{"title":"Khatam Qur的传统是在北特内特马鲁库镇努力实现伊斯兰教育","authors":"A. k","doi":"10.46339/foramadiahi.v11i1.146","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Maluku Utara yang dikenal dengan sebutan Moloko Kie Raha memang telah banyak mewariska kearfian lokal yang sayang jika tidak digali eksistensinya. Corak budaya yang kental dengan tradisi keislamannya membuat daerah ini menjadi daerah yang memiliki khasanah keislaman yang tinggi. Tak jarang para peneliti lokal, nasional bahkan Inetrnasional ingin menginjakkan kaki di negeri para raja ini untuk menyelami nilai-nilai Islam yang berkembang. Salah satunya adalah tradisi Khatam Qur’an yang berkembang di hampir seluruh wilayah di Maluku utara, tak terkecuali di Ternate sebagai ibukota provinsi Maluku Utara. Tardisi katam qur’an ini dilakukan pada saat bulan suci Ramadhan, ketika anak-anak telah mampu mengatamkan al-Qur’an untuk pertama kalinya dan ketika ada sala seorang dari masyarakat yang meninggal dunia. Sebagai warisan budaya Islam yang turun-temurun, tradisi ini sepertiya telah mendarah daging bagi masyaraka kota Ternate, sehingga ketika tradisi ini dilakasanakan dalam suatu kesempatan situasinya selalu meriah, kendatipun kuantitasnya semakin berkurang karena pengaruh perkembagan tekniologi yang begitu cepat yang mengakibtakan para generasi muda lalai dengan tradisi khatam Qur’an ini. Dalam tulisan ini akan digali megenai sejauh mana tradisi khatam qur’an mampu menanamkan karaketer islami terhadap kehidupan bermasyarakat di kota Ternate. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, karena objek penelitian berupa interaksi sosial kemasyarakatan. Interkasi semacam ini hanya bisa diurai dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam serta melakukan observasi terhadap interaksi sosial tersebut untuk menemukan pola-pola hubungan yang jelas. Adapun interkasi sosial yang dimaksud peneliti disini adalah tradisi Khatam qur’andi Kota Ternate","PeriodicalId":241358,"journal":{"name":"Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Tradisi Khatam Qur’an sebagai Upaya Perwujudan Pendidikan KarekterIslami di Kota Ternate Maluku Utara\",\"authors\":\"A. k\",\"doi\":\"10.46339/foramadiahi.v11i1.146\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Maluku Utara yang dikenal dengan sebutan Moloko Kie Raha memang telah banyak mewariska kearfian lokal yang sayang jika tidak digali eksistensinya. Corak budaya yang kental dengan tradisi keislamannya membuat daerah ini menjadi daerah yang memiliki khasanah keislaman yang tinggi. Tak jarang para peneliti lokal, nasional bahkan Inetrnasional ingin menginjakkan kaki di negeri para raja ini untuk menyelami nilai-nilai Islam yang berkembang. Salah satunya adalah tradisi Khatam Qur’an yang berkembang di hampir seluruh wilayah di Maluku utara, tak terkecuali di Ternate sebagai ibukota provinsi Maluku Utara. Tardisi katam qur’an ini dilakukan pada saat bulan suci Ramadhan, ketika anak-anak telah mampu mengatamkan al-Qur’an untuk pertama kalinya dan ketika ada sala seorang dari masyarakat yang meninggal dunia. Sebagai warisan budaya Islam yang turun-temurun, tradisi ini sepertiya telah mendarah daging bagi masyaraka kota Ternate, sehingga ketika tradisi ini dilakasanakan dalam suatu kesempatan situasinya selalu meriah, kendatipun kuantitasnya semakin berkurang karena pengaruh perkembagan tekniologi yang begitu cepat yang mengakibtakan para generasi muda lalai dengan tradisi khatam Qur’an ini. Dalam tulisan ini akan digali megenai sejauh mana tradisi khatam qur’an mampu menanamkan karaketer islami terhadap kehidupan bermasyarakat di kota Ternate. