{"title":"日惹 Kulon Progo 红树林的碳螯合潜力","authors":"Dianita Pratiwi, Agus Hartoko, Sigit Febrianto","doi":"10.15578/jkn.v18i2.10465","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Mangrove memiliki fungsi ekologis yang sangat penting, diantaranya adalah sebagai simpanan karbon dan penyerap karbon dioksida di Bumi. Kenyataannya, fungsi tersebut belum dapat dimaksimalkan karena tingkat kerusakan mangrove yang semakin tinggi per tahunnya. Ekosistem mangrove di Jawa Tengah banyak dieksploitasi dan mengalami degradasi akibat perubahan iklim, alih fungsi lahan, abrasi, sedimentasi dan lainnya. Alih fungsi lahan mangrove menjadi daerah pertambakan terjadi di hampir seluruh wilayah pesisir pantai utara dan selatan merupakan faktor terbesar hilangnya simpanan karbon. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui simpanan karbon dan kemampuan penyerapan karbon dioksida pada batang mangrove, serasah daun dan sedimen. Pemilihan lokasi penelitian di Desa Jangkaran, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia sebagai studi kasus. Metode non-destructive sampling digunakan untuk mengetahui simpanan karbon batang dengan persamaan alometrik yang sudah ada dan dikembangkan di lokasi terdekat studi kasus, sedangkan metode destructive sampling digunakan untuk simpanan karbon serasah daun dan sedimen dengan mengambil sub sampel di lapangan dan melalui pengujian di laboratorium. Hasil penelitian didapatkan 2 jenis mangrove di lokasi penelitian yaitu Rhizopora mucronata dan Avicennia marina. Jenis Rhizopora mucronata memiliki kepadatan tertinggi dengan kemampuan menyimpan karbon dan menyerap CO2 yang paling tinggi pula, dibandingkan dengan Avicennia marina. Simpanan karbon Hutan Mangrove Kulon Progo pada batang mangrove yaitu sebesar 45,87 ton/ha, serasah daun sebesar 0,55 ton/ha dan sedimen sebesar 37,47 ton/ha, dengan persentase serapan CO2 pada batang mangrove sebesar 54,67%, serasah daun 0,66% dan sedimen 44,67%. Kesimpulannya permukaan atas tanah pada lokasi penelitian hutan mangrove Desa Jangkaran, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki kemampuan paling tinggi dalam menyimpan karbon dan menyerap CO2.","PeriodicalId":471195,"journal":{"name":"Jurnal Kelautan Nasional","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Potensi Serapan Karbon Hutan Mangrove, Kulon Progo, Yogyakarta\",\"authors\":\"Dianita Pratiwi, Agus Hartoko, Sigit Febrianto\",\"doi\":\"10.15578/jkn.v18i2.10465\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Mangrove memiliki fungsi ekologis yang sangat penting, diantaranya adalah sebagai simpanan karbon dan penyerap karbon dioksida di Bumi. Kenyataannya, fungsi tersebut belum dapat dimaksimalkan karena tingkat kerusakan mangrove yang semakin tinggi per tahunnya. Ekosistem mangrove di Jawa Tengah banyak dieksploitasi dan mengalami degradasi akibat perubahan iklim, alih fungsi lahan, abrasi, sedimentasi dan lainnya. Alih fungsi lahan mangrove menjadi daerah pertambakan terjadi di hampir seluruh wilayah pesisir pantai utara dan selatan merupakan faktor terbesar hilangnya simpanan karbon. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui simpanan karbon dan kemampuan penyerapan karbon dioksida pada batang mangrove, serasah daun dan sedimen. Pemilihan lokasi penelitian di Desa Jangkaran, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia sebagai studi kasus. Metode non-destructive sampling digunakan untuk mengetahui simpanan karbon batang dengan persamaan alometrik yang sudah ada dan dikembangkan di lokasi terdekat studi kasus, sedangkan metode destructive sampling digunakan untuk simpanan karbon serasah daun dan sedimen dengan mengambil sub sampel di lapangan dan melalui pengujian di laboratorium. Hasil penelitian didapatkan 2 jenis mangrove di lokasi penelitian yaitu Rhizopora mucronata dan Avicennia marina. Jenis Rhizopora mucronata memiliki kepadatan tertinggi dengan kemampuan menyimpan karbon dan menyerap CO2 yang paling tinggi pula, dibandingkan dengan Avicennia marina. Simpanan karbon Hutan Mangrove Kulon Progo pada batang mangrove yaitu sebesar 45,87 ton/ha, serasah daun sebesar 0,55 ton/ha dan sedimen sebesar 37,47 ton/ha, dengan persentase serapan CO2 pada batang mangrove sebesar 54,67%, serasah daun 0,66% dan sedimen 44,67%. Kesimpulannya permukaan atas tanah pada lokasi penelitian hutan mangrove Desa Jangkaran, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki kemampuan paling tinggi dalam menyimpan karbon dan menyerap CO2.\",\"PeriodicalId\":471195,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kelautan Nasional\",\"volume\":\"33 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kelautan Nasional\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15578/jkn.v18i2.10465\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kelautan Nasional","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15578/jkn.v18i2.10465","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Potensi Serapan Karbon Hutan Mangrove, Kulon Progo, Yogyakarta
Mangrove memiliki fungsi ekologis yang sangat penting, diantaranya adalah sebagai simpanan karbon dan penyerap karbon dioksida di Bumi. Kenyataannya, fungsi tersebut belum dapat dimaksimalkan karena tingkat kerusakan mangrove yang semakin tinggi per tahunnya. Ekosistem mangrove di Jawa Tengah banyak dieksploitasi dan mengalami degradasi akibat perubahan iklim, alih fungsi lahan, abrasi, sedimentasi dan lainnya. Alih fungsi lahan mangrove menjadi daerah pertambakan terjadi di hampir seluruh wilayah pesisir pantai utara dan selatan merupakan faktor terbesar hilangnya simpanan karbon. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui simpanan karbon dan kemampuan penyerapan karbon dioksida pada batang mangrove, serasah daun dan sedimen. Pemilihan lokasi penelitian di Desa Jangkaran, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia sebagai studi kasus. Metode non-destructive sampling digunakan untuk mengetahui simpanan karbon batang dengan persamaan alometrik yang sudah ada dan dikembangkan di lokasi terdekat studi kasus, sedangkan metode destructive sampling digunakan untuk simpanan karbon serasah daun dan sedimen dengan mengambil sub sampel di lapangan dan melalui pengujian di laboratorium. Hasil penelitian didapatkan 2 jenis mangrove di lokasi penelitian yaitu Rhizopora mucronata dan Avicennia marina. Jenis Rhizopora mucronata memiliki kepadatan tertinggi dengan kemampuan menyimpan karbon dan menyerap CO2 yang paling tinggi pula, dibandingkan dengan Avicennia marina. Simpanan karbon Hutan Mangrove Kulon Progo pada batang mangrove yaitu sebesar 45,87 ton/ha, serasah daun sebesar 0,55 ton/ha dan sedimen sebesar 37,47 ton/ha, dengan persentase serapan CO2 pada batang mangrove sebesar 54,67%, serasah daun 0,66% dan sedimen 44,67%. Kesimpulannya permukaan atas tanah pada lokasi penelitian hutan mangrove Desa Jangkaran, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki kemampuan paling tinggi dalam menyimpan karbon dan menyerap CO2.