{"title":"关于TNI-Polri关系在印尼的反恐","authors":"Ishna Indika Jusi","doi":"10.7454/jts.v1i1.1004","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Efek dari pemisahan TNI dan Polri pada zaman reformasi masih meninggalkan jejak hingga saat ini. Hal tersebut terlihat dalam masalah penanggulangan isu terorisme di Indonesia. Sejak orde baru, TNI selalu berada di garda terdepan dalam menghadapi terorisme. Akan tetapi, semenjak reformasi, ruang gerak TNI dalam lingkup sipil mulai dibatasi, dan menjadi komponen pendukung Polri untuk mengatasi masalah keamanan dalam negeri sebagaimana idealnya pembagian fungsi dan tugas antar institusi. Wacana dilibatkannya kembali TNI dalam kontra-teror tentu memberikan dampak terhadap hubungan TNI dan Polri, mulai dari ego sektoral hingga ̳perebutan panggung‘ dalam menghadapi isu terorisme. Hal tersebut sama saja menarik kembali TNI yang sejatinya merupakan alat negara untuk menghancurkan lawan kedalam ranah sipil. Meskipun demikian, dalam batasan-batasan tertentu TNI memang dibutuhkan dalam menghadapi ancaman terorisme, dengan catatan bahwa ancaman tersebut sudah membahayakan keamanan nasional secara keseluruhan. Maka dari itu, diperlukan aturan baru yang menjelaskan mandat TNI dalam kontra-teror sebagai bentuk perbantuan terhadap Polri. Dengan begitu tidak akan terjadi tumpang tindih fungsi dan tugas TNI dan Polri. Kata kunci: Terorisme, TNI, Polri, Indonesia, Kontra-teror Copyright © 2019 Kajian Terorisme, Universitas Indonesia. All rights reserved","PeriodicalId":218936,"journal":{"name":"Journal of Terrorism Studies","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Polemik Hubungan TNI-Polri dalam Kontra-Terorisme di Indonesia\",\"authors\":\"Ishna Indika Jusi\",\"doi\":\"10.7454/jts.v1i1.1004\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Efek dari pemisahan TNI dan Polri pada zaman reformasi masih meninggalkan jejak hingga saat ini. Hal tersebut terlihat dalam masalah penanggulangan isu terorisme di Indonesia. Sejak orde baru, TNI selalu berada di garda terdepan dalam menghadapi terorisme. Akan tetapi, semenjak reformasi, ruang gerak TNI dalam lingkup sipil mulai dibatasi, dan menjadi komponen pendukung Polri untuk mengatasi masalah keamanan dalam negeri sebagaimana idealnya pembagian fungsi dan tugas antar institusi. Wacana dilibatkannya kembali TNI dalam kontra-teror tentu memberikan dampak terhadap hubungan TNI dan Polri, mulai dari ego sektoral hingga ̳perebutan panggung‘ dalam menghadapi isu terorisme. Hal tersebut sama saja menarik kembali TNI yang sejatinya merupakan alat negara untuk menghancurkan lawan kedalam ranah sipil. Meskipun demikian, dalam batasan-batasan tertentu TNI memang dibutuhkan dalam menghadapi ancaman terorisme, dengan catatan bahwa ancaman tersebut sudah membahayakan keamanan nasional secara keseluruhan. Maka dari itu, diperlukan aturan baru yang menjelaskan mandat TNI dalam kontra-teror sebagai bentuk perbantuan terhadap Polri. Dengan begitu tidak akan terjadi tumpang tindih fungsi dan tugas TNI dan Polri. Kata kunci: Terorisme, TNI, Polri, Indonesia, Kontra-teror Copyright © 2019 Kajian Terorisme, Universitas Indonesia. All rights reserved\",\"PeriodicalId\":218936,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Terrorism Studies\",\"volume\":\"32 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-05-20\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Terrorism Studies\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.7454/jts.v1i1.1004\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Terrorism Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.7454/jts.v1i1.1004","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Polemik Hubungan TNI-Polri dalam Kontra-Terorisme di Indonesia
Efek dari pemisahan TNI dan Polri pada zaman reformasi masih meninggalkan jejak hingga saat ini. Hal tersebut terlihat dalam masalah penanggulangan isu terorisme di Indonesia. Sejak orde baru, TNI selalu berada di garda terdepan dalam menghadapi terorisme. Akan tetapi, semenjak reformasi, ruang gerak TNI dalam lingkup sipil mulai dibatasi, dan menjadi komponen pendukung Polri untuk mengatasi masalah keamanan dalam negeri sebagaimana idealnya pembagian fungsi dan tugas antar institusi. Wacana dilibatkannya kembali TNI dalam kontra-teror tentu memberikan dampak terhadap hubungan TNI dan Polri, mulai dari ego sektoral hingga ̳perebutan panggung‘ dalam menghadapi isu terorisme. Hal tersebut sama saja menarik kembali TNI yang sejatinya merupakan alat negara untuk menghancurkan lawan kedalam ranah sipil. Meskipun demikian, dalam batasan-batasan tertentu TNI memang dibutuhkan dalam menghadapi ancaman terorisme, dengan catatan bahwa ancaman tersebut sudah membahayakan keamanan nasional secara keseluruhan. Maka dari itu, diperlukan aturan baru yang menjelaskan mandat TNI dalam kontra-teror sebagai bentuk perbantuan terhadap Polri. Dengan begitu tidak akan terjadi tumpang tindih fungsi dan tugas TNI dan Polri. Kata kunci: Terorisme, TNI, Polri, Indonesia, Kontra-teror Copyright © 2019 Kajian Terorisme, Universitas Indonesia. All rights reserved