{"title":"在PONOROGO区进行生产和控制巴塔科的质量培训","authors":"Yayan Adi Saputro","doi":"10.36341/jpm.v7i1.3565","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pengusaha batako di kabupaten ponorogo cukup banyak. Namun pemahaman terhadap material penyusun, uji material penyusun untuk menjadi sebuah produk masih perlu digali lagi. Inovasi penggunaan material juga masih rendah dikalangan pengusaha tersebut. Oleh karena itu dilakukan pelatihan pembuatan batako dengan melakukan inovasi untuk bata ringan dan bata geopolimer. Adapun metode yang dilakukan dalam kegiatan ini berupa pelatihan yang didalamnya berisi pemaparan materi, focus group discussion, dan praktek pembuatan batako. Tujuan dari kegiatan ini untuk membekali para peserta tentang standar bahan, standar mutu, dan inovasi material penyusun sesuai dengan SNI 03-0349-1989. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa pada saat awal pelatihan 80% peserta belum begitu memahami tentang materi batako. Materi yang menjadi favorit peserta yakni tentang pembuatan bata ringan dan bata geopolimer. Pada saat FGD para peserta lemah dalam memahami dan melakukan control mutu produk yang dihasilkan oleh karena itu dilakukan praktek dengan memperhatikan mutu. Diakhir pelatihan hanya ada 1 peserta yang memiliki nilai akhir kurang dari 80 dan 16 peserta lainnya sudah mencapai ≥ 80 hal ini menunjukkan keberhasilan pelatihan. Rekomendasi untuk kedepan bahwa kegiatan seperti ini perlu ditingkatkan lagi dengan jumlah peserta yang lebih banyak sehingga semakin banyak pengusaha batako yang memahami material dan mampu berinovasi.","PeriodicalId":484525,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin","volume":" 45","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PELATIHAN PEMBUATAN DAN KONTROL MUTU BATAKO DI KABUPATEN PONOROGO\",\"authors\":\"Yayan Adi Saputro\",\"doi\":\"10.36341/jpm.v7i1.3565\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pengusaha batako di kabupaten ponorogo cukup banyak. Namun pemahaman terhadap material penyusun, uji material penyusun untuk menjadi sebuah produk masih perlu digali lagi. Inovasi penggunaan material juga masih rendah dikalangan pengusaha tersebut. Oleh karena itu dilakukan pelatihan pembuatan batako dengan melakukan inovasi untuk bata ringan dan bata geopolimer. Adapun metode yang dilakukan dalam kegiatan ini berupa pelatihan yang didalamnya berisi pemaparan materi, focus group discussion, dan praktek pembuatan batako. Tujuan dari kegiatan ini untuk membekali para peserta tentang standar bahan, standar mutu, dan inovasi material penyusun sesuai dengan SNI 03-0349-1989. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa pada saat awal pelatihan 80% peserta belum begitu memahami tentang materi batako. Materi yang menjadi favorit peserta yakni tentang pembuatan bata ringan dan bata geopolimer. Pada saat FGD para peserta lemah dalam memahami dan melakukan control mutu produk yang dihasilkan oleh karena itu dilakukan praktek dengan memperhatikan mutu. Diakhir pelatihan hanya ada 1 peserta yang memiliki nilai akhir kurang dari 80 dan 16 peserta lainnya sudah mencapai ≥ 80 hal ini menunjukkan keberhasilan pelatihan. Rekomendasi untuk kedepan bahwa kegiatan seperti ini perlu ditingkatkan lagi dengan jumlah peserta yang lebih banyak sehingga semakin banyak pengusaha batako yang memahami material dan mampu berinovasi.\",\"PeriodicalId\":484525,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin\",\"volume\":\" 45\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-11-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36341/jpm.v7i1.3565\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36341/jpm.v7i1.3565","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PELATIHAN PEMBUATAN DAN KONTROL MUTU BATAKO DI KABUPATEN PONOROGO
Pengusaha batako di kabupaten ponorogo cukup banyak. Namun pemahaman terhadap material penyusun, uji material penyusun untuk menjadi sebuah produk masih perlu digali lagi. Inovasi penggunaan material juga masih rendah dikalangan pengusaha tersebut. Oleh karena itu dilakukan pelatihan pembuatan batako dengan melakukan inovasi untuk bata ringan dan bata geopolimer. Adapun metode yang dilakukan dalam kegiatan ini berupa pelatihan yang didalamnya berisi pemaparan materi, focus group discussion, dan praktek pembuatan batako. Tujuan dari kegiatan ini untuk membekali para peserta tentang standar bahan, standar mutu, dan inovasi material penyusun sesuai dengan SNI 03-0349-1989. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa pada saat awal pelatihan 80% peserta belum begitu memahami tentang materi batako. Materi yang menjadi favorit peserta yakni tentang pembuatan bata ringan dan bata geopolimer. Pada saat FGD para peserta lemah dalam memahami dan melakukan control mutu produk yang dihasilkan oleh karena itu dilakukan praktek dengan memperhatikan mutu. Diakhir pelatihan hanya ada 1 peserta yang memiliki nilai akhir kurang dari 80 dan 16 peserta lainnya sudah mencapai ≥ 80 hal ini menunjukkan keberhasilan pelatihan. Rekomendasi untuk kedepan bahwa kegiatan seperti ini perlu ditingkatkan lagi dengan jumlah peserta yang lebih banyak sehingga semakin banyak pengusaha batako yang memahami material dan mampu berinovasi.