I. Sobari, Robby Darwis Nasution, Khoirrurosyidin Khoirrurosyidin
{"title":"在波诺洛戈地区加强妇女参与的政党化","authors":"I. Sobari, Robby Darwis Nasution, Khoirrurosyidin Khoirrurosyidin","doi":"10.24903/fpb.v3i2.730","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Meski sudah ada payung hukum yang jelas mengenai keikutsertaan kaum perempuan dalam kancah politik tetapi masih sedikit sekali kaum perempuan yang berkecimpung dalam politik. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang analisis pola kaderisasi perempuan partai GOLKAR dan PKB kabupaten ponorogo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mngetahui bagaimana pola kederisasi perempuan pada partai GOLKAR dan PKB. Jenis peneilitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Metode yang diginakan dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara tersetruktur dan dokumentasi kemudian dianalisi dan dipaparkan dalam bentuk laporan. Hasil dari penelitian ini adalah partai GOLKAR maupun PKB mengagendakan program kaderisasi setiap lima tahun sekali, kaderisasi ini bersifat umum dan tidak ada kaderisasi yang kusus untuk perempuan. Belom ada AD/ART yang menyebutkan khusus tentang kaderisasi terhadap kaum perempuan. Rekrutmen partai bersifat terbuka artinya tidak kusus untuk kader partai tetapi terbuka untuk umum. Untuk bisa lebih meningkatkan keterwakilan perempuan seharusnya partai memasukkan aturan kusus untuk meningkatkan keterwakailan perempuan dalam AD/ART partai, kaum perempuan harus bisa menunjukkan kemampuannya kepada masyarakat sehingga bisa mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, sebaiknya sistem rekrutmen bersifat tertutup sehingga memberikan kesempatan lebih kepada para kader.","PeriodicalId":141866,"journal":{"name":"FisiPublik : Jurnal Ilmu Sosial dan Politik","volume":"59 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Kaderisasi Perempuan dalam Partai Politik untuk meningkatkan Partisipasi Perempuan di Kabupaten Ponorogo\",\"authors\":\"I. Sobari, Robby Darwis Nasution, Khoirrurosyidin Khoirrurosyidin\",\"doi\":\"10.24903/fpb.v3i2.730\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Meski sudah ada payung hukum yang jelas mengenai keikutsertaan kaum perempuan dalam kancah politik tetapi masih sedikit sekali kaum perempuan yang berkecimpung dalam politik. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang analisis pola kaderisasi perempuan partai GOLKAR dan PKB kabupaten ponorogo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mngetahui bagaimana pola kederisasi perempuan pada partai GOLKAR dan PKB. Jenis peneilitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Metode yang diginakan dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara tersetruktur dan dokumentasi kemudian dianalisi dan dipaparkan dalam bentuk laporan. Hasil dari penelitian ini adalah partai GOLKAR maupun PKB mengagendakan program kaderisasi setiap lima tahun sekali, kaderisasi ini bersifat umum dan tidak ada kaderisasi yang kusus untuk perempuan. Belom ada AD/ART yang menyebutkan khusus tentang kaderisasi terhadap kaum perempuan. Rekrutmen partai bersifat terbuka artinya tidak kusus untuk kader partai tetapi terbuka untuk umum. Untuk bisa lebih meningkatkan keterwakilan perempuan seharusnya partai memasukkan aturan kusus untuk meningkatkan keterwakailan perempuan dalam AD/ART partai, kaum perempuan harus bisa menunjukkan kemampuannya kepada masyarakat sehingga bisa mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, sebaiknya sistem rekrutmen bersifat tertutup sehingga memberikan kesempatan lebih kepada para kader.\",\"PeriodicalId\":141866,\"journal\":{\"name\":\"FisiPublik : Jurnal Ilmu Sosial dan Politik\",\"volume\":\"59 2\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-11-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"FisiPublik : Jurnal Ilmu Sosial dan Politik\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24903/fpb.v3i2.730\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"FisiPublik : Jurnal Ilmu Sosial dan Politik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24903/fpb.v3i2.730","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Kaderisasi Perempuan dalam Partai Politik untuk meningkatkan Partisipasi Perempuan di Kabupaten Ponorogo
Meski sudah ada payung hukum yang jelas mengenai keikutsertaan kaum perempuan dalam kancah politik tetapi masih sedikit sekali kaum perempuan yang berkecimpung dalam politik. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang analisis pola kaderisasi perempuan partai GOLKAR dan PKB kabupaten ponorogo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mngetahui bagaimana pola kederisasi perempuan pada partai GOLKAR dan PKB. Jenis peneilitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Metode yang diginakan dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara tersetruktur dan dokumentasi kemudian dianalisi dan dipaparkan dalam bentuk laporan. Hasil dari penelitian ini adalah partai GOLKAR maupun PKB mengagendakan program kaderisasi setiap lima tahun sekali, kaderisasi ini bersifat umum dan tidak ada kaderisasi yang kusus untuk perempuan. Belom ada AD/ART yang menyebutkan khusus tentang kaderisasi terhadap kaum perempuan. Rekrutmen partai bersifat terbuka artinya tidak kusus untuk kader partai tetapi terbuka untuk umum. Untuk bisa lebih meningkatkan keterwakilan perempuan seharusnya partai memasukkan aturan kusus untuk meningkatkan keterwakailan perempuan dalam AD/ART partai, kaum perempuan harus bisa menunjukkan kemampuannya kepada masyarakat sehingga bisa mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, sebaiknya sistem rekrutmen bersifat tertutup sehingga memberikan kesempatan lebih kepada para kader.