I Nyoman Indra Kumara, Singgih Sasongko, Ni Made Prasiwi Bestari
{"title":"在平泰摄政旅游村临时的处置规划","authors":"I Nyoman Indra Kumara, Singgih Sasongko, Ni Made Prasiwi Bestari","doi":"10.33541/cs.v5i2.5211","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada saat nilai kegunaan benda yang sudah habis dapat disebut sampah. Menurunnya nilai kegunaan benda dapat terjadi akibat kegiatan manusia, aktivitas hewan, serta kejadian alami. Sampah bila tidak dikelola dengan sistem yang baik dapat mengakibatkan masalah lingkungan. Masalah lingkungan ini sedang terjadi pada Desa Wisata Pinge, Kabupaten Tabanan. Desa Wisata Pinge sedang berkembang menjadi desa wisata berstandar internasional, sehingga perlunya edukasi dan perencanaan dalam pengelolaan sampah untuk menyelesaikan masalah lingkungan yang sedang terjadi. Edukasi dan perencanaan pengadaan Tempat Pembuangan Sementara Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) dapat menjadi solusi dalam menyelesaikan masalah lingkungan di Desa Pinge. Dilakukan mengumpulkan data melalui wawancara dengan pengurus desa, observasi langsung di desa, serta melakukan studi literatur untuk menentukan metode penentuan solusi atas masalah lingkungan di Desa Pinge. Hasil dari sistem pengolahan sampah dengan TPS 3R seperti sampah daur ulang dan kompos, namun tujuan utama dari TPS 3R adalah berkurangnya timbunan sampah dan mempermudah proses pembunagan sampah sebelum ke tempat pembuangan akhir. Desain TPS 3R di Desa Pinge disesuaikan dengan standar dan kondisi eksisting lahan, sehingga dibutuhkan lahan dengan luas 80 m2 dengan beberapa ruangan yang memiliki fungsinya masing-masing sehingga dapat mendukung operasional dan mekanisme pemilahan sampah.","PeriodicalId":485380,"journal":{"name":"Jurnal Comunità Servizio","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Sosialisasi dan Pendampingan Perencanaan Tempat Pembuangan Sementara di Desa Wisata Pinge Kabupaten Tabanan\",\"authors\":\"I Nyoman Indra Kumara, Singgih Sasongko, Ni Made Prasiwi Bestari\",\"doi\":\"10.33541/cs.v5i2.5211\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pada saat nilai kegunaan benda yang sudah habis dapat disebut sampah. Menurunnya nilai kegunaan benda dapat terjadi akibat kegiatan manusia, aktivitas hewan, serta kejadian alami. Sampah bila tidak dikelola dengan sistem yang baik dapat mengakibatkan masalah lingkungan. Masalah lingkungan ini sedang terjadi pada Desa Wisata Pinge, Kabupaten Tabanan. Desa Wisata Pinge sedang berkembang menjadi desa wisata berstandar internasional, sehingga perlunya edukasi dan perencanaan dalam pengelolaan sampah untuk menyelesaikan masalah lingkungan yang sedang terjadi. Edukasi dan perencanaan pengadaan Tempat Pembuangan Sementara Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) dapat menjadi solusi dalam menyelesaikan masalah lingkungan di Desa Pinge. Dilakukan mengumpulkan data melalui wawancara dengan pengurus desa, observasi langsung di desa, serta melakukan studi literatur untuk menentukan metode penentuan solusi atas masalah lingkungan di Desa Pinge. Hasil dari sistem pengolahan sampah dengan TPS 3R seperti sampah daur ulang dan kompos, namun tujuan utama dari TPS 3R adalah berkurangnya timbunan sampah dan mempermudah proses pembunagan sampah sebelum ke tempat pembuangan akhir. Desain TPS 3R di Desa Pinge disesuaikan dengan standar dan kondisi eksisting lahan, sehingga dibutuhkan lahan dengan luas 80 m2 dengan beberapa ruangan yang memiliki fungsinya masing-masing sehingga dapat mendukung operasional dan mekanisme pemilahan sampah.\",\"PeriodicalId\":485380,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Comunità Servizio\",\"volume\":\"18 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-09-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Comunità Servizio\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33541/cs.v5i2.5211\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Comunità Servizio","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33541/cs.v5i2.5211","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Sosialisasi dan Pendampingan Perencanaan Tempat Pembuangan Sementara di Desa Wisata Pinge Kabupaten Tabanan
Pada saat nilai kegunaan benda yang sudah habis dapat disebut sampah. Menurunnya nilai kegunaan benda dapat terjadi akibat kegiatan manusia, aktivitas hewan, serta kejadian alami. Sampah bila tidak dikelola dengan sistem yang baik dapat mengakibatkan masalah lingkungan. Masalah lingkungan ini sedang terjadi pada Desa Wisata Pinge, Kabupaten Tabanan. Desa Wisata Pinge sedang berkembang menjadi desa wisata berstandar internasional, sehingga perlunya edukasi dan perencanaan dalam pengelolaan sampah untuk menyelesaikan masalah lingkungan yang sedang terjadi. Edukasi dan perencanaan pengadaan Tempat Pembuangan Sementara Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) dapat menjadi solusi dalam menyelesaikan masalah lingkungan di Desa Pinge. Dilakukan mengumpulkan data melalui wawancara dengan pengurus desa, observasi langsung di desa, serta melakukan studi literatur untuk menentukan metode penentuan solusi atas masalah lingkungan di Desa Pinge. Hasil dari sistem pengolahan sampah dengan TPS 3R seperti sampah daur ulang dan kompos, namun tujuan utama dari TPS 3R adalah berkurangnya timbunan sampah dan mempermudah proses pembunagan sampah sebelum ke tempat pembuangan akhir. Desain TPS 3R di Desa Pinge disesuaikan dengan standar dan kondisi eksisting lahan, sehingga dibutuhkan lahan dengan luas 80 m2 dengan beberapa ruangan yang memiliki fungsinya masing-masing sehingga dapat mendukung operasional dan mekanisme pemilahan sampah.