Putu Padma Sthri Meila Utami, I Putu Gede Laksmana Adisatya, Nyoman Ratih Prabandari, Ni Komang Indra Mahayani, Made Mas Surya Wiguna
{"title":"Perubahan Arsitektur Pada Rumah Adat Kampung Kamanasa di Kabupaten Malaka, Kecamatan Malaka Tengah, Nusa Tenggara Timur","authors":"Putu Padma Sthri Meila Utami, I Putu Gede Laksmana Adisatya, Nyoman Ratih Prabandari, Ni Komang Indra Mahayani, Made Mas Surya Wiguna","doi":"10.22225/undagi.11.1.7328.158-164","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kajian ini mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada Arsitektur Tradisional Nusantara, dalam hal ini mengambil studi kasus Rumah Adat di Kampung Kamanasa, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka Tengah. Pengumpulan data dilakukan dengan survei lapangan serta wawancara langsung dengan masyarakat adat di Kampung Kamanasa. Analisis dilakukan dengan membandingkan dan mendiskripsikan perbedaan yang mencerminkan perubahan pada bangunan rumah adat di Desa Kamanasa dari sudut pandang arsitektur. Seiring perkembangan zaman, rumah adat di Kampung Kamanasa mengalami perubahan dari segi fungsi, tata ruang, hingga konstruksi dan material bangunannya. Perubahan arsitektur ini dipengaruhi oleh faktor kebutuhan masyarakat yang semakin berkembang, kepraktisan dalam proses pembangunan, hingga ketersediaan material lama yang semakin terbatas dan mulai tergantikan dengan yang baru. Perubahan arsitektur ini pun menimbulkan perbedaan antara bangunan yang cenderung bersifat sakral atau terikat pada aturan adat dengan bangunan tempat tinggal masyarakat adat pada umumnya. Perubahannya terjadi pada penataan ruang yang menyesuaikan dengan kebutuhan aktivitas penghuninya. Ini berimplikasi pada tampilan bangunan yang terkesan lebih tertutup dan privat. Standar kesehatan, keselamatan, dan keamanan penghuninya juga mengalami peningkatan, sehingga rumah adat yang difungsikan untuk tempat tinggal biasanya sudah mengalami perubahan pada penggunaan material yang mudah dibersihkan serta penggunaan struktur yang dirasa lebih kuat dan aman ketika bangunan digunakan. \n \n \n ","PeriodicalId":184070,"journal":{"name":"Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22225/undagi.11.1.7328.158-164","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
该研究确定了努桑塔拉传统建筑的变化,以马拉卡中区(Malaka central street) Kamanasa village为例。收集数据是通过实地调查和对Kamanasa村原住民的直接采访进行的。分析是通过比较和分析,从建筑的角度来看,反映卡纳萨村海关建筑变化的差异。随着时间的推移,kamansa村的传统房屋在功能、布局和建筑材料上都发生了变化。这些建筑的变化受到社会需求日益增长、发展过程实用性因素的影响,直到旧材料的可用性越来越有限,并开始被新的材料所取代。建筑的这种变化导致了传统建筑与普通土著居民的住所之间的差异。这种变化发生在适应居民活动需求的空间安排上。它涉及到一种更私密、更私密的建筑外观。居民的健康、安全和安全标准也有所提高,使通常用于居住的习惯住房在使用方便的材料和使用安全的结构方面发生了变化。
Perubahan Arsitektur Pada Rumah Adat Kampung Kamanasa di Kabupaten Malaka, Kecamatan Malaka Tengah, Nusa Tenggara Timur
Kajian ini mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada Arsitektur Tradisional Nusantara, dalam hal ini mengambil studi kasus Rumah Adat di Kampung Kamanasa, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka Tengah. Pengumpulan data dilakukan dengan survei lapangan serta wawancara langsung dengan masyarakat adat di Kampung Kamanasa. Analisis dilakukan dengan membandingkan dan mendiskripsikan perbedaan yang mencerminkan perubahan pada bangunan rumah adat di Desa Kamanasa dari sudut pandang arsitektur. Seiring perkembangan zaman, rumah adat di Kampung Kamanasa mengalami perubahan dari segi fungsi, tata ruang, hingga konstruksi dan material bangunannya. Perubahan arsitektur ini dipengaruhi oleh faktor kebutuhan masyarakat yang semakin berkembang, kepraktisan dalam proses pembangunan, hingga ketersediaan material lama yang semakin terbatas dan mulai tergantikan dengan yang baru. Perubahan arsitektur ini pun menimbulkan perbedaan antara bangunan yang cenderung bersifat sakral atau terikat pada aturan adat dengan bangunan tempat tinggal masyarakat adat pada umumnya. Perubahannya terjadi pada penataan ruang yang menyesuaikan dengan kebutuhan aktivitas penghuninya. Ini berimplikasi pada tampilan bangunan yang terkesan lebih tertutup dan privat. Standar kesehatan, keselamatan, dan keamanan penghuninya juga mengalami peningkatan, sehingga rumah adat yang difungsikan untuk tempat tinggal biasanya sudah mengalami perubahan pada penggunaan material yang mudah dibersihkan serta penggunaan struktur yang dirasa lebih kuat dan aman ketika bangunan digunakan.