{"title":"写作学习中的翻转课堂:写作学习中的翻转课堂:从体裁和性别角度衡量有效性》(Flipped Classroom in Writing Learning:从体裁和性别角度衡量有效性)","authors":"Dina Ramadhanti","doi":"10.22202/jg.2023.v9i2.6610","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pembelajaran menulis teks yang dilaksanakan di sekolah menengah bertujuan agar siswa memahami konteks dan mampu menulis dalam berbagai genre. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar menulis siswa. 128 siswa dengan kemampuan serupa dipilih secara acak untuk belajar menulis. 64 siswa pada kelas kontrol mengikuti menulis dengan metode konvensional dan 64 siswa lainnya pada kelas eksperimen mengikuti menulis dengan flippedclassroom. Analisis data dilakukan dengan mengelompokkan siswa menurut genre teks tertulis dan berdasarkan gender. Untuk mengetahui keefektifan metode digunakan uji N-Gain. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan rata-rata hasil belajar yang signifikan antara pembelajaran yang dilaksanakan dengan metode konvensional dan flipped classroom. Metode konvensional terbukti kurang efektif dalam pembelajaran menulis teks, sedangkan metode flippedclassroom terbukti cukup efektif. Ditinjau dari genre teks yang ditulis siswa, flippedclassrooms lebih efektif dalam pembelajaran menulis teks eksposur dibandingkan teks persuasi. Dilihat dari jenis kelamin siswa, model flipping class lebih efektif diterapkan pada siswa perempuan dibandingkan siswa laki-laki. Dengan demikian, Flipped Classroom dapat digunakan dalam pembelajaran menulis teks. Selain itu, budaya Minangkabau yang dijadikan konteks penulisan juga memberikan kemudahan bagi siswa laki-laki maupun perempuan untuk menuliskan idenya dalam berbagai genre teks. Dilihat dari jenis kelamin siswa, model flipping class lebih efektif diterapkan pada siswa perempuan dibandingkan siswa laki-laki. Dengan demikian, Flipped Classroom dapat digunakan dalam pembelajaran menulis teks. Selain itu, budaya Minangkabau yang dijadikan konteks penulisan juga memberikan kemudahan bagi siswa laki-laki maupun perempuan untuk menuliskan idenya dalam berbagai genre teks. Dilihat dari jenis kelamin siswa, model flipping class lebih efektif diterapkan pada siswa perempuan dibandingkan siswa laki-laki. Dengan demikian, Flipped Classroom dapat digunakan dalam pembelajaran menulis teks. Selain itu, budaya Minangkabau yang dijadikan konteks penulisan juga memberikan kemudahan bagi siswa laki-laki maupun perempuan untuk menuliskan idenya dalam berbagai genre teks.","PeriodicalId":31747,"journal":{"name":"Jurnal Gramatika Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":"21 10","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Flipped Classroom in Writing Learning: Effectiveness Measuring in Terms of Genre and Gender (Flipped Classroom dalam Pembelajaran Menulis: Pengukuran Efektivitas ditinjau dari Genre dan Gender)\",\"authors\":\"Dina Ramadhanti\",\"doi\":\"10.22202/jg.2023.v9i2.6610\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pembelajaran menulis teks yang dilaksanakan di sekolah menengah bertujuan agar siswa memahami konteks dan mampu menulis dalam berbagai genre. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar menulis siswa. 128 siswa dengan kemampuan serupa dipilih secara acak untuk belajar menulis. 64 siswa pada kelas kontrol mengikuti menulis dengan metode konvensional dan 64 siswa lainnya pada kelas eksperimen mengikuti menulis dengan flippedclassroom. Analisis data dilakukan dengan mengelompokkan siswa menurut genre teks tertulis dan berdasarkan gender. Untuk mengetahui keefektifan metode digunakan uji N-Gain. