Mety Selfina Nome, Jonathan Leobisa, Daud Saleh Luji, Simon Kasse
{"title":"大会对GMIT居民Bethania Oetaman Klasis south Amanuban的Nono t恤仪式的看法","authors":"Mety Selfina Nome, Jonathan Leobisa, Daud Saleh Luji, Simon Kasse","doi":"10.33856/kerusso.v7i2.243","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The study was entitled “ The council’s perception of kausnono saebanono Gmit at the bethania oetaman klasis amanuban selatan. the searcah problem is how the perception of the congregation of the rite of kausnono saebanono and how the impact on what church does not do it. the study aims to know and analyse the perceptions of the congregation and the effect on those who have not performed this ritual. this research is a type of qualitative research that produces descriptive data that is a picture of how the perpection of the congregation and impact for their lives. studies have shown that marriages are Timorese, and this kausnono sock rite is one of the most important things to do. and this ritual is performed by Timorese women who have completed religious and tribal marriages. this rite will be performed in women’s homes. the existence of a clan with varios live elves is believed by the tomorese to br an ancestral heritage. kausnono shirt present as givers to Timorese women to unite with klen’s husband both physically and spiritually. \nAbstrak Indonesia \nPenelitian ini berjudul persepsi majelis jemaat tentang ritus kaus nono saeba nono di gmit jemaat bethania oetaman klasis amanuban selatan Masalah Penelitian adalah Bagaimana persepsi Jemaat Terhadap Ritual Kaus Nono-Saeba Nono, dan Bagaiamana Dampak bagi masyarakat apabila tidak melakukan ritus ini?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis persepsi Majelis Jemaat dan dampak bagi mereka yang tidak melakukan ritus ini. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif yakni gambaran tentang bagaimana persepsi majelis jemaat dan dampak bagi kehidupan mereka. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa di dalam perkawinan Atoni Meto, Ritus Kaus Nono dan Saeba Nono ini merupakan suatu hal yang wajib dilakukan. Dan Ritus Kaus Nono dan Saeba Nono ini hanya dilakukan oleh kaum perempuan yang di lakukan setelah menyelesaikan resepsi perkawinan, itupun dilakukan Ritus Kaus Nono dan Saeba Nono di rumah orang tua dari perempuan. Keberadaan suatu nama marga dengan berbagai peri kehidupan yang ada didalamnnya diyakini oleh orang meto, dibawa oleh para leluhur terdahulu. Kaus nono hadir sebagai pemberi identitas bagi perempuan meto untuk dapat menyatu dengan klen suami baik secara jasmani maupun spiritual.","PeriodicalId":266779,"journal":{"name":"Journal Kerusso","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Persepsi Majelis Jemaat Tentang Ritus Kaus Nono Saeba Nono Di GMIT Jemaat Bethania Oetaman Klasis Amanuban Selatan\",\"authors\":\"Mety Selfina Nome, Jonathan Leobisa, Daud Saleh Luji, Simon Kasse\",\"doi\":\"10.33856/kerusso.v7i2.243\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The study was entitled “ The council’s perception of kausnono saebanono Gmit at the bethania oetaman klasis amanuban selatan. the searcah problem is how the perception of the congregation of the rite of kausnono saebanono and how the impact on what church does not do it. the study aims to know and analyse the perceptions of the congregation and the effect on those who have not performed this ritual. this research is a type of qualitative research that produces descriptive data that is a picture of how the perpection of the congregation and impact for their lives. studies have shown that marriages are Timorese, and this kausnono sock rite is one of the most important things to do. and this ritual is performed by Timorese women who have completed religious and tribal marriages. this rite will be performed in women’s homes. the existence of a clan with varios live elves is believed by the tomorese to br an ancestral heritage. kausnono shirt present as givers to Timorese women to unite with klen’s husband both physically and spiritually. \\nAbstrak Indonesia \\nPenelitian ini berjudul persepsi majelis jemaat tentang ritus kaus nono saeba nono di gmit jemaat bethania oetaman klasis amanuban selatan Masalah Penelitian adalah Bagaimana persepsi Jemaat Terhadap Ritual Kaus Nono-Saeba Nono, dan Bagaiamana Dampak bagi masyarakat apabila tidak melakukan ritus ini?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis persepsi Majelis Jemaat dan dampak bagi mereka yang tidak melakukan ritus ini. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif yakni gambaran tentang bagaimana persepsi majelis jemaat dan dampak bagi kehidupan mereka. