{"title":"大豆作物的潜在多样性。默尔)。可能是由于EMS诱变剂(Ethyl甲烷硫酸)在植物人阶段摄入的结果","authors":"Muhammad Sani Alfikri, Nilahayati Nilahayati, Rd Selvy Handayani, Nazimah Nazimah, Hafifaj Hafifah","doi":"10.29103/jimatek.v1i3.9758","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan salah satu komoditas tanaman pangan penting bagi masyarakat Indonesia setelah padi dan jagung. Teknik pemuliaan tanaman yang dilakukan untuk memperbaiki atau mengubah suatu sifat genetik pada tanaman budidaya. Pemuliaan tanaman diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan potensi genetik tanaman sehingga didapatkan hasil yang lebih unggul. Oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan keragaman tanaman dengan mutagenesis secara kimia. Salah satu senyawa kimia yang biasa digunakan untuk mutagenesis adalah Ethyl Methane Sulfonate (EMS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi EMS yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil serta mengidentifikasi perubahan morfologi pada tanaman kedelai varietas gepak kuning. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tambon Tunong, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara dan di Laboratorium Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Malikussaleh. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April hingga Juli 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal. Konsentrasi EMS yang diuji ada 4 perlakuan yaitu konsentrasi 0% (E0 = kontrol), 0,05% (E1), 0,075% (E2), 0,1% (E3). Terdapat 4 jumlah perlakuan dengan 3 kali ulangan yang kemudian akan dilakukan uji lanjut menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD) pada taraf 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan mutagen EMS tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap peubah tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, diameter batang, panjang dan lebar stomata","PeriodicalId":209956,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi","volume":"255 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Potensi Peningkatan Keragaman Genetik Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Akibat Pemberian Mutagen EMS (Ethyl Methane Sulfonate) Pada Fase Vegetatif\",\"authors\":\"Muhammad Sani Alfikri, Nilahayati Nilahayati, Rd Selvy Handayani, Nazimah Nazimah, Hafifaj Hafifah\",\"doi\":\"10.29103/jimatek.v1i3.9758\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan salah satu komoditas tanaman pangan penting bagi masyarakat Indonesia setelah padi dan jagung. Teknik pemuliaan tanaman yang dilakukan untuk memperbaiki atau mengubah suatu sifat genetik pada tanaman budidaya. Pemuliaan tanaman diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan potensi genetik tanaman sehingga didapatkan hasil yang lebih unggul. Oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan keragaman tanaman dengan mutagenesis secara kimia. Salah satu senyawa kimia yang biasa digunakan untuk mutagenesis adalah Ethyl Methane Sulfonate (EMS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi EMS yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil serta mengidentifikasi perubahan morfologi pada tanaman kedelai varietas gepak kuning. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tambon Tunong, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara dan di Laboratorium Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Malikussaleh. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April hingga Juli 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal. Konsentrasi EMS yang diuji ada 4 perlakuan yaitu konsentrasi 0% (E0 = kontrol), 0,05% (E1), 0,075% (E2), 0,1% (E3). Terdapat 4 jumlah perlakuan dengan 3 kali ulangan yang kemudian akan dilakukan uji lanjut menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD) pada taraf 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan mutagen EMS tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap peubah tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, diameter batang, panjang dan lebar stomata\",\"PeriodicalId\":209956,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi\",\"volume\":\"255 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-22\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29103/jimatek.v1i3.9758\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29103/jimatek.v1i3.9758","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Potensi Peningkatan Keragaman Genetik Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Akibat Pemberian Mutagen EMS (Ethyl Methane Sulfonate) Pada Fase Vegetatif
Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan salah satu komoditas tanaman pangan penting bagi masyarakat Indonesia setelah padi dan jagung. Teknik pemuliaan tanaman yang dilakukan untuk memperbaiki atau mengubah suatu sifat genetik pada tanaman budidaya. Pemuliaan tanaman diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan potensi genetik tanaman sehingga didapatkan hasil yang lebih unggul. Oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan keragaman tanaman dengan mutagenesis secara kimia. Salah satu senyawa kimia yang biasa digunakan untuk mutagenesis adalah Ethyl Methane Sulfonate (EMS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi EMS yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil serta mengidentifikasi perubahan morfologi pada tanaman kedelai varietas gepak kuning. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tambon Tunong, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara dan di Laboratorium Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Malikussaleh. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April hingga Juli 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal. Konsentrasi EMS yang diuji ada 4 perlakuan yaitu konsentrasi 0% (E0 = kontrol), 0,05% (E1), 0,075% (E2), 0,1% (E3). Terdapat 4 jumlah perlakuan dengan 3 kali ulangan yang kemudian akan dilakukan uji lanjut menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD) pada taraf 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan mutagen EMS tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap peubah tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, diameter batang, panjang dan lebar stomata