Velda Reissa Valeska, I. G. Febryano, Y. Fitriana, Samsul Bakri
{"title":"当地社区如何看待帕哈旺岛的保护区?","authors":"Velda Reissa Valeska, I. G. Febryano, Y. Fitriana, Samsul Bakri","doi":"10.33019/jour.trop.mar.sci.v5i1.2958","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana persepsi masyarakat terhadap wilayah yang dilindungi di pulau kecil. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner dan observasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan Skala Likert untuk mengukur persepsi masyarakat terhadap keberadaan wilayah, kelembagaan, dan potensi wisata dari wilayah yang dilindungi oleh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan persepsi masyarakat terhadap keberadaan wilayah yang dilindungi tergolong tinggi. Wilayah tersebut berlokasi di puncak bukit tertinggi di Pulau Pahawang. Masyarakat melindunginya karena ada situs yang dikeramatkan dan vegetasi hutan di sekitarnya masih terjaga dengan baik. Selain itu masyarakat menyadari keberadaan hutan tersebut sangat penting sebagai cadangan air dan mencegah erosi, namun belum dimanfaatkan dengan optimal secara ekonomi. Persepsi terhadap kelembagaan tergolong tinggi. Masyarakat memiliki kesepakatan informal untuk melindungi dan tidak membuka wilayah tersebut. Kesepakatan ini dipatuhi masyarakat sampai sekarang, sehingga hutannya masih terjaga kelestariannya. Wilayah yang dilindungi tersebut berpotensi dijadikan wisata religi, dimana hasil persepsi masyarakat menunjukkan kategori tinggi. Pemerintah desa perlu melakukan perencanaan wisata religi yang baik dan peningkatan sarana dan prasarana sehingga pengelolaan wilayah ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan fungsi perlindungannya tetap terjaga.","PeriodicalId":216111,"journal":{"name":"Journal of Tropical Marine Science","volume":"291 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Bagaimana Persepsi Masyarakat Lokal Terhadap Wilayah Yang Dilindungi Di Pulau Pahawang?\",\"authors\":\"Velda Reissa Valeska, I. G. Febryano, Y. Fitriana, Samsul Bakri\",\"doi\":\"10.33019/jour.trop.mar.sci.v5i1.2958\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana persepsi masyarakat terhadap wilayah yang dilindungi di pulau kecil. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner dan observasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan Skala Likert untuk mengukur persepsi masyarakat terhadap keberadaan wilayah, kelembagaan, dan potensi wisata dari wilayah yang dilindungi oleh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan persepsi masyarakat terhadap keberadaan wilayah yang dilindungi tergolong tinggi. Wilayah tersebut berlokasi di puncak bukit tertinggi di Pulau Pahawang. Masyarakat melindunginya karena ada situs yang dikeramatkan dan vegetasi hutan di sekitarnya masih terjaga dengan baik. Selain itu masyarakat menyadari keberadaan hutan tersebut sangat penting sebagai cadangan air dan mencegah erosi, namun belum dimanfaatkan dengan optimal secara ekonomi. Persepsi terhadap kelembagaan tergolong tinggi. Masyarakat memiliki kesepakatan informal untuk melindungi dan tidak membuka wilayah tersebut. Kesepakatan ini dipatuhi masyarakat sampai sekarang, sehingga hutannya masih terjaga kelestariannya. Wilayah yang dilindungi tersebut berpotensi dijadikan wisata religi, dimana hasil persepsi masyarakat menunjukkan kategori tinggi. Pemerintah desa perlu melakukan perencanaan wisata religi yang baik dan peningkatan sarana dan prasarana sehingga pengelolaan wilayah ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan fungsi perlindungannya tetap terjaga.\",\"PeriodicalId\":216111,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Tropical Marine Science\",\"volume\":\"291 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-05-03\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Tropical Marine Science\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33019/jour.trop.mar.sci.v5i1.2958\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Tropical Marine Science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33019/jour.trop.mar.sci.v5i1.2958","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Bagaimana Persepsi Masyarakat Lokal Terhadap Wilayah Yang Dilindungi Di Pulau Pahawang?
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana persepsi masyarakat terhadap wilayah yang dilindungi di pulau kecil. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner dan observasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan Skala Likert untuk mengukur persepsi masyarakat terhadap keberadaan wilayah, kelembagaan, dan potensi wisata dari wilayah yang dilindungi oleh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan persepsi masyarakat terhadap keberadaan wilayah yang dilindungi tergolong tinggi. Wilayah tersebut berlokasi di puncak bukit tertinggi di Pulau Pahawang. Masyarakat melindunginya karena ada situs yang dikeramatkan dan vegetasi hutan di sekitarnya masih terjaga dengan baik. Selain itu masyarakat menyadari keberadaan hutan tersebut sangat penting sebagai cadangan air dan mencegah erosi, namun belum dimanfaatkan dengan optimal secara ekonomi. Persepsi terhadap kelembagaan tergolong tinggi. Masyarakat memiliki kesepakatan informal untuk melindungi dan tidak membuka wilayah tersebut. Kesepakatan ini dipatuhi masyarakat sampai sekarang, sehingga hutannya masih terjaga kelestariannya. Wilayah yang dilindungi tersebut berpotensi dijadikan wisata religi, dimana hasil persepsi masyarakat menunjukkan kategori tinggi. Pemerintah desa perlu melakukan perencanaan wisata religi yang baik dan peningkatan sarana dan prasarana sehingga pengelolaan wilayah ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan fungsi perlindungannya tetap terjaga.