Dahlia Wulan Sari, None Achis Martua Siregar, None Herti Herawati
{"title":"大堡礁生态系统","authors":"Dahlia Wulan Sari, None Achis Martua Siregar, None Herti Herawati","doi":"10.51266/borneoakcaya.v9i1.267","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ekosistem terumbu karang di Kalimantan Barat salah satunya terdapat di Pulau Pelapis, Kabupaten Kayong Utara. Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem pesisir dengan tingkat keanekaragaman tinggi namun rentan terhadap berbagai gangguan yang bersifat lokal maupun regional. Ekosistem terumbu karang juga menjadi habitat alami beberapa jenis biota laut. Terumbu karang juga berperan sebagai pelindung pantai dan menyediakan jasa untuk pariwisata. Peran ekosistem terumbu karang sangat tergantung pada kondisi ekosistem tersebut. Oleh karena itu, penelitian mengenai kondisi terumbu karang menjadi hal yang penting untuk dikaji. Pengamatan ekosistem terumbu karang di Pulau Pelapis dilakukan menggunakan Scuba pada kedalaman 5-7 m. Pengambilan data terumbu karang dilakukan menggunakan metode Line Intercept Transect (LIT). Data kondisi perairan diperoleh secara insitu dan melalui analisis di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan kondisi perairan di Pulau Pelapis sesuai untuk pertumbuhan terumbu karang. Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 4 Tahun 2001, ekosistem terumbu karang pada stasiun 2 termasuk dalam kategori baik dan kategori rusak sedang pada stasiun 1 dengan persentase tutupan karang masing-masing sebesar 62,82% dan 42,13%. Karang keras pada kedua lokasi didominasi oleh coral massive (CM). Data yang diperoleh dapat menjadi salah satu acuan dalam pengelolaan wilayah dan pemanfaatan ruang laut berkelanjutan.","PeriodicalId":474244,"journal":{"name":"Borneo Akcaya","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KONDISI EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI PULAU PELAPIS, KAYONG UTARA\",\"authors\":\"Dahlia Wulan Sari, None Achis Martua Siregar, None Herti Herawati\",\"doi\":\"10.51266/borneoakcaya.v9i1.267\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Ekosistem terumbu karang di Kalimantan Barat salah satunya terdapat di Pulau Pelapis, Kabupaten Kayong Utara. Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem pesisir dengan tingkat keanekaragaman tinggi namun rentan terhadap berbagai gangguan yang bersifat lokal maupun regional. Ekosistem terumbu karang juga menjadi habitat alami beberapa jenis biota laut. Terumbu karang juga berperan sebagai pelindung pantai dan menyediakan jasa untuk pariwisata. Peran ekosistem terumbu karang sangat tergantung pada kondisi ekosistem tersebut. Oleh karena itu, penelitian mengenai kondisi terumbu karang menjadi hal yang penting untuk dikaji. Pengamatan ekosistem terumbu karang di Pulau Pelapis dilakukan menggunakan Scuba pada kedalaman 5-7 m. Pengambilan data terumbu karang dilakukan menggunakan metode Line Intercept Transect (LIT). Data kondisi perairan diperoleh secara insitu dan melalui analisis di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan kondisi perairan di Pulau Pelapis sesuai untuk pertumbuhan terumbu karang. Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 4 Tahun 2001, ekosistem terumbu karang pada stasiun 2 termasuk dalam kategori baik dan kategori rusak sedang pada stasiun 1 dengan persentase tutupan karang masing-masing sebesar 62,82% dan 42,13%. Karang keras pada kedua lokasi didominasi oleh coral massive (CM). Data yang diperoleh dapat menjadi salah satu acuan dalam pengelolaan wilayah dan pemanfaatan ruang laut berkelanjutan.\",\"PeriodicalId\":474244,\"journal\":{\"name\":\"Borneo Akcaya\",\"volume\":\"23 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-07-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Borneo Akcaya\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.51266/borneoakcaya.v9i1.267\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Borneo Akcaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51266/borneoakcaya.v9i1.267","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KONDISI EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI PULAU PELAPIS, KAYONG UTARA
Ekosistem terumbu karang di Kalimantan Barat salah satunya terdapat di Pulau Pelapis, Kabupaten Kayong Utara. Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem pesisir dengan tingkat keanekaragaman tinggi namun rentan terhadap berbagai gangguan yang bersifat lokal maupun regional. Ekosistem terumbu karang juga menjadi habitat alami beberapa jenis biota laut. Terumbu karang juga berperan sebagai pelindung pantai dan menyediakan jasa untuk pariwisata. Peran ekosistem terumbu karang sangat tergantung pada kondisi ekosistem tersebut. Oleh karena itu, penelitian mengenai kondisi terumbu karang menjadi hal yang penting untuk dikaji. Pengamatan ekosistem terumbu karang di Pulau Pelapis dilakukan menggunakan Scuba pada kedalaman 5-7 m. Pengambilan data terumbu karang dilakukan menggunakan metode Line Intercept Transect (LIT). Data kondisi perairan diperoleh secara insitu dan melalui analisis di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan kondisi perairan di Pulau Pelapis sesuai untuk pertumbuhan terumbu karang. Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 4 Tahun 2001, ekosistem terumbu karang pada stasiun 2 termasuk dalam kategori baik dan kategori rusak sedang pada stasiun 1 dengan persentase tutupan karang masing-masing sebesar 62,82% dan 42,13%. Karang keras pada kedua lokasi didominasi oleh coral massive (CM). Data yang diperoleh dapat menjadi salah satu acuan dalam pengelolaan wilayah dan pemanfaatan ruang laut berkelanjutan.