从敌人到朋友:阿联酋阿拉伯和以色列关系的正常化

Ahmad Mudhofarul Baqi
{"title":"从敌人到朋友:阿联酋阿拉伯和以色列关系的正常化","authors":"Ahmad Mudhofarul Baqi","doi":"10.20884/1.ins.2022.9.1.4995","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \n  \nThis article aims to explain the reason the United Arab Emirates (UAE) normalized ties within Israel through Abraham Accord. The normalization of the UAE-Israel ties contra with the position of UAE as a part of the members of Gulf Cooperation Council (GCC) and Arab League that have long been conflicting within Israel, due to Israel's annexation over Palestinians. Utilize explanative type and constructivism paradigm based on identity as a tool of analysis, and supported with the secondary data. This article found the difference in religious identity, not automatic interfere step of UAE and Israel normalization process. The normalization of the UAE and Israel drive by the threat of Iran in the region. The threat shape collective identity between UAE and Israel as friends and Iran as a common enemy. The collective identity was also constructed via systemic processes in the form of interdependency and proximity with the United States of America. The collective identity was also constructed through strategic practice by both leaders. Furthermore, amongst UAE and Israel gathered through a type of identity Abraham's religion. \nKeyword: Normalization, UAE, Israel, Identity, Iran, and Constructivism \n  \nAbstrak \n  \nArtikel ini bertujuan untuk menjelaskan alasan Uni Emirat Arab (UAE) menjalin normalisasi hubungan dengan Israel melalui perjanjian Abraham Accord. Normalisasi hubungan UAE dengan Israel kontras dengan posisi UAE sebagai negara teluk (GCC) dan Liga Arab yang telah lama berkonflik dengan Israel atas aksi aneksasi Israel di wilayah Palestina. Menggunakan jenis penelitian eksplanatif dengan paradigma konstruktivisme berbasis identitas sebagai pisau analisis, serta didukung oleh data sekunder. Artikel ini menemukan bahwa perbedaan identitas agama tidak lantas menyurutkan langkah UAE dan Israel melakukan normalisasi hubungan. Israel-UAE normalization didorong oleh konteks ancaman regional berupa agresivitas Iran di kawasan. Konteks ancaman Iran membentuk collective identity antara UAE dan Israel sebagai sahabat dan Iran sebagai musuh bersama. Collective identity juga tercipta melalui proses sistemik berupa interdependensi UAE dan Israel dan kedekatan keduanya dengan Amerika Serikat. Collective identity juga terbentuk lewat praktik strategis kedekatan pemimpin kedua negara. Selain itu, antara UAE dan Israel juga disatukan lewat identitas tipe agama Abraham. \nKata kunci: Normalisasi, UAE, Israel, Identitas, Iran, dan Konstruktivisme ","PeriodicalId":365464,"journal":{"name":"Insignia: Journal of International Relations","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"From Foes to Friends: The Normalization of the United Emirates Arab and Israel Relations\",\"authors\":\"Ahmad Mudhofarul Baqi\",\"doi\":\"10.20884/1.ins.2022.9.1.4995\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract \\n  \\nThis article aims to explain the reason the United Arab Emirates (UAE) normalized ties within Israel through Abraham Accord. The normalization of the UAE-Israel ties contra with the position of UAE as a part of the members of Gulf Cooperation Council (GCC) and Arab League that have long been conflicting within Israel, due to Israel's annexation over Palestinians. Utilize explanative type and constructivism paradigm based on identity as a tool of analysis, and supported with the secondary data. This article found the difference in religious identity, not automatic interfere step of UAE and Israel normalization process. The normalization of the UAE and Israel drive by the threat of Iran in the region. The threat shape collective identity between UAE and Israel as friends and Iran as a common enemy. The collective identity was also constructed via systemic processes in the form of interdependency and proximity with the United States of America. The collective identity was also constructed through strategic practice by both leaders. Furthermore, amongst UAE and Israel gathered through a type of identity Abraham's religion. \\nKeyword: Normalization, UAE, Israel, Identity, Iran, and Constructivism \\n  \\nAbstrak \\n  \\nArtikel ini bertujuan untuk menjelaskan alasan Uni Emirat Arab (UAE) menjalin normalisasi hubungan dengan Israel melalui perjanjian Abraham Accord. Normalisasi hubungan UAE dengan Israel kontras dengan posisi UAE sebagai negara teluk (GCC) dan Liga Arab yang telah lama berkonflik dengan Israel atas aksi aneksasi Israel di wilayah Palestina. Menggunakan jenis penelitian eksplanatif dengan paradigma konstruktivisme berbasis identitas sebagai pisau analisis, serta didukung oleh data sekunder. Artikel ini menemukan bahwa perbedaan identitas agama tidak lantas menyurutkan langkah UAE dan Israel melakukan normalisasi hubungan. Israel-UAE normalization didorong oleh konteks ancaman regional berupa agresivitas Iran di kawasan. Konteks ancaman Iran membentuk collective identity antara UAE dan Israel sebagai sahabat dan Iran sebagai musuh bersama. Collective identity juga tercipta melalui proses sistemik berupa interdependensi UAE dan Israel dan kedekatan keduanya dengan Amerika Serikat. Collective identity juga terbentuk lewat praktik strategis kedekatan pemimpin kedua negara. Selain itu, antara UAE dan Israel juga disatukan lewat identitas tipe agama Abraham. \\nKata kunci: Normalisasi, UAE, Israel, Identitas, Iran, dan Konstruktivisme \",\"PeriodicalId\":365464,\"journal\":{\"name\":\"Insignia: Journal of International Relations\",\"volume\":\"12 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-05-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Insignia: Journal of International Relations\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20884/1.ins.2022.9.1.4995\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Insignia: Journal of International Relations","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20884/1.ins.2022.9.1.4995","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

