{"title":"将碳酸钙(CaCO3)作为动物益生菌的原料的消毒过程根据细菌的总数量进行比较","authors":"H. Hutapea, Febriyanny Eka Setyowati","doi":"10.30738/st.vol9.no1.a14164","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kalsium karbonat (CaCO3) dikenal dengan mineral anorganik yang dengan harga murah secara komersial. Nilai kesadahan air dapat ditingkatkan dengan menambahkan beberapa senyawa seperti kalsium karbonat. Sterilisasi adalah proses penghilangan atau membunuh mikroorganisme serta mencegah terjadinya kontaminasi. Pemanfaatan kalsium karbonat dimasa sekarang banyak digunakan sebagai bahan pembawa (carier) pada probiotik hewan. Sebagai bahan pembawa (carier), penggunaan kalsium karbonat haruslah terbebas dari pencemaran bakteri. Ini dimaksudkan agar probiotik yang dihasilkan juga tidak terdapat bakteri selain dari probiotiknya sendiri. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini difokuskan untuk meneliti perbandingan efektivitas proses sterilisasi kalsium karbonat dengan proses sterilisasi kering menggunakan oven dan proses sterilisasi basah menggunakan autoclave berdasarkan jumlah total plate count bakteri. Berdasarkan penelitian pada perlakuan normal atau tanpa sterilisasi didapatkan hasil total bakteri kalsium karbonat perlakuan sebanyak < 2,2 x 103 cfu/mL, pada perlakuan sterilisasi basah menggunakan autoclave jumlah total bakteri sebanyak < 1,1 x 103 cfu/mL dan hasil pada perlakuan sterilisasi kering menggunakan oven jumlah total bakteri sebanyak 0 koloni. Metode sterilisasi kering dengan menggunakan oven lebih cocok digunakan pada sterilisasi kalsium karbonat dibandingkan dengan metode sterilisasi basah menggunakan autoclave. Pada uji water contentdidapatkan hasil yang sama pada ketiga perlakuan kalsium karbonat, ini menunjukkan bahwa metode sterilisasi kering dan basah pada kalsium karbonat tidak berpengaruh terhadap persentase kadar air yang terkandung di dalamnya. Pada uji patogen didapatkan hasil negatif Escherichia coli dan Salmonella sp pada ketiga perlakuan.","PeriodicalId":433636,"journal":{"name":"Science Tech: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi","volume":"2016 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Perbandingan Proses Sterilisasi Kalsium Karbonat (CaCO3) sebagai Bahan Baku Probiotik Hewan Berdasarkan Jumlah Total Sel Bakteri\",\"authors\":\"H. Hutapea, Febriyanny Eka Setyowati\",\"doi\":\"10.30738/st.vol9.no1.a14164\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kalsium karbonat (CaCO3) dikenal dengan mineral anorganik yang dengan harga murah secara komersial. Nilai kesadahan air dapat ditingkatkan dengan menambahkan beberapa senyawa seperti kalsium karbonat. Sterilisasi adalah proses penghilangan atau membunuh mikroorganisme serta mencegah terjadinya kontaminasi. Pemanfaatan kalsium karbonat dimasa sekarang banyak digunakan sebagai bahan pembawa (carier) pada probiotik hewan. Sebagai bahan pembawa (carier), penggunaan kalsium karbonat haruslah terbebas dari pencemaran bakteri. Ini dimaksudkan agar probiotik yang dihasilkan juga tidak terdapat bakteri selain dari probiotiknya sendiri. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini difokuskan untuk meneliti perbandingan efektivitas proses sterilisasi kalsium karbonat dengan proses sterilisasi kering menggunakan oven dan proses sterilisasi basah menggunakan autoclave berdasarkan jumlah total plate count bakteri. Berdasarkan penelitian pada perlakuan normal atau tanpa sterilisasi didapatkan hasil total bakteri kalsium karbonat perlakuan sebanyak < 2,2 x 103 cfu/mL, pada perlakuan sterilisasi basah menggunakan autoclave jumlah total bakteri sebanyak < 1,1 x 103 cfu/mL dan hasil pada perlakuan sterilisasi kering menggunakan oven jumlah total bakteri sebanyak 0 koloni. Metode sterilisasi kering dengan menggunakan oven lebih cocok digunakan pada sterilisasi kalsium karbonat dibandingkan dengan metode sterilisasi basah menggunakan autoclave. Pada uji water contentdidapatkan hasil yang sama pada ketiga perlakuan kalsium karbonat, ini menunjukkan bahwa metode sterilisasi kering dan basah pada kalsium karbonat tidak berpengaruh terhadap persentase kadar air yang terkandung di dalamnya. Pada uji patogen didapatkan hasil negatif Escherichia coli dan Salmonella sp pada ketiga perlakuan.\",\"PeriodicalId\":433636,\"journal\":{\"name\":\"Science Tech: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi\",\"volume\":\"2016 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-02-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Science Tech: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30738/st.vol9.no1.a14164\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Science Tech: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30738/st.vol9.no1.a14164","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Perbandingan Proses Sterilisasi Kalsium Karbonat (CaCO3) sebagai Bahan Baku Probiotik Hewan Berdasarkan Jumlah Total Sel Bakteri
Kalsium karbonat (CaCO3) dikenal dengan mineral anorganik yang dengan harga murah secara komersial. Nilai kesadahan air dapat ditingkatkan dengan menambahkan beberapa senyawa seperti kalsium karbonat. Sterilisasi adalah proses penghilangan atau membunuh mikroorganisme serta mencegah terjadinya kontaminasi. Pemanfaatan kalsium karbonat dimasa sekarang banyak digunakan sebagai bahan pembawa (carier) pada probiotik hewan. Sebagai bahan pembawa (carier), penggunaan kalsium karbonat haruslah terbebas dari pencemaran bakteri. Ini dimaksudkan agar probiotik yang dihasilkan juga tidak terdapat bakteri selain dari probiotiknya sendiri. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini difokuskan untuk meneliti perbandingan efektivitas proses sterilisasi kalsium karbonat dengan proses sterilisasi kering menggunakan oven dan proses sterilisasi basah menggunakan autoclave berdasarkan jumlah total plate count bakteri. Berdasarkan penelitian pada perlakuan normal atau tanpa sterilisasi didapatkan hasil total bakteri kalsium karbonat perlakuan sebanyak < 2,2 x 103 cfu/mL, pada perlakuan sterilisasi basah menggunakan autoclave jumlah total bakteri sebanyak < 1,1 x 103 cfu/mL dan hasil pada perlakuan sterilisasi kering menggunakan oven jumlah total bakteri sebanyak 0 koloni. Metode sterilisasi kering dengan menggunakan oven lebih cocok digunakan pada sterilisasi kalsium karbonat dibandingkan dengan metode sterilisasi basah menggunakan autoclave. Pada uji water contentdidapatkan hasil yang sama pada ketiga perlakuan kalsium karbonat, ini menunjukkan bahwa metode sterilisasi kering dan basah pada kalsium karbonat tidak berpengaruh terhadap persentase kadar air yang terkandung di dalamnya. Pada uji patogen didapatkan hasil negatif Escherichia coli dan Salmonella sp pada ketiga perlakuan.