{"title":"阿卜杜勒-瓦哈卜-查斯布勒在 1908-1971 年统一与民族主义辩证法中的作用","authors":"Tati Herawati, Widiati Isana","doi":"10.25273/ajsp.v13i1.11147","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"<p>Abdul Wahab Chasbullah merupakan Ulama kharismatik asal Jombang yang juga merupakan salah satu pendiri organisasi Nahdhatul Ulama. Salah satu ideolog Muslim yang kiprahnya berpengaruh terhadap persatuan bangsa Indonesia pada masa kebangkitan nasional hingga turut andil dalam mengantarkan Indonesia mencapai kemerdekaan di tahun 1945. Pemikiran yang bercorak bebas membuatnya aktif dalam mempersatukan umat Islam dengan didirikannya beberapa organisasi, diantaranya Nahdhatul Wathan, Nahdatul Tujjar, Tashwirul Afkar, dan Nahdatul Ulama. Namun, geraknya sebagai aktivis tidak banyak orang yang mengetahuinya. Bahkan, jika melihat sifat sejarah yang subjektif, perannya jarang sekali disinggung terkait ketokohan pendiri Nahdhatul Ulama. Berangkat dari perihal tersebut, maka upaya menggali lebih dalam mengenai pandangannya, khususnya tentang Persatuan dan Nasionalisme. Artikel ini menggunakan metode penelitian sejarah melalui empat tahapan. Tahapan yang dilalui yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi dengan mengacu sumber primer yakni syiir Syubhanul Wathon yang pada tahun 2016 dijadikan sebagai Lagu Nasional oleh Kementrian Sosial Indonesia. Penelitian ini menghasilkan tulisan mengenai dialektika persatuan dan nasionalisme oleh Mbah Wahab dengan internalisasi terhadap pembelajaran sejarah yang terkandung dalam diri Mbah Wahab serta syiir yang diciptakannya yakni Syubhanul Wathan. Dalam melakukan penulisan terdapat keterbatasan penelitian yang mana sulit didapatkannya sumber lisan sebagai penunjang bahan tulisan.</p>","PeriodicalId":470192,"journal":{"name":"Agasthia: Jurnal Sejarah dan Pengajarannya","volume":"248 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Kiprah abdul wahab chasbullah terhadap dialektika persatuan dan nasionalisme tahun 1908-1971\",\"authors\":\"Tati Herawati, Widiati Isana\",\"doi\":\"10.25273/ajsp.v13i1.11147\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"<p>Abdul Wahab Chasbullah merupakan Ulama kharismatik asal Jombang yang juga merupakan salah satu pendiri organisasi Nahdhatul Ulama. Salah satu ideolog Muslim yang kiprahnya berpengaruh terhadap persatuan bangsa Indonesia pada masa kebangkitan nasional hingga turut andil dalam mengantarkan Indonesia mencapai kemerdekaan di tahun 1945. Pemikiran yang bercorak bebas membuatnya aktif dalam mempersatukan umat Islam dengan didirikannya beberapa organisasi, diantaranya Nahdhatul Wathan, Nahdatul Tujjar, Tashwirul Afkar, dan Nahdatul Ulama. Namun, geraknya sebagai aktivis tidak banyak orang yang mengetahuinya. Bahkan, jika melihat sifat sejarah yang subjektif, perannya jarang sekali disinggung terkait ketokohan pendiri Nahdhatul Ulama. Berangkat dari perihal tersebut, maka upaya menggali lebih dalam mengenai pandangannya, khususnya tentang Persatuan dan Nasionalisme. Artikel ini menggunakan metode penelitian sejarah melalui empat tahapan. Tahapan yang dilalui yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi dengan mengacu sumber primer yakni syiir Syubhanul Wathon yang pada tahun 2016 dijadikan sebagai Lagu Nasional oleh Kementrian Sosial Indonesia. Penelitian ini menghasilkan tulisan mengenai dialektika persatuan dan nasionalisme oleh Mbah Wahab dengan internalisasi terhadap pembelajaran sejarah yang terkandung dalam diri Mbah Wahab serta syiir yang diciptakannya yakni Syubhanul Wathan. Dalam melakukan penulisan terdapat keterbatasan penelitian yang mana sulit didapatkannya sumber lisan sebagai penunjang bahan tulisan.</p>\",\"PeriodicalId\":470192,\"journal\":{\"name\":\"Agasthia: Jurnal Sejarah dan Pengajarannya\",\"volume\":\"248 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-01-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Agasthia: Jurnal Sejarah dan Pengajarannya\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.25273/ajsp.v13i1.11147\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Agasthia: Jurnal Sejarah dan Pengajarannya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25273/ajsp.v13i1.11147","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
< p > Abdul Wahab Chasbullah是Jombang的魅力学者,也是Nahdhatul该神职人员组织的创始人之一。在国家复兴时期,典型的穆斯林理论家之一影响了印度尼西亚民族的团结,直到他们参与了1945年使印尼独立的行动。有组织的思想使他积极团结穆斯林,包括Nahdhatul Wathan、Nahdatul Tujjar、Tashwirul Afkar和Nahdatul神职人员。然而,她作为一名激进分子的运动很少有人知道。事实上,从历史的主观性质来看,他的角色很少与创始人Nahdhatul神职人员的地位有关。尽管如此,人们还是努力深入了解他的观点,尤其是团结和民族主义。这篇文章采用了历史研究方法的四个阶段。后者的步骤是启发、批评、解释和史学,其主要来源是2016年印尼社会服务部门将其编成国歌。这项研究产生了一篇关于甲哈布博士统一和民族主义正式化的论文,以及他所创造的shubhanul Wathan对历史研究的内化研究。写作涉及到有限的研究范围,无法获得口头资源来支持写作材料
Kiprah abdul wahab chasbullah terhadap dialektika persatuan dan nasionalisme tahun 1908-1971
Abdul Wahab Chasbullah merupakan Ulama kharismatik asal Jombang yang juga merupakan salah satu pendiri organisasi Nahdhatul Ulama. Salah satu ideolog Muslim yang kiprahnya berpengaruh terhadap persatuan bangsa Indonesia pada masa kebangkitan nasional hingga turut andil dalam mengantarkan Indonesia mencapai kemerdekaan di tahun 1945. Pemikiran yang bercorak bebas membuatnya aktif dalam mempersatukan umat Islam dengan didirikannya beberapa organisasi, diantaranya Nahdhatul Wathan, Nahdatul Tujjar, Tashwirul Afkar, dan Nahdatul Ulama. Namun, geraknya sebagai aktivis tidak banyak orang yang mengetahuinya. Bahkan, jika melihat sifat sejarah yang subjektif, perannya jarang sekali disinggung terkait ketokohan pendiri Nahdhatul Ulama. Berangkat dari perihal tersebut, maka upaya menggali lebih dalam mengenai pandangannya, khususnya tentang Persatuan dan Nasionalisme. Artikel ini menggunakan metode penelitian sejarah melalui empat tahapan. Tahapan yang dilalui yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi dengan mengacu sumber primer yakni syiir Syubhanul Wathon yang pada tahun 2016 dijadikan sebagai Lagu Nasional oleh Kementrian Sosial Indonesia. Penelitian ini menghasilkan tulisan mengenai dialektika persatuan dan nasionalisme oleh Mbah Wahab dengan internalisasi terhadap pembelajaran sejarah yang terkandung dalam diri Mbah Wahab serta syiir yang diciptakannya yakni Syubhanul Wathan. Dalam melakukan penulisan terdapat keterbatasan penelitian yang mana sulit didapatkannya sumber lisan sebagai penunjang bahan tulisan.