Emil Radhiansyah, Danar Jovian, Salsabilla Zafira Leonita
{"title":"国际足联撤销印度尼西亚 2023 年 U-20 世界杯主办国地位的权力分析","authors":"Emil Radhiansyah, Danar Jovian, Salsabilla Zafira Leonita","doi":"10.33019/jpi.v5i1.118","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pencabutan status penyelenggaraan piala dunia U-20 tahun 2023 oleh FIFA terhadap Indonesia menjadi hal yang mengecewakan bagi pegiat olahraga sepak bola Indonesia. Pernyataan FIFA mengenai ”due to the current circumstances” tidak menjelaskan secara gamblang alasan sebenarnya atas pencabutan status tersebut, pernyataan tersebut pada akhirnya lebih banyak dikaitkan kepada penolakan terhadap kedatangan Tim Nasional Sepak Bola Israel pada ajang paiala dunia tersebut oleh beberapa Kepala Daerah di Indonesia, serta elemen masyarakat muslim. Oleh karenanya dalam artkel ini keputusan FIFA tersebut hendak ditelaah melalui dari sisi kewenangannya sebagai aktor Organisasi Internasional yang memiliki otoritas dan independensi dalam memberikan penilaian atas situasi yang dihadapi dalam menjalankan tujuan pembentukannya. Adapun telaah atas keputusan tersebut menggunakan pendekatan konstruktivisme yang mengenai kuasa (power) yang dimiliki oleh organisasi internasional sebagai aktor yang rasional melalui legitimasi yang diberikan kepadanya. Selanjutnya situasi yang disebut oleh FIFA sebagai alasan pencabutan status akan ditelaah melalui pendekatan kuasa (power) organisasi internasional yaitu Classification, Fixing of Meanings dan the Diffusing of Norms. Adapun ketiga pendekatan ini akan ditelaah melalui dokumen Statuta yang dimiliki oleh FIFA yang menjelaskan mengenai prinsip penyelenggaraan dan pelaksanaan yang wajib dipatuhi oleh para pihak. Melalui pendekatan tersebut didapatkan penjelasan secara rasional mengenai kemungkinan alasan pernyataan FIFA yaitu atas dasar penghormatan terhadap nilai hak dan kesetaraan serta komitmen mengenai kewajiban negara memberikan rasa aman terhadap seluruh stake holder pertandingan.","PeriodicalId":396323,"journal":{"name":"Journal of Political Issues","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Kewenangan FIFA atas Pencabutan Status Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia Sepak Bola U-20 2023\",\"authors\":\"Emil Radhiansyah, Danar Jovian, Salsabilla Zafira Leonita\",\"doi\":\"10.33019/jpi.v5i1.118\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pencabutan status penyelenggaraan piala dunia U-20 tahun 2023 oleh FIFA terhadap Indonesia menjadi hal yang mengecewakan bagi pegiat olahraga sepak bola Indonesia. Pernyataan FIFA mengenai ”due to the current circumstances” tidak menjelaskan secara gamblang alasan sebenarnya atas pencabutan status tersebut, pernyataan tersebut pada akhirnya lebih banyak dikaitkan kepada penolakan terhadap kedatangan Tim Nasional Sepak Bola Israel pada ajang paiala dunia tersebut oleh beberapa Kepala Daerah di Indonesia, serta elemen masyarakat muslim. Oleh karenanya dalam artkel ini keputusan FIFA tersebut hendak ditelaah melalui dari sisi kewenangannya sebagai aktor Organisasi Internasional yang memiliki otoritas dan independensi dalam memberikan penilaian atas situasi yang dihadapi dalam menjalankan tujuan pembentukannya. Adapun telaah atas keputusan tersebut menggunakan pendekatan konstruktivisme yang mengenai kuasa (power) yang dimiliki oleh organisasi internasional sebagai aktor yang rasional melalui legitimasi yang diberikan kepadanya. Selanjutnya situasi yang disebut oleh FIFA sebagai alasan pencabutan