Dina Fatimatuz Zahroh, Hasan Iqbal Nur, Pratiwi Wuryaningrum
{"title":"北太平洋研究","authors":"Dina Fatimatuz Zahroh, Hasan Iqbal Nur, Pratiwi Wuryaningrum","doi":"10.12962/j23373539.v12i2.114101","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tahun 2019, Pelabuhan Paciran menambah layanan barang yang mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan berupaya untuk mengoptimalkan kinerja pelabuhan tersebut dengan merencanakan pengembangan pelabuhan dengan mempertimbangkan arus muatan dan kinerja eksisting. Tujuan dari Ini ini adalah untuk mengetahui kinerja eksisting Pelabuhan Paciran, menentukan wilayah hinterland dan mengetahui potensi muatan dari masing-masing wilayah tersebut, serta mengetahui evaluasi perencanaan pelabuhan agar dapat melayani seluruh potensi permintaan. Analisis potensi muatan dilakukan terhadap 23 kecamatan wilayah hinterland di Kabupaten Lamongan, Gresik, Tuban, Bojonegoro dan Ngawi, dengan menggunakan metode regresi dan time series forecasting. Proyeksi potensi muatan terbesar dalam periode tinjauan 20 tahun adalah 1.108.523 ton, sehingga dibutuhkan luas dermaga (277 m x 26 m), luas lapangan penumpukan (LP) 29.286 m2, luas gudang 1.472 m2 dan alat excavator 3 (tiga) unit atau Harbour Mobile Crane (HMC) 1 (satu) unit. Bila dibandingkan dengan kondisi eksisting, fasilitas dermaga, LP, dan gudang yang tersedia memiliki ukuran dan kapasitas yang lebih besar dari kebutuhan, sehingga belum diperlukan penambahan. Kemudian, dibutuhkan penambahan alat bongkar muat dengan alternatif penambahan alat excavator dan HMC. Alternatif penambahan excavator 2 (dua) unit pada tahun 2025 dan 2038 dengan investasi Rp 934.983.000, layak dilakukan dengan nilai Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) terbesar serta bernilai positif yaitu NPV Rp 1.488.889.800 dan IRR 14,84%.","PeriodicalId":17733,"journal":{"name":"Jurnal Teknik ITS","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Evaluasi Perencanaan Pelabuhan: Studi Kasus Pelabuhan Paciran\",\"authors\":\"Dina Fatimatuz Zahroh, Hasan Iqbal Nur, Pratiwi Wuryaningrum\",\"doi\":\"10.12962/j23373539.v12i2.114101\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tahun 2019, Pelabuhan Paciran menambah layanan barang yang mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan berupaya untuk mengoptimalkan kinerja pelabuhan tersebut dengan merencanakan pengembangan pelabuhan dengan mempertimbangkan arus muatan dan kinerja eksisting. Tujuan dari Ini ini adalah untuk mengetahui kinerja eksisting Pelabuhan Paciran, menentukan wilayah hinterland dan mengetahui potensi muatan dari masing-masing wilayah tersebut, serta mengetahui evaluasi perencanaan pelabuhan agar dapat melayani seluruh potensi permintaan. Analisis potensi muatan dilakukan terhadap 23 kecamatan wilayah hinterland di Kabupaten Lamongan, Gresik, Tuban, Bojonegoro dan Ngawi, dengan menggunakan metode regresi dan time series forecasting. Proyeksi potensi muatan terbesar dalam periode tinjauan 20 tahun adalah 1.108.523 ton, sehingga dibutuhkan luas dermaga (277 m x 26 m), luas lapangan penumpukan (LP) 29.286 m2, luas gudang 1.472 m2 dan alat excavator 3 (tiga) unit atau Harbour Mobile Crane (HMC) 1 (satu) unit. Bila dibandingkan dengan kondisi eksisting, fasilitas dermaga, LP, dan gudang yang tersedia memiliki ukuran dan kapasitas yang lebih besar dari kebutuhan, sehingga belum diperlukan penambahan. Kemudian, dibutuhkan penambahan alat bongkar muat dengan alternatif penambahan alat excavator dan HMC. Alternatif penambahan excavator 2 (dua) unit pada tahun 2025 dan 2038 dengan investasi Rp 934.983.000, layak dilakukan dengan nilai Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) terbesar serta bernilai positif yaitu NPV Rp 1.488.889.800 dan IRR 14,84%.\",\"PeriodicalId\":17733,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Teknik ITS\",\"volume\":\"22 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-09-18\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Teknik ITS\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.12962/j23373539.v12i2.114101\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik ITS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.12962/j23373539.v12i2.114101","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Evaluasi Perencanaan Pelabuhan: Studi Kasus Pelabuhan Paciran
Tahun 2019, Pelabuhan Paciran menambah layanan barang yang mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan berupaya untuk mengoptimalkan kinerja pelabuhan tersebut dengan merencanakan pengembangan pelabuhan dengan mempertimbangkan arus muatan dan kinerja eksisting. Tujuan dari Ini ini adalah untuk mengetahui kinerja eksisting Pelabuhan Paciran, menentukan wilayah hinterland dan mengetahui potensi muatan dari masing-masing wilayah tersebut, serta mengetahui evaluasi perencanaan pelabuhan agar dapat melayani seluruh potensi permintaan. Analisis potensi muatan dilakukan terhadap 23 kecamatan wilayah hinterland di Kabupaten Lamongan, Gresik, Tuban, Bojonegoro dan Ngawi, dengan menggunakan metode regresi dan time series forecasting. Proyeksi potensi muatan terbesar dalam periode tinjauan 20 tahun adalah 1.108.523 ton, sehingga dibutuhkan luas dermaga (277 m x 26 m), luas lapangan penumpukan (LP) 29.286 m2, luas gudang 1.472 m2 dan alat excavator 3 (tiga) unit atau Harbour Mobile Crane (HMC) 1 (satu) unit. Bila dibandingkan dengan kondisi eksisting, fasilitas dermaga, LP, dan gudang yang tersedia memiliki ukuran dan kapasitas yang lebih besar dari kebutuhan, sehingga belum diperlukan penambahan. Kemudian, dibutuhkan penambahan alat bongkar muat dengan alternatif penambahan alat excavator dan HMC. Alternatif penambahan excavator 2 (dua) unit pada tahun 2025 dan 2038 dengan investasi Rp 934.983.000, layak dilakukan dengan nilai Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) terbesar serta bernilai positif yaitu NPV Rp 1.488.889.800 dan IRR 14,84%.