoleh dari masing-masing parameter ditimbang dan disortir untuk mengevaluasi potensi zona resapan airtanah. Hasil perhitungan dengan menggunakan teknik MIF menunjukkan bahwa terjadi penurunan potensi airtanah di lereng Gunung Api Semeru pasca erupsi, sehingga tidak dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap kondisi airtanah di lereng Gunung Api Semeru. Faktor tutupan lahan merupakan faktor yang paling terpengaruh oleh erupsi Gunung Semeru, sehingga berpengaruh signifikan terhadap penurunan potensi airtanah di lereng Gunung Api Semeru.