status akan ditelaah melalui pendekatan kuasa (power) organisasi internasional yaitu Classification, Fixing of Meanings dan the Diffusing of Norms. Adapun ketiga pendekatan ini akan ditelaah melalui dokumen Statuta yang dimiliki oleh FIFA yang menjelaskan mengenai prinsip penyelenggaraan dan pelaksanaan yang wajib dipatuhi oleh para pihak. Melalui pendekatan tersebut didapatkan penjelasan secara rasional mengenai kemungkinan alasan pernyataan FIFA yaitu atas dasar penghormatan terhadap nilai hak dan kesetaraan serta komitmen mengenai kewajiban negara memberikan rasa aman terhadap seluruh stake holder pertandingan.\",\"PeriodicalId\":396323,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Political Issues\",\"volume\":\"48 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-07-05\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Political Issues\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33019/jpi.v5i1.118\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Political Issues","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33019/jpi.v5i1.118","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
撤销状态U-20 2023年由FIFA世界杯的安排对印尼成为pegiat来说令人失望的印尼足球运动。国际足联(FIFA)关于“目前的事态发展”(due to the current circumstances)的声明并没有清楚地解释为什么这种状态被取消的真正原因,而是一些印尼国家足球队(Israel national team)在世界舞台上出现的原因,以及穆斯林社会的因素。因此artkel这个国际足联决定要研究中通过的职权,作为演员的国际组织提供情况的评估中都有权威,independensi编队中面临的经营目标。至于这些决定的学习运用的是国际组织所拥有的权力(power)作为理性的演员通过给他的合法性。接下来国际足联(FIFA)所说的理由撤销状态情况将通过权力(power)方法研究的国际组织即Classification, fix Meanings和诺米Diffusing》。至于这三种方法,将通过国际足联(FIFA)提供的描述安排原则和各方必须遵守的行为的雕像文件进行研究。通过这种方法,人们可以合理地解释国际足联声明的可能原因,即它们是对权利和平等价值的尊重,以及对国家义务的承诺,让所有赌注都能得到保障。
Analisis Kewenangan FIFA atas Pencabutan Status Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia Sepak Bola U-20 2023
Pencabutan status penyelenggaraan piala dunia U-20 tahun 2023 oleh FIFA terhadap Indonesia menjadi hal yang mengecewakan bagi pegiat olahraga sepak bola Indonesia. Pernyataan FIFA mengenai ”due to the current circumstances” tidak menjelaskan secara gamblang alasan sebenarnya atas pencabutan status tersebut, pernyataan tersebut pada akhirnya lebih banyak dikaitkan kepada penolakan terhadap kedatangan Tim Nasional Sepak Bola Israel pada ajang paiala dunia tersebut oleh beberapa Kepala Daerah di Indonesia, serta elemen masyarakat muslim. Oleh karenanya dalam artkel ini keputusan FIFA tersebut hendak ditelaah melalui dari sisi kewenangannya sebagai aktor Organisasi Internasional yang memiliki otoritas dan independensi dalam memberikan penilaian atas situasi yang dihadapi dalam menjalankan tujuan pembentukannya. Adapun telaah atas keputusan tersebut menggunakan pendekatan konstruktivisme yang mengenai kuasa (power) yang dimiliki oleh organisasi internasional sebagai aktor yang rasional melalui legitimasi yang diberikan kepadanya. Selanjutnya situasi yang disebut oleh FIFA sebagai alasan pencabutan status akan ditelaah melalui pendekatan kuasa (power) organisasi internasional yaitu Classification, Fixing of Meanings dan the Diffusing of Norms. Adapun ketiga pendekatan ini akan ditelaah melalui dokumen Statuta yang dimiliki oleh FIFA yang menjelaskan mengenai prinsip penyelenggaraan dan pelaksanaan yang wajib dipatuhi oleh para pihak. Melalui pendekatan tersebut didapatkan penjelasan secara rasional mengenai kemungkinan alasan pernyataan FIFA yaitu atas dasar penghormatan terhadap nilai hak dan kesetaraan serta komitmen mengenai kewajiban negara memberikan rasa aman terhadap seluruh stake holder pertandingan.