Maya Sri Mulyani, Pujiono Wahyu Purnomo, Supriharyono Supriharyono
{"title":"不同温度对芦苇丛中ZOOXANTHELLAE释放的影响","authors":"Maya Sri Mulyani, Pujiono Wahyu Purnomo, Supriharyono Supriharyono","doi":"10.14710/jpl.2020.30525","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Terumbu karang adalah ekosistem yang struktur utamanya berupa karang keras, tersusun oleh polip-polip karang yang bersimbiosis dengan alga zooxanthellae. Keberadaan zooxanthellae di dalam polip karang dipengaruhi oleh temperature. Pada temperatur perairan yang tinggi menyebabkan kematian karang akibat lepasnya zooxanthellae dari jaringannya; dan sebaliknya pada temperatur rendah dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan karang melalui peran zooxanthellae. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai tingkat temperatur terhadap pelepasan zooxanthellae dan kemampuan recovery karang setelah diberi tekanan temperatur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 sampai januari 2019 di Laboratorium Histopatologi BBPBAP Jepara. Untuk mengetahui pengaruh berbagai temperatur terhadap densitas zooxanthellae pada karang acropora sp. maka dilakukan dengan faktor temperatur 3 level (28 ºC, 32 ºC, 36 ºC) yang diulang tiga kali. Peubah yang diamati adalah densitas zooxanthellae dan variable kualitas air DO, pH, salinitas pada hari ke 0, 1, 3, 5 10 dan 15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tekanan temperatur tinggi sangat berpengaruh pada densitas zooxantellae. Karang mengalami bleaching sempurna pada hari ke-6 pada perlakuan treatment temperatur 36 ºC. Karang mampu beradaptasi dan pulih kembali pada temperatur normal 28 ºC dan temperatur 32 ºC dan tidak dapat recovery pada temperatur 36 ºC.","PeriodicalId":269490,"journal":{"name":"Jurnal Pasir Laut","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENGARUH BERBAGAI TEMPERATUR TERHADAP PELEPASAN DENSITAS ZOOXANTHELLAE PADA KARANG Acropora sp. DALAM SKALA LABORATORIUM\",\"authors\":\"Maya Sri Mulyani, Pujiono Wahyu Purnomo, Supriharyono Supriharyono\",\"doi\":\"10.14710/jpl.2020.30525\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Terumbu karang adalah ekosistem yang struktur utamanya berupa karang keras, tersusun oleh polip-polip karang yang bersimbiosis dengan alga zooxanthellae. Keberadaan zooxanthellae di dalam polip karang dipengaruhi oleh temperature. Pada temperatur perairan yang tinggi menyebabkan kematian karang akibat lepasnya zooxanthellae dari jaringannya; dan sebaliknya pada temperatur rendah dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan karang melalui peran zooxanthellae. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai tingkat temperatur terhadap pelepasan zooxanthellae dan kemampuan recovery karang setelah diberi tekanan temperatur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 sampai januari 2019 di Laboratorium Histopatologi BBPBAP Jepara. Untuk mengetahui pengaruh berbagai temperatur terhadap densitas zooxanthellae pada karang acropora sp. maka dilakukan dengan faktor temperatur 3 level (28 ºC, 32 ºC, 36 ºC) yang diulang tiga kali. Peubah yang diamati adalah densitas zooxanthellae dan variable kualitas air DO, pH, salinitas pada hari ke 0, 1, 3, 5 10 dan 15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tekanan temperatur tinggi sangat berpengaruh pada densitas zooxantellae. Karang mengalami bleaching sempurna pada hari ke-6 pada perlakuan treatment temperatur 36 ºC. Karang mampu beradaptasi dan pulih kembali pada temperatur normal 28 ºC dan temperatur 32 ºC dan tidak dapat recovery pada temperatur 36 ºC.\",\"PeriodicalId\":269490,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pasir Laut\",\"volume\":\"54 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-02-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pasir Laut\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14710/jpl.2020.30525\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pasir Laut","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jpl.2020.30525","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENGARUH BERBAGAI TEMPERATUR TERHADAP PELEPASAN DENSITAS ZOOXANTHELLAE PADA KARANG Acropora sp. DALAM SKALA LABORATORIUM
Terumbu karang adalah ekosistem yang struktur utamanya berupa karang keras, tersusun oleh polip-polip karang yang bersimbiosis dengan alga zooxanthellae. Keberadaan zooxanthellae di dalam polip karang dipengaruhi oleh temperature. Pada temperatur perairan yang tinggi menyebabkan kematian karang akibat lepasnya zooxanthellae dari jaringannya; dan sebaliknya pada temperatur rendah dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan karang melalui peran zooxanthellae. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai tingkat temperatur terhadap pelepasan zooxanthellae dan kemampuan recovery karang setelah diberi tekanan temperatur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 sampai januari 2019 di Laboratorium Histopatologi BBPBAP Jepara. Untuk mengetahui pengaruh berbagai temperatur terhadap densitas zooxanthellae pada karang acropora sp. maka dilakukan dengan faktor temperatur 3 level (28 ºC, 32 ºC, 36 ºC) yang diulang tiga kali. Peubah yang diamati adalah densitas zooxanthellae dan variable kualitas air DO, pH, salinitas pada hari ke 0, 1, 3, 5 10 dan 15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tekanan temperatur tinggi sangat berpengaruh pada densitas zooxantellae. Karang mengalami bleaching sempurna pada hari ke-6 pada perlakuan treatment temperatur 36 ºC. Karang mampu beradaptasi dan pulih kembali pada temperatur normal 28 ºC dan temperatur 32 ºC dan tidak dapat recovery pada temperatur 36 ºC.