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan rata-rata hasil belajar yang signifikan antara pembelajaran yang dilaksanakan dengan metode konvensional dan flipped classroom. Metode konvensional terbukti kurang efektif dalam pembelajaran menulis teks, sedangkan metode flippedclassroom terbukti cukup efektif. Ditinjau dari genre teks yang ditulis siswa, flippedclassrooms lebih efektif dalam pembelajaran menulis teks eksposur dibandingkan teks persuasi. Dilihat dari jenis kelamin siswa, model flipping class lebih efektif diterapkan pada siswa perempuan dibandingkan siswa laki-laki. Dengan demikian, Flipped Classroom dapat digunakan dalam pembelajaran menulis teks. Selain itu, budaya Minangkabau yang dijadikan konteks penulisan juga memberikan kemudahan bagi siswa laki-laki maupun perempuan untuk menuliskan idenya dalam berbagai genre teks. Dilihat dari jenis kelamin siswa, model flipping class lebih efektif diterapkan pada siswa perempuan dibandingkan siswa laki-laki. Dengan demikian, Flipped Classroom dapat digunakan dalam pembelajaran menulis teks. Selain itu, budaya Minangkabau yang dijadikan konteks penulisan juga memberikan kemudahan bagi siswa laki-laki maupun perempuan untuk menuliskan idenya dalam berbagai genre teks. Dilihat dari jenis kelamin siswa, model flipping class lebih efektif diterapkan pada siswa perempuan dibandingkan siswa laki-laki. Dengan demikian, Flipped Classroom dapat digunakan dalam pembelajaran menulis teks. Selain itu, budaya Minangkabau yang dijadikan konteks penulisan juga memberikan kemudahan bagi siswa laki-laki maupun perempuan untuk menuliskan idenya dalam berbagai genre teks.\",\"PeriodicalId\":31747,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Gramatika Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia\",\"volume\":\"21 10\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-23\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Gramatika Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22202/jg.2023.v9i2.6610\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Gramatika Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22202/jg.2023.v9i2.6610","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Flipped Classroom in Writing Learning: Effectiveness Measuring in Terms of Genre and Gender (Flipped Classroom dalam Pembelajaran Menulis: Pengukuran Efektivitas ditinjau dari Genre dan Gender)
Pembelajaran menulis teks yang dilaksanakan di sekolah menengah bertujuan agar siswa memahami konteks dan mampu menulis dalam berbagai genre. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar menulis siswa. 128 siswa dengan kemampuan serupa dipilih secara acak untuk belajar menulis. 64 siswa pada kelas kontrol mengikuti menulis dengan metode konvensional dan 64 siswa lainnya pada kelas eksperimen mengikuti menulis dengan flippedclassroom. Analisis data dilakukan dengan mengelompokkan siswa menurut genre teks tertulis dan berdasarkan gender. Untuk mengetahui keefektifan metode digunakan uji N-Gain. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan rata-rata hasil belajar yang signifikan antara pembelajaran yang dilaksanakan dengan metode konvensional dan flipped classroom. Metode konvensional terbukti kurang efektif dalam pembelajaran menulis teks, sedangkan metode flippedclassroom terbukti cukup efektif. Ditinjau dari genre teks yang ditulis siswa, flippedclassrooms lebih efektif dalam pembelajaran menulis teks eksposur dibandingkan teks persuasi. Dilihat dari jenis kelamin siswa, model flipping class lebih efektif diterapkan pada siswa perempuan dibandingkan siswa laki-laki. Dengan demikian, Flipped Classroom dapat digunakan dalam pembelajaran menulis teks. Selain itu, budaya Minangkabau yang dijadikan konteks penulisan juga memberikan kemudahan bagi siswa laki-laki maupun perempuan untuk menuliskan idenya dalam berbagai genre teks. Dilihat dari jenis kelamin siswa, model flipping class lebih efektif diterapkan pada siswa perempuan dibandingkan siswa laki-laki. Dengan demikian, Flipped Classroom dapat digunakan dalam pembelajaran menulis teks. Selain itu, budaya Minangkabau yang dijadikan konteks penulisan juga memberikan kemudahan bagi siswa laki-laki maupun perempuan untuk menuliskan idenya dalam berbagai genre teks. Dilihat dari jenis kelamin siswa, model flipping class lebih efektif diterapkan pada siswa perempuan dibandingkan siswa laki-laki. Dengan demikian, Flipped Classroom dapat digunakan dalam pembelajaran menulis teks. Selain itu, budaya Minangkabau yang dijadikan konteks penulisan juga memberikan kemudahan bagi siswa laki-laki maupun perempuan untuk menuliskan idenya dalam berbagai genre teks.