关于热传播框架的分析,在秒、秒和声音中提到佐科维法老

None Shinta Nurma Ababil, None Lukman Hakim, None Cindy Amrina Rosyada
{"title":"关于热传播框架的分析,在秒、秒和声音中提到佐科维法老","authors":"None Shinta Nurma Ababil, None Lukman Hakim, None Cindy Amrina Rosyada","doi":"10.30762/kjourdia.v1i1.1385","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada tanggal 18 Januari 2023 nama Cak Nun ramai diperbincangkan di media sosial setelah beredarnya video yang berisi kritikan terhadap presiden Jokowi. Bahkan nama Cak Nun justru mencuat dan menjadi tending posisi ke empat di twitter setelah mengunggah pada akun YouTubenya yang berisikan permintaan maaf dan mengaku kesambet. Dari ramainya perbincangan soal isu ini dan banyaknya masyarakat yang berspekulasi hingga terbagi menjadi dua kubu, yakni kubu yang merasa kecewa dan kubu yang mendukung. Penelitian ini bertujuan untuk menyibak tabir dan melihat framing yang digunakan oleh media online ketika mengemas suatu peristiwa yang diberitakan. Dan bagaimana kepemilikan media memengaruhi kenetralan dan keobjektifan pada pemberitaan medianya. Objek penelitian ini adalah pemberitaan \"Cak Nun sebut Jokowi Firaun\" pada media Detik.com dan Suara.com. Dimana kedua media ini, memiliki rating yang cukup tinggi untuk jumlah pembaca, dan termasuk kedalam 13 portal berita online terbaik di Indonesia oleh akun akudigitak pada Maret lalu . Adapun metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang menggunakan metode analisis framing model Zhong Pan dan Geral M.Kosichi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Detik.com melakukan framing terhadap pemberitaan Cak Nun sebut Jokowi Firaun terkesan kurang objektif dan menggunakan ungkapan atau sudut pandang seseorang yang pro pemerintah. Sementara Suara.com membentuk freming dengan cenderung sama dengan realitas sosial yang ada, yang dalam pemberitaannya juga mencantumkan ungkapan tokoh, yang mana ia lebih condong terhadap Cak Nun dengan melihat perannya dalam masyarakat selama ini.","PeriodicalId":497754,"journal":{"name":"Kediri Journal of Journalism and Digital Media (KJOURDIA)","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Framing Pemberitaan Cak Nun Sebut Jokowi Firaun di Media Detik.com dan Suara.com\",\"authors\":\"None Shinta Nurma Ababil, None Lukman Hakim, None Cindy Amrina Rosyada\",\"doi\":\"10.30762/kjourdia.v1i1.1385\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pada tanggal 18 Januari 2023 nama Cak Nun ramai diperbincangkan di media sosial setelah beredarnya video yang berisi kritikan terhadap presiden Jokowi. Bahkan nama Cak Nun justru mencuat dan menjadi tending posisi ke empat di twitter setelah mengunggah pada akun YouTubenya yang berisikan permintaan maaf dan mengaku kesambet. Dari ramainya perbincangan soal isu ini dan banyaknya masyarakat yang berspekulasi hingga terbagi menjadi dua kubu, yakni kubu yang merasa kecewa dan kubu yang mendukung. Penelitian ini bertujuan untuk menyibak tabir dan melihat framing yang digunakan oleh media online ketika mengemas suatu peristiwa yang diberitakan. Dan bagaimana kepemilikan media memengaruhi kenetralan dan keobjektifan pada pemberitaan medianya. Objek penelitian ini adalah pemberitaan \\\"Cak Nun sebut Jokowi Firaun\\\" pada media Detik.com dan Suara.com. Dimana kedua media ini, memiliki rating yang cukup tinggi untuk jumlah pembaca, dan termasuk kedalam 13 portal berita online terbaik di Indonesia oleh akun akudigitak pada Maret lalu . Adapun metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang menggunakan metode analisis framing model Zhong Pan dan Geral M.Kosichi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Detik.com melakukan framing terhadap pemberitaan Cak Nun sebut Jokowi Firaun terkesan kurang objektif dan menggunakan ungkapan atau sudut pandang seseorang yang pro pemerintah. Sementara Suara.com membentuk freming dengan cenderung sama dengan realitas sosial yang ada, yang dalam pemberitaannya juga mencantumkan ungkapan tokoh, yang mana ia lebih condong terhadap Cak Nun dengan melihat perannya dalam masyarakat selama ini.\",\"PeriodicalId\":497754,\"journal\":{\"name\":\"Kediri Journal of Journalism and Digital Media (KJOURDIA)\",\"volume\":\"16 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Kediri Journal of Journalism and Digital Media (KJOURDIA)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30762/kjourdia.v1i1.1385\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kediri Journal of Journalism and Digital Media (KJOURDIA)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30762/kjourdia.v1i1.1385","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

2023年1月18日,在一段针对佐科维总统的批评视频曝光后,社交媒体上广泛讨论了这个秘密秘密。就连hhwan的名字也在youtube上发帖,成为排名第四的位置。从关于这个问题的讨论和许多公众的猜测,被分成两个阵营,一个失望的阵营和一个支持的阵营。这项研究的目的是揭开面纱,看看网上媒体在报道一项新闻事件时使用的框架。以及媒体所有权如何影响其媒体的中立和客观报道。这项研究的目的是在媒体上、在互联网上、在声音上发表“Cak努恩称佐科维法老”的声明。这两种媒体对读者的数量都有很高的评级,包括今年3月被“我数码塔克”(aku数码塔克)账户列入印尼13家最好的在线新闻门户。至于所使用的研究方法,则采用定性方法,采用中潘型框架分析方法。这项研究的结果表明,在.com上,秒的框架上,利用所谓的法老佐科维(Jokowi)的观点,显得不那么客观,并使用了一个支持政府的人的表达或观点。虽然。com的声音和现有的社会现实有着同样的混乱倾向,但在他的布道中,也包括了“人物”的表达,他更倾向于在整个社会中看到自己的角色。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Analisis Framing Pemberitaan Cak Nun Sebut Jokowi Firaun di Media Detik.com dan Suara.com
Pada tanggal 18 Januari 2023 nama Cak Nun ramai diperbincangkan di media sosial setelah beredarnya video yang berisi kritikan terhadap presiden Jokowi. Bahkan nama Cak Nun justru mencuat dan menjadi tending posisi ke empat di twitter setelah mengunggah pada akun YouTubenya yang berisikan permintaan maaf dan mengaku kesambet. Dari ramainya perbincangan soal isu ini dan banyaknya masyarakat yang berspekulasi hingga terbagi menjadi dua kubu, yakni kubu yang merasa kecewa dan kubu yang mendukung. Penelitian ini bertujuan untuk menyibak tabir dan melihat framing yang digunakan oleh media online ketika mengemas suatu peristiwa yang diberitakan. Dan bagaimana kepemilikan media memengaruhi kenetralan dan keobjektifan pada pemberitaan medianya. Objek penelitian ini adalah pemberitaan "Cak Nun sebut Jokowi Firaun" pada media Detik.com dan Suara.com. Dimana kedua media ini, memiliki rating yang cukup tinggi untuk jumlah pembaca, dan termasuk kedalam 13 portal berita online terbaik di Indonesia oleh akun akudigitak pada Maret lalu . Adapun metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang menggunakan metode analisis framing model Zhong Pan dan Geral M.Kosichi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Detik.com melakukan framing terhadap pemberitaan Cak Nun sebut Jokowi Firaun terkesan kurang objektif dan menggunakan ungkapan atau sudut pandang seseorang yang pro pemerintah. Sementara Suara.com membentuk freming dengan cenderung sama dengan realitas sosial yang ada, yang dalam pemberitaannya juga mencantumkan ungkapan tokoh, yang mana ia lebih condong terhadap Cak Nun dengan melihat perannya dalam masyarakat selama ini.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信