{"title":"风险因素与工人血压升高的关系","authors":"Leni Utami, Novrika Sari, Haerawati Idris","doi":"10.55642/phasij.v1i01.26","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penderita hipertensi diperkirakan di dunia mencapai 1 milyar dan dua pertiga diantaranya berada di negara berkembang. Hipertensi sebagai penyebab kematian nomor tiga setelah stroke dan tubercolosis, jumlahnya mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kematian pada semua umur di indonesia. Hipertensi di Kota Batam selalu menduduki urutan pertama dari 17 penyakit tidak menular selama 5 tahun terakhir dan menempati urutan pertama sebesar 17% pada tahun 2016 di PT. Batamec Kota Batam. Kebisingan akibat kerja dapat berhubungan dengan peningkatan tekanan darah. Penelitian ini menggunakan survei observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja pria di bagian welding dan mechanical. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 120 pekerja. Analisis data menggunakan chi square dan logistic regression. Analisis t-test menghasilkan tekanan darah sistolik dan diastolik, sesudah dan sebelum bekerja menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan yaitu nilai p value = 0,000. Uji korelasi umur memiliki hubungan yang bersifat lemah (p value=0,007; r=0,244). Masa kerja memiliki hubungan hubungan yang bersifat lemah (p value = 0,022; r=0,206). Kebisingan memiliki hubungan yang bersifat lemah (p value=0,048; r=0,181). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan peningkatan tekanan darah adalah Umur (p value=0,000; OR=0,062 95% CI 0,025-0,156). Tingkat pendidikan (p value=0,015; OR=0,357 95% CI 0,279-0,456). Masa kerja (p value=0,000; OR=15,138 95% CI 5,330-42,998). Kebisingan memiliki hubungan yang signifikan dengan peningkatan tekanan darah yang menunjukkan nilai p value=0,003; OR=0,202 95% CI 0,071-0,573. Direkomendasikan untuk penggunaan dan pengawasan Alat Pelindung Diri kepada pekerja yang terpapar kebisingan.","PeriodicalId":343957,"journal":{"name":"Public Health and Safety International Journal","volume":"232 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA\",\"authors\":\"Leni Utami, Novrika Sari, Haerawati Idris\",\"doi\":\"10.55642/phasij.v1i01.26\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penderita hipertensi diperkirakan di dunia mencapai 1 milyar dan dua pertiga diantaranya berada di negara berkembang. Hipertensi sebagai penyebab kematian nomor tiga setelah stroke dan tubercolosis, jumlahnya mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kematian pada semua umur di indonesia. Hipertensi di Kota Batam selalu menduduki urutan pertama dari 17 penyakit tidak menular selama 5 tahun terakhir dan menempati urutan pertama sebesar 17% pada tahun 2016 di PT. Batamec Kota Batam. Kebisingan akibat kerja dapat berhubungan dengan peningkatan tekanan darah. Penelitian ini menggunakan survei observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja pria di bagian welding dan mechanical. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 120 pekerja. Analisis data menggunakan chi square dan logistic regression. Analisis t-test menghasilkan tekanan darah sistolik dan diastolik, sesudah dan sebelum bekerja menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan yaitu nilai p value = 0,000. Uji korelasi umur memiliki hubungan yang bersifat lemah (p value=0,007; r=0,244). Masa kerja memiliki hubungan hubungan yang bersifat lemah (p value = 0,022; r=0,206). Kebisingan memiliki hubungan yang bersifat lemah (p value=0,048; r=0,181). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan peningkatan tekanan darah adalah Umur (p value=0,000; OR=0,062 95% CI 0,025-0,156). Tingkat pendidikan (p value=0,015; OR=0,357 95% CI 0,279-0,456). Masa kerja (p value=0,000; OR=15,138 95% CI 5,330-42,998). Kebisingan memiliki hubungan yang signifikan dengan peningkatan tekanan darah yang menunjukkan nilai p value=0,003; OR=0,202 95% CI 0,071-0,573. Direkomendasikan untuk penggunaan dan pengawasan Alat Pelindung Diri kepada pekerja yang terpapar kebisingan.\",\"PeriodicalId\":343957,\"journal\":{\"name\":\"Public Health and Safety International Journal\",\"volume\":\"232 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-04-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Public Health and Safety International Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.55642/phasij.v1i01.26\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Public Health and Safety International Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55642/phasij.v1i01.26","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
据估计,世界上有10亿人患有高血压,其中三分之二的人生活在发展中国家。高血压中风和tubercolosis三号作为死因后,数量达到目前在印尼所有年龄的死因的比例。在过去的5年里,巴淡氏高血压一直是17种未传染性疾病中的第一名,2016年在巴淡氏培养基省排名前17%。工作引起的噪音可能与血压的升高有关。本研究采用经节方法进行观察调查。这项研究的总体人口是焊工和机械部的所有男性工人。抽样用抽样总金额120工人。用chi square和回归逻辑分析数据。t-test分析产生收缩压和舒张压,检查后和工作前表明p。测试年龄相关性弱的关系(p value = 0.007;r = 0.244)。时间有弱的关系(p value = 0.022;r = 0.206)。噪音的弱关系(p value = 0.048;r = 0.181)。研究结果表明,与血压升高相关的变量是年龄(p value =万;或者。062 95%的CI。025- 156)教育水平(p值=0 015;或= . 357 95% CI . 279- 456)。工作时间。或= 15138 95%的CI,330-42,998)。噪音与血压升高有显著关系,表明p值= 0.003;或者= . 202 95%的CI . 071- 0573。建议使用和监督设备给暴露在噪音中的工人。
HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA
Penderita hipertensi diperkirakan di dunia mencapai 1 milyar dan dua pertiga diantaranya berada di negara berkembang. Hipertensi sebagai penyebab kematian nomor tiga setelah stroke dan tubercolosis, jumlahnya mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kematian pada semua umur di indonesia. Hipertensi di Kota Batam selalu menduduki urutan pertama dari 17 penyakit tidak menular selama 5 tahun terakhir dan menempati urutan pertama sebesar 17% pada tahun 2016 di PT. Batamec Kota Batam. Kebisingan akibat kerja dapat berhubungan dengan peningkatan tekanan darah. Penelitian ini menggunakan survei observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja pria di bagian welding dan mechanical. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 120 pekerja. Analisis data menggunakan chi square dan logistic regression. Analisis t-test menghasilkan tekanan darah sistolik dan diastolik, sesudah dan sebelum bekerja menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan yaitu nilai p value = 0,000. Uji korelasi umur memiliki hubungan yang bersifat lemah (p value=0,007; r=0,244). Masa kerja memiliki hubungan hubungan yang bersifat lemah (p value = 0,022; r=0,206). Kebisingan memiliki hubungan yang bersifat lemah (p value=0,048; r=0,181). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan peningkatan tekanan darah adalah Umur (p value=0,000; OR=0,062 95% CI 0,025-0,156). Tingkat pendidikan (p value=0,015; OR=0,357 95% CI 0,279-0,456). Masa kerja (p value=0,000; OR=15,138 95% CI 5,330-42,998). Kebisingan memiliki hubungan yang signifikan dengan peningkatan tekanan darah yang menunjukkan nilai p value=0,003; OR=0,202 95% CI 0,071-0,573. Direkomendasikan untuk penggunaan dan pengawasan Alat Pelindung Diri kepada pekerja yang terpapar kebisingan.