{"title":"班雅尔马辛市保罗的安排研究涉及规划方面","authors":"L. Sari","doi":"10.24832/jpkp.v2i2.190","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstrakPermasalahan dalam penelitian ini yaitu dari jumlah lembaga PAUD yang ada di Kota Banjarmasin belum semuanya memiliki perencanaan khususnya pada analisis peningkatan legalitas kelembagaan PAUD dan analisis kebutuhan pendidikan untuk anak usia dini (AUD). Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan analisis data deskrtif kuantitatif dan kualitataif. Hasil studi menunjukkan bahwa: i) Disdik Kota Banjarmasin dan Lembaga PAUD sampel tidak melakukan perencanaan yang baik untuk pendataan analisis kebutuhan pendidikan AUD; ii) Belum semua lembaga PAUD sampel memiliki izin operasional dikarenakan adanya persyaratan yang belum dapat dipenuhi karena memerlukan biaya yang cukup besar seperti, pembuatan akta notaris; iii) Belum semua lembaga PAUD memiliki sarpras sesuai dengan pedoman sarana dan prasarana dari pusat; iv) untuk membantu ketersediaan sarpras, Disdik Kota Banjarmasin sudah mengalokasikan dana APBD II berupa bantuan RKB, rehab kelas rusak ringan dan berat, serta bantuan APE Dalam dan Luar berupa barang. AbstractThe problem in this study is from the number of early childhood institutions in the city of Banjarmasin not all have plans in particular to the analysis of institutional legality increase early childhood education and educational needs analysis for early childhood (AUD). This study uses a case study approach to data analysis of quantitative and qualitative deskrtif. The study shows that: i) Disdik Banjarmasin and Institutions ECD sample is not doing better planning for data analysis AUD educational needs; ii) Not all the samples of early childhood institutions have an operating permit because of the requirements can not be met because it requires significant costs such as notary deed; iii) Not all early childhood institutions have infrastructure accordance with the guidelines of the central infrastructure; iv) to assist the availability infrastructure, Disdik Banjarmasin already allocated budget II in the form of classroom assistance, rehabilitation of damaged light and heavy classes, as well as the In and Out APE assistance in the form of goods.  ","PeriodicalId":375497,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KAJIAN PENYELENGGARAAN PAUD DI KOTA BANJARMASIN DITINJAU DARI ASPEK PERENCANAAN\",\"authors\":\"L. Sari\",\"doi\":\"10.24832/jpkp.v2i2.190\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstrakPermasalahan dalam penelitian ini yaitu dari jumlah lembaga PAUD yang ada di Kota Banjarmasin belum semuanya memiliki perencanaan khususnya pada analisis peningkatan legalitas kelembagaan PAUD dan analisis kebutuhan pendidikan untuk anak usia dini (AUD). Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan analisis data deskrtif kuantitatif dan kualitataif. Hasil studi menunjukkan bahwa: i) Disdik Kota Banjarmasin dan Lembaga PAUD sampel tidak melakukan perencanaan yang baik untuk pendataan analisis kebutuhan pendidikan AUD; ii) Belum semua lembaga PAUD sampel memiliki izin operasional dikarenakan adanya persyaratan yang belum dapat dipenuhi karena memerlukan biaya yang cukup besar seperti, pembuatan akta notaris; iii) Belum semua lembaga PAUD memiliki sarpras sesuai dengan pedoman sarana dan prasarana dari pusat; iv) untuk membantu ketersediaan sarpras, Disdik Kota Banjarmasin sudah mengalokasikan dana APBD II berupa bantuan RKB, rehab kelas rusak ringan dan berat, serta bantuan APE Dalam dan Luar berupa barang. AbstractThe problem in this study is from the number of early childhood institutions in the city of Banjarmasin not all have plans in particular to the analysis of institutional legality increase early childhood education and educational needs analysis for early childhood (AUD). This study uses a case study approach to data analysis