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa di dalam perkawinan Atoni Meto, Ritus Kaus Nono dan Saeba Nono ini merupakan suatu hal yang wajib dilakukan. Dan Ritus Kaus Nono dan Saeba Nono ini hanya dilakukan oleh kaum perempuan yang di lakukan setelah menyelesaikan resepsi perkawinan, itupun dilakukan Ritus Kaus Nono dan Saeba Nono di rumah orang tua dari perempuan. Keberadaan suatu nama marga dengan berbagai peri kehidupan yang ada didalamnnya diyakini oleh orang meto, dibawa oleh para leluhur terdahulu. Kaus nono hadir sebagai pemberi identitas bagi perempuan meto untuk dapat menyatu dengan klen suami baik secara jasmani maupun spiritual.\",\"PeriodicalId\":266779,\"journal\":{\"name\":\"Journal Kerusso\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-09-20\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal Kerusso\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33856/kerusso.v7i2.243\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal Kerusso","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33856/kerusso.v7i2.243","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
这份研究报告的题目是“理事会对在伯塔尼亚大学的考斯诺诺大学的考斯诺诺的看法”。搜索的问题是会众对kausnono仪式的看法,以及对哪些教会不这样做的影响。这项研究旨在了解和分析会众的看法,以及对那些没有进行这种仪式的人的影响。这项研究是一种定性研究,它产生描述性数据,描绘会众的观点和对他们生活的影响。研究表明,婚姻是帝汶人的,而这种考斯诺诺袜子仪式是最重要的事情之一。这种仪式是由完成宗教和部落婚姻的东帝汶妇女进行的。这个仪式将在妇女家中举行。一个有各种精灵的氏族的存在被认为是祖先的遗产。kausnono衬衫作为礼物送给东帝汶妇女,以在身体和精神上与克伦的丈夫团结在一起。[摘要]印度尼西亚penaitian ini berjudul persepsi majelis jemaat tentang ritus kaus nono saeba nono di gmit jemaat bethania oetaman klasis amanuban selatan Masalah Penelitian adalah Bagaimana persepi jemaat Terhadap Ritual kaus nono - saeba nono, dan Bagaiamana Dampak bagi masyarakat apabila tidak melakukan ritus ini?我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你。Penelitian ini adalah jenis Penelitian kuititityyang menghasilkan数据办公室,yakni gambaran tentendanbagaimana persepsi majelis jemaat dandanpakbagi kehidupan mereka。达里哈西尔penelitan menunjukan bahwa di dalam perkawinan Atoni Meto, Ritus Kaus Nono dan Saeba Nono inmerupakan suatu hal yang wajib dilakukan。Dan Ritus Kaus Nono Dan Saeba Nono ini hanya dilakukan oleh kaum perempuan yang dilakukan setelah menelesaikan resepsi perkwinan, itpun dilakukan Ritus Kaus Nono Dan Saeba Nono di rumah orang tua dari perempuan。Keberadaan suatu nama marga dengan berbagai peri kehidupan yang ada didalamnya diyakini oleh orang meto, dibawa oleh para leluhur terdahulu。Kaus nono hadir sebagai pemberi identitas bagi perempuan metuk dapat menyatu dengan klen suami baik secara jasmani maupun精神。
Persepsi Majelis Jemaat Tentang Ritus Kaus Nono Saeba Nono Di GMIT Jemaat Bethania Oetaman Klasis Amanuban Selatan
The study was entitled “ The council’s perception of kausnono saebanono Gmit at the bethania oetaman klasis amanuban selatan. the searcah problem is how the perception of the congregation of the rite of kausnono saebanono and how the impact on what church does not do it. the study aims to know and analyse the perceptions of the congregation and the effect on those who have not performed this ritual. this research is a type of qualitative research that produces descriptive data that is a picture of how the perpection of the congregation and impact for their lives. studies have shown that marriages are Timorese, and this kausnono sock rite is one of the most important things to do. and this ritual is performed by Timorese women who have completed religious and tribal marriages. this rite will be performed in women’s homes. the existence of a clan with varios live elves is believed by the tomorese to br an ancestral heritage. kausnono shirt present as givers to Timorese women to unite with klen’s husband both physically and spiritually.
Abstrak Indonesia
Penelitian ini berjudul persepsi majelis jemaat tentang ritus kaus nono saeba nono di gmit jemaat bethania oetaman klasis amanuban selatan Masalah Penelitian adalah Bagaimana persepsi Jemaat Terhadap Ritual Kaus Nono-Saeba Nono, dan Bagaiamana Dampak bagi masyarakat apabila tidak melakukan ritus ini?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis persepsi Majelis Jemaat dan dampak bagi mereka yang tidak melakukan ritus ini. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif yakni gambaran tentang bagaimana persepsi majelis jemaat dan dampak bagi kehidupan mereka. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa di dalam perkawinan Atoni Meto, Ritus Kaus Nono dan Saeba Nono ini merupakan suatu hal yang wajib dilakukan. Dan Ritus Kaus Nono dan Saeba Nono ini hanya dilakukan oleh kaum perempuan yang di lakukan setelah menyelesaikan resepsi perkawinan, itupun dilakukan Ritus Kaus Nono dan Saeba Nono di rumah orang tua dari perempuan. Keberadaan suatu nama marga dengan berbagai peri kehidupan yang ada didalamnnya diyakini oleh orang meto, dibawa oleh para leluhur terdahulu. Kaus nono hadir sebagai pemberi identitas bagi perempuan meto untuk dapat menyatu dengan klen suami baik secara jasmani maupun spiritual.