摘要

摘要本文旨在解释阿联酋通过《亚伯拉罕协议》实现与以色列关系正常化的原因。阿联酋与以色列关系的正常化与阿联酋作为海湾合作委员会(GCC)和阿拉伯联盟(Arab League)成员的立场相矛盾,由于以色列对巴勒斯坦的吞并,海湾合作委员会和阿拉伯联盟在以色列内部长期存在冲突。运用基于同一性的解释型和建构主义范式作为分析工具,并辅以辅助数据。本文发现阿以宗教认同的差异,并非自动干预两国正常化进程的步骤。阿联酋和以色列的关系正常化是由伊朗在该地区的威胁推动的。这一威胁塑造了阿联酋和以色列作为朋友、伊朗作为共同敌人的集体认同。集体身份也是通过与美利坚合众国相互依赖和接近的形式通过系统过程构建的。集体认同也是两位领导人通过战略实践建构起来的。此外,在阿联酋和以色列之间,通过一种身份聚集了亚伯拉罕的宗教。关键词:正常化,阿联酋,以色列,认同,伊朗与构成主义摘要:Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan alasan阿拉伯联合酋长国(UAE) menjalin normalisasi hubungan dengan以色列melalui perjanjian Abraham Accord。Normalisasi hubungan,阿联酋,dengan,以色列,kontras, dengan, posisi,阿联酋,sebagai, negara, teluk(海湾合作委员会),dan, Liga,阿拉伯,yang, telah,喇嘛,berkonflik, dengan,以色列,aksi, aneksasi,以色列,wilayah,巴勒斯坦。孟古纳肯jenis penpenelitian的解释登根范式,建构主义理论的基础认同,在数据挖掘的基础上,在数据分析的基础上,在数据挖掘的基础上。Artikel ini menemukan bahwa perbedaan identitas agama tidak lantas menyurutkan langkah阿联酋和以色列melakukan normalisasi hubungan。以色列和阿联酋的关系正常化,以及中东地区的冲突和伊朗的冲突。Konteks ancaman伊朗membentuk集体身份antara阿联酋丹以色列sebagai sahabat丹伊朗sebagai musuh bersama。集体认同juga tercipta melalui prosimiik berupa相互依存阿联酋和以色列和kedekatan keduanya邓根和美国Serikat。集体认同是党战略的核心,是党战略的核心,是党战略的核心。Selain itu,安塔拉,阿联酋和以色列juga disatukan的身份是阿加玛·亚伯拉罕。Kata kunci: Normalisasi,阿联酋,以色列,Identitas,伊朗,和Konstruktivisme
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
From Foes to Friends: The Normalization of the United Emirates Arab and Israel Relations
Abstract   This article aims to explain the reason the United Arab Emirates (UAE) normalized ties within Israel through Abraham Accord. The normalization of the UAE-Israel ties contra with the position of UAE as a part of the members of Gulf Cooperation Council (GCC) and Arab League that have long been conflicting within Israel, due to Israel's annexation over Palestinians. Utilize explanative type and constructivism paradigm based on identity as a tool of analysis, and supported with the secondary data. This article found the difference in religious identity, not automatic interfere step of UAE and Israel normalization process. The normalization of the UAE and Israel drive by the threat of Iran in the region. The threat shape collective identity between UAE and Israel as friends and Iran as a common enemy. The collective identity was also constructed via systemic processes in the form of interdependency and proximity with the United States of America. The collective identity was also constructed through strategic practice by both leaders. Furthermore, amongst UAE and Israel gathered through a type of identity Abraham's religion. Keyword: Normalization, UAE, Israel, Identity, Iran, and Constructivism   Abstrak   Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan alasan Uni Emirat Arab (UAE) menjalin normalisasi hubungan dengan Israel melalui perjanjian Abraham Accord. Normalisasi hubungan UAE dengan Israel kontras dengan posisi UAE sebagai negara teluk (GCC) dan Liga Arab yang telah lama berkonflik dengan Israel atas aksi aneksasi Israel di wilayah Palestina. Menggunakan jenis penelitian eksplanatif dengan paradigma konstruktivisme berbasis identitas sebagai pisau analisis, serta didukung oleh data sekunder. Artikel ini menemukan bahwa perbedaan identitas agama tidak lantas menyurutkan langkah UAE dan Israel melakukan normalisasi hubungan. Israel-UAE normalization didorong oleh konteks ancaman regional berupa agresivitas Iran di kawasan. Konteks ancaman Iran membentuk collective identity antara UAE dan Israel sebagai sahabat dan Iran sebagai musuh bersama. Collective identity juga tercipta melalui proses sistemik berupa interdependensi UAE dan Israel dan kedekatan keduanya dengan Amerika Serikat. Collective identity juga terbentuk lewat praktik strategis kedekatan pemimpin kedua negara. Selain itu, antara UAE dan Israel juga disatukan lewat identitas tipe agama Abraham. Kata kunci: Normalisasi, UAE, Israel, Identitas, Iran, dan Konstruktivisme 
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信