of quantitative and qualitative deskrtif. The study shows that: i) Disdik Banjarmasin and Institutions ECD sample is not doing better planning for data analysis AUD educational needs; ii) Not all the samples of early childhood institutions have an operating permit because of the requirements can not be met because it requires significant costs such as notary deed; iii) Not all early childhood institutions have infrastructure accordance with the guidelines of the central infrastructure; iv) to assist the availability infrastructure, Disdik Banjarmasin already allocated budget II in the form of classroom assistance, rehabilitation of damaged light and heavy classes, as well as the In and Out APE assistance in the form of goods.  \",\"PeriodicalId\":375497,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan\",\"volume\":\"14 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-10-16\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24832/jpkp.v2i2.190\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24832/jpkp.v2i2.190","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
这项研究的问题在于班雅尔马信市的保尔德机构数量的减少,但所有人都有具体的计划,包括评估保罗的机构在提高体制合法性方面的分析,以及对幼儿教育需求的分析。本研究采用采用量化和定性数据分析的案例研究方法。研究结果表明:i) Banjarmasin disbation和PAUD样本研究所对AUD教育需求的分析没有做好充分的计划;然而,并非所有的PAUD样本机构都有业务许可,因为这些要求无法满足,因为它们需要一笔相当大的费用,如公证契约;第三)并不是所有的保育机构都按照中心的设施和基础设施的指导方针有sarpras;为了帮助sarpras的可用性,Banjarmasin的调查已经拨出了RKB辅助资金,课程的恢复有轻微和严重的损害,以及对物品的内在和外部帮助。这项研究的问题来自班雅尔马新市早期儿童研究所的问题,而不是所有人都参与了机构对儿童早期教育和教育需求分析的研究。这个研究是一个案例研究对数据量分析和量化准确度分析的研究。研究表明,班雅尔马新的disj和样品ECD研究所并没有为AUD eduneeds数据分析做更好的计划;(二)并不是所有早期儿童机构的例子都是有效的,因为安补药可能不会被发现,因为它的需求如此重要;并非所有早期儿童机构都与中央基础设施的指导方针相协调;第四,班雅尔马信的建议是,班雅尔马信已经在教室的助燃性、轻与重压的程度上获得了共同的预算。A A
KAJIAN PENYELENGGARAAN PAUD DI KOTA BANJARMASIN DITINJAU DARI ASPEK PERENCANAAN
AbstrakPermasalahan dalam penelitian ini yaitu dari jumlah lembaga PAUD yang ada di Kota Banjarmasin belum semuanya memiliki perencanaan khususnya pada analisis peningkatan legalitas kelembagaan PAUD dan analisis kebutuhan pendidikan untuk anak usia dini (AUD). Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan analisis data deskrtif kuantitatif dan kualitataif. Hasil studi menunjukkan bahwa: i) Disdik Kota Banjarmasin dan Lembaga PAUD sampel tidak melakukan perencanaan yang baik untuk pendataan analisis kebutuhan pendidikan AUD; ii) Belum semua lembaga PAUD sampel memiliki izin operasional dikarenakan adanya persyaratan yang belum dapat dipenuhi karena memerlukan biaya yang cukup besar seperti, pembuatan akta notaris; iii) Belum semua lembaga PAUD memiliki sarpras sesuai dengan pedoman sarana dan prasarana dari pusat; iv) untuk membantu ketersediaan sarpras, Disdik Kota Banjarmasin sudah mengalokasikan dana APBD II berupa bantuan RKB, rehab kelas rusak ringan dan berat, serta bantuan APE Dalam dan Luar berupa barang. AbstractThe problem in this study is from the number of early childhood institutions in the city of Banjarmasin not all have plans in particular to the analysis of institutional legality increase early childhood education and educational needs analysis for early childhood (AUD). This study uses a case study approach to data analysis of quantitative and qualitative deskrtif. The study shows that: i) Disdik Banjarmasin and Institutions ECD sample is not doing better planning for data analysis AUD educational needs; ii) Not all the samples of early childhood institutions have an operating permit because of the requirements can not be met because it requires significant costs such as notary deed; iii) Not all early childhood institutions have infrastructure accordance with the guidelines of the central infrastructure; iv) to assist the availability infrastructure, Disdik Banjarmasin already allocated budget II in the form of classroom assistance, rehabilitation of damaged light and heavy classes, as well as the In and Out APE assistance in the form of goods. Â