Doni P. E. Putra, Fania An Nisaa, Raja Susatio, Rilo Restu Surya Atmaja
{"title":"中爪哇省西拉卡普市 Kesugihan 分区 Menganti 海滩含水层海水入侵鉴定","authors":"Doni P. E. Putra, Fania An Nisaa, Raja Susatio, Rilo Restu Surya Atmaja","doi":"10.14710/jil.21.3.545-552","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pantai Menganti di Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, merupakan salah satu pantai di pesisir selatan Jawa. Air tanah berada pada akuifer pasiran dengan kedalaman sangat dangkal (1-2 m) dari permukaan tanah. Tataguna lahan yang berkembang adalah pemukiman, perkebunan, persawahan, tambak, dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Penelitian bertujuan mengidentifikasi intrusi air laut pada akuifer di Pantai Menganti menurut karakteristik fisika-kimia dan kadar ion klorida serta keterkaitannya dengan tataguna lahan. Pengukuran dan pengambilan sampel air tanah dilakukan dengan metode random sampling pada tataguna lahan yang berbeda. Pengukuran karakteristik fisika dan kimia air tanah yaitu pH, daya hantar listrik (DHL), total dissolved solid (TDS) dilakukan langsung di lapangan sedangkan analisis kadar ion klorida di laboratorium. Penelitian menunjukkan air tanah alami secara umum memiliki karakteristik pH relatif normal, DHL < 1500 µS/cm, TDS < 1000 mg/L, dan kadar ion klorida < 35 mg/L. Terdapat anomali nilai DHL, TDS, dan Kadar ion klorida yang mengindikasikan intrusi air asin khususnya di pesisir bagian timur. Area air tanah yang terpengaruh intrusi air laut diperkirakan sekitar 500 m dari garis pantai serta umumnya berasosiasi dengan pemukiman, tambak, dan PLTU","PeriodicalId":53112,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Lingkungan","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Identifikasi Intrusi Air Laut pada Akuifer Pantai Menganti, Kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah\",\"authors\":\"Doni P. E. Putra, Fania An Nisaa, Raja Susatio, Rilo Restu Surya Atmaja\",\"doi\":\"10.14710/jil.21.3.545-552\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pantai Menganti di Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, merupakan salah satu pantai di pesisir selatan Jawa. Air tanah berada pada akuifer pasiran dengan kedalaman sangat dangkal (1-2 m) dari permukaan tanah. Tataguna lahan yang berkembang adalah pemukiman, perkebunan, persawahan, tambak, dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Penelitian bertujuan mengidentifikasi intrusi air laut pada akuifer di Pantai Menganti menurut karakteristik fisika-kimia dan kadar ion klorida serta keterkaitannya dengan tataguna lahan. Pengukuran dan pengambilan sampel air tanah dilakukan dengan metode random sampling pada tataguna lahan yang berbeda. Pengukuran karakteristik fisika dan kimia air tanah yaitu pH, daya hantar listrik (DHL), total dissolved solid (TDS) dilakukan langsung di lapangan sedangkan analisis kadar ion klorida di laboratorium. Penelitian menunjukkan air tanah alami secara umum memiliki karakteristik pH relatif normal, DHL < 1500 µS/cm, TDS < 1000 mg/L, dan kadar ion klorida < 35 mg/L. Terdapat anomali nilai DHL, TDS, dan Kadar ion klorida yang mengindikasikan intrusi air asin khususnya di pesisir bagian timur. Area air tanah yang terpengaruh intrusi air laut diperkirakan sekitar 500 m dari garis pantai serta umumnya berasosiasi dengan pemukiman, tambak, dan PLTU\",\"PeriodicalId\":53112,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmu Lingkungan\",\"volume\":\"49 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-04-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmu Lingkungan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14710/jil.21.3.545-552\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jil.21.3.545-552","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
爪哇中部的Cilacap区mangti海滩是爪哇岛南部海岸的海滩之一。地下水在陆地表面的浅水含水层中。发展中国家的土地规划包括定居点、种植园、稻田、池塘和发电厂。研究的目的是确定沿海含水层中海水的侵入程度,以其化学生理特征和氯化离子水平以及与土地排列有关。测量和提取地下水样本采用了不同土地测量方法的随机抽样方法。测量地下水的物理和化学特性,即pH,电泳,共溶解固体(TDS),直接在现场进行,实验室对氯化氢水平进行分析。研究表明,天然地下水的一般特性相对正常,DHL <1500µS / cm, TDS <1000毫克/L,和氯化氢浓度<35 mg / L。存在DHL、TDS和氯化离子水平异常,表明海水入侵特别是在东海岸。区域地下水影响的估计大约500米的海岸线,海水入侵通常与定居点、养殖场和电厂
Identifikasi Intrusi Air Laut pada Akuifer Pantai Menganti, Kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah
Pantai Menganti di Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, merupakan salah satu pantai di pesisir selatan Jawa. Air tanah berada pada akuifer pasiran dengan kedalaman sangat dangkal (1-2 m) dari permukaan tanah. Tataguna lahan yang berkembang adalah pemukiman, perkebunan, persawahan, tambak, dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Penelitian bertujuan mengidentifikasi intrusi air laut pada akuifer di Pantai Menganti menurut karakteristik fisika-kimia dan kadar ion klorida serta keterkaitannya dengan tataguna lahan. Pengukuran dan pengambilan sampel air tanah dilakukan dengan metode random sampling pada tataguna lahan yang berbeda. Pengukuran karakteristik fisika dan kimia air tanah yaitu pH, daya hantar listrik (DHL), total dissolved solid (TDS) dilakukan langsung di lapangan sedangkan analisis kadar ion klorida di laboratorium. Penelitian menunjukkan air tanah alami secara umum memiliki karakteristik pH relatif normal, DHL < 1500 µS/cm, TDS < 1000 mg/L, dan kadar ion klorida < 35 mg/L. Terdapat anomali nilai DHL, TDS, dan Kadar ion klorida yang mengindikasikan intrusi air asin khususnya di pesisir bagian timur. Area air tanah yang terpengaruh intrusi air laut diperkirakan sekitar 500 m dari garis pantai serta umumnya berasosiasi dengan pemukiman, tambak, dan PLTU