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, karena objek penelitian berupa interaksi sosial kemasyarakatan. Interkasi semacam ini hanya bisa diurai dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam serta melakukan observasi terhadap interaksi sosial tersebut untuk menemukan pola-pola hubungan yang jelas. Adapun interkasi sosial yang dimaksud peneliti disini adalah tradisi Khatam qur’andi Kota Ternate\",\"PeriodicalId\":241358,\"journal\":{\"name\":\"Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-11-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.46339/foramadiahi.v11i1.146\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46339/foramadiahi.v11i1.146","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
北马鲁库被称为Moloko Kie Raha,如果不挖掘它的存在,它将是一个不幸的遗产。一种根深蒂固的文化特征,具有根深蒂固的文化传统,使这个地区成为一个具有高清晰度的地区。地方研究人员、国家研究人员甚至国家情报机构都愿意踏上这些国王的土地,探索正在发展的伊斯兰价值观,这并不罕见。其中之一是哈塔姆·古兰经的传统,它几乎遍布马鲁库北部的整个地区,特内特也不例外,是马鲁库北部省的首府。这本古兰经的传统是在斋月期间完成的,当时孩子们第一次能够背诵古兰经,当时有一个社会成员去世了。作为伊斯兰文化的传统遗产,这一传统在某些情况下被灌输给特内特市的清真寺,因此,由于快速回归技术技术的影响,数量上的限制进一步减少,这一传统导致年轻一代忽视了古兰经的传统。在这篇文章中,我们将对哈塔姆·古兰经的传统在多大程度上向特内特市的人民生活灌输伊斯兰喀喇昆仑。本研究是一种定性研究,其研究对象是社会社会互动。只有通过参与、深入采访和观察这些社会互动来确定明显的关系模式,才能进行这种互动。至于社会互动这里的研究人员指的是特内特市哈塔姆的传统
Tradisi Khatam Qur’an sebagai Upaya Perwujudan Pendidikan KarekterIslami di Kota Ternate Maluku Utara
Maluku Utara yang dikenal dengan sebutan Moloko Kie Raha memang telah banyak mewariska kearfian lokal yang sayang jika tidak digali eksistensinya. Corak budaya yang kental dengan tradisi keislamannya membuat daerah ini menjadi daerah yang memiliki khasanah keislaman yang tinggi. Tak jarang para peneliti lokal, nasional bahkan Inetrnasional ingin menginjakkan kaki di negeri para raja ini untuk menyelami nilai-nilai Islam yang berkembang. Salah satunya adalah tradisi Khatam Qur’an yang berkembang di hampir seluruh wilayah di Maluku utara, tak terkecuali di Ternate sebagai ibukota provinsi Maluku Utara. Tardisi katam qur’an ini dilakukan pada saat bulan suci Ramadhan, ketika anak-anak telah mampu mengatamkan al-Qur’an untuk pertama kalinya dan ketika ada sala seorang dari masyarakat yang meninggal dunia. Sebagai warisan budaya Islam yang turun-temurun, tradisi ini sepertiya telah mendarah daging bagi masyaraka kota Ternate, sehingga ketika tradisi ini dilakasanakan dalam suatu kesempatan situasinya selalu meriah, kendatipun kuantitasnya semakin berkurang karena pengaruh perkembagan tekniologi yang begitu cepat yang mengakibtakan para generasi muda lalai dengan tradisi khatam Qur’an ini. Dalam tulisan ini akan digali megenai sejauh mana tradisi khatam qur’an mampu menanamkan karaketer islami terhadap kehidupan bermasyarakat di kota Ternate. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, karena objek penelitian berupa interaksi sosial kemasyarakatan. Interkasi semacam ini hanya bisa diurai dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam serta melakukan observasi terhadap interaksi sosial tersebut untuk menemukan pola-pola hubungan yang jelas. Adapun interkasi sosial yang dimaksud peneliti disini adalah tradisi Khatam qur’andi Kota Ternate