{"title":"萨贾德分区滕古里村纪念元宵节装饰船下河传统中的交流民族志","authors":"None Ambar, None Jaelani, Nurul Hidayat","doi":"10.37567/syiar.v6i2.2274","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan tradisi perahu hias turun sungai, pola komunikasinya serta makna yang terkandung dalam tradisi tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Pemeriksaan keabsahan data meliputi triangulasi dan member check. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan tradisi perahu hias turun sungai dimulai dengan persiapan yang dilakukan oleh masyarakat setempat seperti mengadakan rapat dan gotong royong. Terkait pelaksanaannya dimulai dengan mengajak seluruh masyarakat untuk berkumpul di sungai, penyampaian pesan dari Muhammad Daud selaku Kepala Desa Tengguli, melintasi sungai diiringi perahu hias, membaca do’a keselamatan dan do’a tolak bala’, adzan yang dijadikan sebagai pertanda waktu makan serta makan ketupat bersama. Pola komunikasi dalam tradisi perahu hais turun sungai terdiri dari tiga indikator. Indikator pertama berkaitan dengan situasi komunikatif yang dilakukan di sungai perbatasan Desa Tengguli dan Desa Jirak. Indikator kedua peristiwa komunikatif yang terdiri dari tipe peristiwa, topik, fungsi dan tujuan, partisipan, pesan, norma atau kaidah interaksi dalam tradisi perahu hias turun sungai. Indikator ketiga yaitu tindak komunikatif yang berisi do’a atau permohonan kepada Allah SWT. Terdapat beberapa makna yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi tersebut seperti penentuan waktu pelaksanaan serta prosesi yang dilalui. Beberapa makna diantaranya sangat tidak bisa dipisahkan dari berobat kampung sebagai upaya untuk menolak bala’.","PeriodicalId":498265,"journal":{"name":"Syi`ar : Jurnal Ilmu Komunikasi, Penyuluhan dan Bimbingan Masyarakat Islam","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Etnografi Komunikasi dalam Tradisi Perahu Hias Turun Sungai pada Peringatan 1 Muharram di Desa Tengguli Kecamatan Sajad\",\"authors\":\"None Ambar, None Jaelani, Nurul Hidayat\",\"doi\":\"10.37567/syiar.v6i2.2274\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan tradisi perahu hias turun sungai, pola komunikasinya serta makna yang terkandung dalam tradisi tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Pemeriksaan keabsahan data meliputi triangulasi dan member check. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan tradisi perahu hias turun sungai dimulai dengan persiapan yang dilakukan oleh masyarakat setempat seperti mengadakan rapat dan gotong royong. Terkait pelaksanaannya dimulai dengan mengajak seluruh masyarakat untuk berkumpul di sungai, penyampaian pesan dari Muhammad Daud selaku Kepala Desa Tengguli, melintasi sungai diiringi perahu hias, membaca do’a keselamatan dan do’a tolak bala’, adzan yang dijadikan sebagai pertanda waktu makan serta makan ketupat bersama. Pola komunikasi dalam tradisi perahu hais turun sungai terdiri dari tiga indikator. Indikator pertama berkaitan dengan situasi komunikatif yang dilakukan di sungai perbatasan Desa Tengguli dan Desa Jirak. Indikator kedua peristiwa komunikatif yang terdiri dari tipe peristiwa, topik, fungsi dan tujuan, partisipan, pesan, norma atau kaidah interaksi dalam tradisi perahu hias turun sungai. Indikator ketiga yaitu tindak komunikatif yang berisi do’a atau permohonan kepada Allah SWT. Terdapat beberapa makna yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi tersebut seperti penentuan waktu pelaksanaan serta prosesi yang dilalui. Beberapa makna diantaranya sangat tidak bisa dipisahkan dari berobat kampung sebagai upaya untuk menolak bala’.\",\"PeriodicalId\":498265,\"journal\":{\"name\":\"Syi`ar : Jurnal Ilmu Komunikasi, Penyuluhan dan Bimbingan Masyarakat Islam\",\"volume\":\"13 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-16\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Syi`ar : Jurnal Ilmu Komunikasi, Penyuluhan dan Bimbingan Masyarakat Islam\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37567/syiar.v6i2.2274\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Syi`ar : Jurnal Ilmu Komunikasi, Penyuluhan dan Bimbingan Masyarakat Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37567/syiar.v6i2.2274","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Etnografi Komunikasi dalam Tradisi Perahu Hias Turun Sungai pada Peringatan 1 Muharram di Desa Tengguli Kecamatan Sajad
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan tradisi perahu hias turun sungai, pola komunikasinya serta makna yang terkandung dalam tradisi tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Pemeriksaan keabsahan data meliputi triangulasi dan member check. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan tradisi perahu hias turun sungai dimulai dengan persiapan yang dilakukan oleh masyarakat setempat seperti mengadakan rapat dan gotong royong. Terkait pelaksanaannya dimulai dengan mengajak seluruh masyarakat untuk berkumpul di sungai, penyampaian pesan dari Muhammad Daud selaku Kepala Desa Tengguli, melintasi sungai diiringi perahu hias, membaca do’a keselamatan dan do’a tolak bala’, adzan yang dijadikan sebagai pertanda waktu makan serta makan ketupat bersama. Pola komunikasi dalam tradisi perahu hais turun sungai terdiri dari tiga indikator. Indikator pertama berkaitan dengan situasi komunikatif yang dilakukan di sungai perbatasan Desa Tengguli dan Desa Jirak. Indikator kedua peristiwa komunikatif yang terdiri dari tipe peristiwa, topik, fungsi dan tujuan, partisipan, pesan, norma atau kaidah interaksi dalam tradisi perahu hias turun sungai. Indikator ketiga yaitu tindak komunikatif yang berisi do’a atau permohonan kepada Allah SWT. Terdapat beberapa makna yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi tersebut seperti penentuan waktu pelaksanaan serta prosesi yang dilalui. Beberapa makna diantaranya sangat tidak bisa dipisahkan dari berobat kampung sebagai upaya untuk menolak bala’.