Abdul Wahid Suleman, Muhammad Yusuf, Nova Clarita Dama
{"title":"皮肤组织活性","authors":"Abdul Wahid Suleman, Muhammad Yusuf, Nova Clarita Dama","doi":"10.30591/pjif.v12i3.5185","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Anggur laut (Caulerpa racemosa) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenol dan tanin yang berfungsi sebagai senyawa antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak etanol anggur laut dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan salep antijerawat yang stabil secara fisika dan kimia serta dan aktivitas sediaan sebagai antijerawat terhadap Staphylococcus aureus. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental, yakni ekstrak anggur laut dilakukan maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Salep antijerawat dibuat dengan berbagai konsentrasi yaitu F1 (18%), FII (19%), FIII (20%), K- (Basis salep) dan K+ (Gentamicin). Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji stabilitas sediaan salep ekstrak etanol anggur laut homogen, daya sebar 5-5,5 cm, signifikasi 0,49 (p>0,05). Daya lekat 5,98-9,22 detik, signifikasi 0,01 (p<0,05). pH 4,7-5,0, signifikasi 0,01 (p<0,05). Viskositas 4.750-12.200 m.Pa.s, signifikasi 0,74 (p>0,05). Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode sumuran. Berdasarkan uji aktivitas antibakteri terlihat adanya zona hambat yang terbentuk. Diameter zona hambat pada sediaan salep dengan konsentrasi 18% sebesar 9,8±0,73 mm (sedang), konsentrasi 19% sebesar 10,2±1,17 mm (sedang), konsentrasi 20% sebesar 11,1±0,26 mm (kuat), K+ (Gentamicin) sebesar 15,6±0,75 mm (kuat), dan untuk K- (Basis salep) tidak mempunyai kemampuan dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus. Hasil uji One Away Anova diperoleh nilai signifikan 0,00 (p<0,05) yang berarti terdapat perbadaan yang bermakna dari masing-masing konsentrasi. Hasil uji Pos Hoc Test LSD menunjukkan ada perbedaan bermakna aktivitas antara K- (Basis salep) dengan FI, FII, FIII karena p<0,05. Maka disimpulkan bahwa esktrak anggur laut dapat diformulasikan sebagai sediaan salep yang memiliki aktivitas antijerawat terhadap Staphylococcus aureus pada konsentrasi 20% dengan luas zona hambat 11,1±0,26 mm dikategorikan kuat.","PeriodicalId":489418,"journal":{"name":"Parapemikir: Jurnal Ilmiah Farmasi","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"AKTIVITAS SEDIAAN SALEP ANTIJERAWAT EKSTRAK ETANOL Caulerpa racemosa TERHADAP Staphylococcus aureus\",\"authors\":\"Abdul Wahid Suleman, Muhammad Yusuf, Nova Clarita Dama\",\"doi\":\"10.30591/pjif.v12i3.5185\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Anggur laut (Caulerpa racemosa) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenol dan tanin yang berfungsi sebagai senyawa antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak etanol anggur laut dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan salep antijerawat yang stabil secara fisika dan kimia serta dan aktivitas sediaan sebagai antijerawat terhadap Staphylococcus aureus. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental, yakni ekstrak anggur laut dilakukan maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Salep antijerawat dibuat dengan berbagai konsentrasi yaitu F1 (18%), FII (19%), FIII (20%), K- (Basis salep) dan K+ (Gentamicin). Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji stabilitas sediaan salep ekstrak etanol anggur laut homogen, daya sebar 5-5,5 cm, signifikasi 0,49 (p>0,05). Daya lekat 5,98-9,22 detik, signifikasi 0,01 (p<0,05). pH 4,7-5,0, signifikasi 0,01 (p<0,05). Viskositas 4.750-12.200 m.Pa.s, signifikasi 0,74 (p>0,05). Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode sumuran. Berdasarkan uji aktivitas antibakteri terlihat adanya zona hambat yang terbentuk. Diameter zona hambat pada sediaan salep dengan konsentrasi 18% sebesar 9,8±0,73 mm (sedang), konsentrasi 19% sebesar 10,2±1,17 mm (sedang), konsentrasi 20% sebesar 11,1±0,26 mm (kuat), K+ (Gentamicin) sebesar 15,6±0,75 mm (kuat), dan untuk K- (Basis salep) tidak mempunyai kemampuan dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus. Hasil uji One Away Anova diperoleh nilai signifikan 0,00 (p<0,05) yang berarti terdapat perbadaan yang bermakna dari masing-masing konsentrasi. Hasil uji Pos Hoc Test LSD menunjukkan ada perbedaan bermakna aktivitas antara K- (Basis salep) dengan FI, FII, FIII karena p<0,05. Maka disimpulkan bahwa esktrak anggur laut dapat diformulasikan sebagai sediaan salep yang memiliki aktivitas antijerawat terhadap Staphylococcus aureus pada konsentrasi 20% dengan luas zona hambat 11,1±0,26 mm dikategorikan kuat.\",\"PeriodicalId\":489418,\"journal\":{\"name\":\"Parapemikir: Jurnal Ilmiah Farmasi\",\"volume\":\"15 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Parapemikir: Jurnal Ilmiah Farmasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30591/pjif.v12i3.5185\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Parapemikir: Jurnal Ilmiah Farmasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30591/pjif.v12i3.5185","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Anggur laut (Caulerpa racemosa) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenol dan tanin yang berfungsi sebagai senyawa antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak etanol anggur laut dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan salep antijerawat yang stabil secara fisika dan kimia serta dan aktivitas sediaan sebagai antijerawat terhadap Staphylococcus aureus. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental, yakni ekstrak anggur laut dilakukan maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Salep antijerawat dibuat dengan berbagai konsentrasi yaitu F1 (18%), FII (19%), FIII (20%), K- (Basis salep) dan K+ (Gentamicin). Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji stabilitas sediaan salep ekstrak etanol anggur laut homogen, daya sebar 5-5,5 cm, signifikasi 0,49 (p>0,05). Daya lekat 5,98-9,22 detik, signifikasi 0,01 (p<0,05). pH 4,7-5,0, signifikasi 0,01 (p<0,05). Viskositas 4.750-12.200 m.Pa.s, signifikasi 0,74 (p>0,05). Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode sumuran. Berdasarkan uji aktivitas antibakteri terlihat adanya zona hambat yang terbentuk. Diameter zona hambat pada sediaan salep dengan konsentrasi 18% sebesar 9,8±0,73 mm (sedang), konsentrasi 19% sebesar 10,2±1,17 mm (sedang), konsentrasi 20% sebesar 11,1±0,26 mm (kuat), K+ (Gentamicin) sebesar 15,6±0,75 mm (kuat), dan untuk K- (Basis salep) tidak mempunyai kemampuan dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus. Hasil uji One Away Anova diperoleh nilai signifikan 0,00 (p<0,05) yang berarti terdapat perbadaan yang bermakna dari masing-masing konsentrasi. Hasil uji Pos Hoc Test LSD menunjukkan ada perbedaan bermakna aktivitas antara K- (Basis salep) dengan FI, FII, FIII karena p<0,05. Maka disimpulkan bahwa esktrak anggur laut dapat diformulasikan sebagai sediaan salep yang memiliki aktivitas antijerawat terhadap Staphylococcus aureus pada konsentrasi 20% dengan luas zona hambat 11,1±0,26 mm dikategorikan kuat.