{"title":"按照LCA对侧桥建设工作原理对GRK排放进行分析","authors":"Alif Kurnia W., F. S. Handayani, A. Setyawan","doi":"10.20961/mateksi.v10i3.61215","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Struktur jembatan sering digunakan dalam simpang susun, simpang susun sendiri adalah struktur penting yang digunakan untuk keluar masuk kendaraan di jalan bebas hambatan. Namun masih sangat sedikit orang yang peduli terhadap dampak lingkungan yang dihasilkan dari suatu pekerjaan konstruksi. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi unit proses yang berpotensi menghasilkan GRK, menemukan unit proses dengan emisi GRK tertinggi, serta mencari metode alternatif yang bisa digunakan untuk mengurangi emisi GRK yang dikeluarkan. Metode yang digunakan adalah pendekatan Life Cycle Assesment (LCA). Penelitian ini menggunakan 2 sumber data, yaitu data primer yang merupakan hasil dari penelitian dilapangan, serta data sekunder yang didapatkan dari PT. PP serta database Ecoinvent. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 38 unit proses yang berpotensi menghasilkan GRK dalam pembangunan jembatan simpang susun Rangkasbitung dengan total emisi GRK yang dihasilkan adalah sebanyak 234.946,3 KgCO2e, dengan unit proses dengan emisi GRK tertinggi adalah produksi semen, dengan emisi GRK yang dihasilkan yaitu sebanyak 95552,33 KgCO2e (40,66%). Metode 2 yang menggunakan metode cor ditempat menghasilkan emisi GRK sebesar 202633,73 KgCO2e yang mana 13,75% lebih sedikit dari pada emisi GRK yang dihasilkan menggunakan metode 1 (precast)","PeriodicalId":122901,"journal":{"name":"Matriks Teknik Sipil","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Emisi GRK dengan metode LCA pada Pekerjaan Konstruksi Jembatan Simpang Susun Rangkasbitung\",\"authors\":\"Alif Kurnia W., F. S. Handayani, A. Setyawan\",\"doi\":\"10.20961/mateksi.v10i3.61215\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Struktur jembatan sering digunakan dalam simpang susun, simpang susun sendiri adalah struktur penting yang digunakan untuk keluar masuk kendaraan di jalan bebas hambatan. Namun masih sangat sedikit orang yang peduli terhadap dampak lingkungan yang dihasilkan dari suatu pekerjaan konstruksi. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi unit proses yang berpotensi menghasilkan GRK, menemukan unit proses dengan emisi GRK tertinggi, serta mencari metode alternatif yang bisa digunakan untuk mengurangi emisi GRK yang dikeluarkan. Metode yang digunakan adalah pendekatan Life Cycle Assesment (LCA). Penelitian ini menggunakan 2 sumber data, yaitu data primer yang merupakan hasil dari penelitian dilapangan, serta data sekunder yang didapatkan dari PT. PP serta database Ecoinvent. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 38 unit proses yang berpotensi menghasilkan GRK dalam pembangunan jembatan simpang susun Rangkasbitung dengan total emisi GRK yang dihasilkan adalah sebanyak 234.946,3 KgCO2e, dengan unit proses dengan emisi GRK tertinggi adalah produksi semen, dengan emisi GRK yang dihasilkan yaitu sebanyak 95552,33 KgCO2e (40,66%). Metode 2 yang menggunakan metode cor ditempat menghasilkan emisi GRK sebesar 202633,73 KgCO2e yang mana 13,75% lebih sedikit dari pada emisi GRK yang dihasilkan menggunakan metode 1 (precast)\",\"PeriodicalId\":122901,\"journal\":{\"name\":\"Matriks Teknik Sipil\",\"volume\":\"33 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Matriks Teknik Sipil\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20961/mateksi.v10i3.61215\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Matriks Teknik Sipil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20961/mateksi.v10i3.61215","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Emisi GRK dengan metode LCA pada Pekerjaan Konstruksi Jembatan Simpang Susun Rangkasbitung
Struktur jembatan sering digunakan dalam simpang susun, simpang susun sendiri adalah struktur penting yang digunakan untuk keluar masuk kendaraan di jalan bebas hambatan. Namun masih sangat sedikit orang yang peduli terhadap dampak lingkungan yang dihasilkan dari suatu pekerjaan konstruksi. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi unit proses yang berpotensi menghasilkan GRK, menemukan unit proses dengan emisi GRK tertinggi, serta mencari metode alternatif yang bisa digunakan untuk mengurangi emisi GRK yang dikeluarkan. Metode yang digunakan adalah pendekatan Life Cycle Assesment (LCA). Penelitian ini menggunakan 2 sumber data, yaitu data primer yang merupakan hasil dari penelitian dilapangan, serta data sekunder yang didapatkan dari PT. PP serta database Ecoinvent. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 38 unit proses yang berpotensi menghasilkan GRK dalam pembangunan jembatan simpang susun Rangkasbitung dengan total emisi GRK yang dihasilkan adalah sebanyak 234.946,3 KgCO2e, dengan unit proses dengan emisi GRK tertinggi adalah produksi semen, dengan emisi GRK yang dihasilkan yaitu sebanyak 95552,33 KgCO2e (40,66%). Metode 2 yang menggunakan metode cor ditempat menghasilkan emisi GRK sebesar 202633,73 KgCO2e yang mana 13,75% lebih sedikit dari pada emisi GRK yang dihasilkan menggunakan metode 1 (precast)