重新审视“性别平等”:伊斯兰性别平等思想的解构

N. Nurdin
{"title":"重新审视“性别平等”:伊斯兰性别平等思想的解构","authors":"N. Nurdin","doi":"10.47625/fitua.v3i1.341","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Although the concepts of gender equality in Islam are continuously debated in many Muslim communities due to its patriarchal system in running family life, there are new discourses over gender equality proposed by Muslim scholars to reconstruct old Islamic jurist’s views of gender perspective in Muslim family life in which they come up with the concept of equality of gender order in Islam which is in line with the gender perspective in global context that upholds the rights and justices for all gender identity. This research will examine the construction of gender equality in Islamic teaching and its implementation in Bima local culture. This research used a qualitative approach. The techniques of data collection and analysis used literature studies and internet observations. The primary data were grouped from literature review including journal, thesis/dissertation, news related to the issue of gender equality in general and gender order in particular in Bima society. The data were then analyzed descriptively and qualitatively. The research found that gender equality in Islamic perspective upholds the rights for all gender identity both men and women equally, as well as those perspectives have been deeply rooted in Bima local culture in running their family life in everyday life. \n  \nAbstrak \nMeskipun konsep kesetaraan gender dalam Islam terus diperdebatkan di banyak komunitas Muslim karena dianggap menganut sistem patriarki dalam menjalankan kehidupan keluarga, muncul wacana baru tentang kesetaraan gender yang diajukan oleh para sarjana Muslim yang mencoba untuk merekonstruksi kembali pandangan para ahli hukum Islam lama “old Islamic jurist” tentang perspektif gender dalam kehidupan keluarga Muslim dimana mereka kemukakan konsep kesetaraan tatanan gender dalam Islam serta sejalan dengan perspektif gender dalam konteks global yang menjunjung tinggi hak dan keadilan bagi semua identitas. Penelitian ini akan mengkaji konstruksi kesetaraan gender dalam ajaran Islam dan implementasinya dalam budaya lokal Bima. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan dan analisis data menggunakan studi kepustakaan dan observasi internet. Data primer dikumpulkan dari studi pustaka yang meliputi jurnal, tesis/disertasi, dan berita-berita terkait isu kesetaraan gender pada umumnya dan tatanan gender pada khususnya dalam masyarakat Bima. Data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif dan kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa kesetaraan gender dalam perspektif Islam menjunjung tinggi hak atas semua identitas gender baik laki-laki maupun perempuan, serta perspektif tersebut telah mengakar kuat dalam budaya lokal Bima dalam menjalankan kehidupan berkeluarga dalam kehidupan sehari-hari. \n  \n  \n ","PeriodicalId":113968,"journal":{"name":"FiTUA: Jurnal Studi Islam","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"“GENDER EQUALITY” REVISITED: DECONSTRUCTION OF ISLAMIC THOUGHT TOWARDS GENDER EQUALITY\",\"authors\":\"N. Nurdin\",\"doi\":\"10.47625/fitua.v3i1.341\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Although the concepts of gender equality in Islam are continuously debated in many Muslim communities due to its patriarchal system in running family life, there are new discourses over gender equality proposed by Muslim scholars to reconstruct old Islamic jurist’s views of gender perspective in Muslim family life in which they come up with the concept of equality of gender order in Islam which is in line with the gender perspective in global context that upholds the rights and justices for all gender identity. This research will examine the construction of gender equality in Islamic teaching and its implementation in Bima local culture. This research used a qualitative approach. The techniques of data collection and analysis used literature studies and internet observations. The primary data were grouped from literature review including journal, thesis/dissertation, news related to the issue of gender equality in general and gender order in particular in Bima society. The data were then analyzed descriptively and qualitatively. The research found that gender equality in Islamic perspective upholds the rights for all gender identity both men and women equally, as well as those perspectives have been deeply rooted in Bima local culture in running their family life in everyday life. \\n  \\nAbstrak \\nMeskipun konsep kesetaraan gender dalam Islam terus diperdebatkan di banyak komunitas Muslim karena dianggap menganut sistem patriarki dalam menjalankan kehidupan keluarga, muncul wacana baru tentang kesetaraan gender yang diajukan oleh para sarjana Muslim yang mencoba untuk merekonstruksi kembali pandangan para ahli hukum Islam lama “old Islamic jurist” tentang perspektif gender dalam kehidupan keluarga Muslim dimana mereka kemukakan konsep kesetaraan tatanan gender dalam Islam serta sejalan dengan perspektif gender dalam konteks global yang menjunjung tinggi hak dan keadilan bagi semua identitas. Penelitian ini akan mengkaji konstruksi kesetaraan gender dalam ajaran Islam dan implementasinya dalam budaya lokal Bima. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan dan analisis data menggunakan studi kepustakaan dan observasi internet. Data primer dikumpulkan dari studi pustaka yang meliputi jurnal, tesis/disertasi, dan berita-berita terkait isu kesetaraan gender pada umumnya dan tatanan gender pada khususnya dalam masyarakat Bima. Data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif dan kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa kesetaraan gender dalam perspektif Islam menjunjung tinggi hak atas semua identitas gender baik laki-laki maupun perempuan, serta perspektif tersebut telah mengakar kuat dalam budaya lokal Bima dalam menjalankan kehidupan berkeluarga dalam kehidupan sehari-hari. \\n  \\n  \\n \",\"PeriodicalId\":113968,\"journal\":{\"name\":\"FiTUA: Jurnal Studi Islam\",\"volume\":\"11 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-05-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"FiTUA: Jurnal Studi Islam\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47625/fitua.v3i1.341\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"FiTUA: Jurnal Studi Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47625/fitua.v3i1.341","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

尽管伊斯兰教中性别平等的概念在许多穆斯林社区中一直存在争议,因为它的父权制度管理着家庭生活,穆斯林学者提出了关于性别平等的新论述,重构了伊斯兰法学家关于穆斯林家庭生活性别观的旧观点,提出了伊斯兰性别秩序平等的概念,这一概念符合全球背景下的性别观,维护了所有性别认同的权利和正义。本研究将探讨伊斯兰教教学中性别平等的建构及其在毕玛地方文化中的实施。这项研究采用了定性方法。数据收集和分析技术采用文献研究和网络观察。主要数据来自文献综述,包括期刊、论文、与一般性别平等问题有关的新闻,特别是毕玛社会的性别秩序。然后对数据进行描述性和定性分析。研究发现,伊斯兰观点中的性别平等维护了所有性别认同者的权利,男女平等,这些观点已经深深植根于比马当地文化中,在日常生活中管理他们的家庭生活。【摘要】Meskipun konsep kesetaraan gender dalam Islam terus diperdebatkan di banyak komunitas Muslim karena dianggap menganut系统patriarki dalam menjalankan kehidupan keluarga;伊斯兰教“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”,“老伊斯兰法学家”。Penelitian ini akan mengkaji konstruksi kesetaraan gender dalam ajaran Islam dan implementasinya dalam budaya当地的Bima。Penelitian ini menggunakan pendekatan qualitati。数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析。数据引物dikumpulkan dari studi pustaka yang melputi期刊,论文/论文,dan berita-berita terkait isu kesetaraan gender pada umumnya dan tatanan gender pada khususnya dalam masyarakat Bima。数据简洁,但中位数分析,数据描述和质量。Hasil penelitian menemukan bahwa kesetaran gender dalam perspekif Islam menjunjung tinggi hak atas semua identitas gender baik laki-laki maupun perempuan, serta perempuan, serta perempuan, serta perempuan, serta perempuan, telah mengakar kuat dalam budaya本地Bima dalam menjalankan kehidupan berkeluarga dalam kehidupan sehari-hari。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
“GENDER EQUALITY” REVISITED: DECONSTRUCTION OF ISLAMIC THOUGHT TOWARDS GENDER EQUALITY
Although the concepts of gender equality in Islam are continuously debated in many Muslim communities due to its patriarchal system in running family life, there are new discourses over gender equality proposed by Muslim scholars to reconstruct old Islamic jurist’s views of gender perspective in Muslim family life in which they come up with the concept of equality of gender order in Islam which is in line with the gender perspective in global context that upholds the rights and justices for all gender identity. This research will examine the construction of gender equality in Islamic teaching and its implementation in Bima local culture. This research used a qualitative approach. The techniques of data collection and analysis used literature studies and internet observations. The primary data were grouped from literature review including journal, thesis/dissertation, news related to the issue of gender equality in general and gender order in particular in Bima society. The data were then analyzed descriptively and qualitatively. The research found that gender equality in Islamic perspective upholds the rights for all gender identity both men and women equally, as well as those perspectives have been deeply rooted in Bima local culture in running their family life in everyday life.   Abstrak Meskipun konsep kesetaraan gender dalam Islam terus diperdebatkan di banyak komunitas Muslim karena dianggap menganut sistem patriarki dalam menjalankan kehidupan keluarga, muncul wacana baru tentang kesetaraan gender yang diajukan oleh para sarjana Muslim yang mencoba untuk merekonstruksi kembali pandangan para ahli hukum Islam lama “old Islamic jurist” tentang perspektif gender dalam kehidupan keluarga Muslim dimana mereka kemukakan konsep kesetaraan tatanan gender dalam Islam serta sejalan dengan perspektif gender dalam konteks global yang menjunjung tinggi hak dan keadilan bagi semua identitas. Penelitian ini akan mengkaji konstruksi kesetaraan gender dalam ajaran Islam dan implementasinya dalam budaya lokal Bima. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan dan analisis data menggunakan studi kepustakaan dan observasi internet. Data primer dikumpulkan dari studi pustaka yang meliputi jurnal, tesis/disertasi, dan berita-berita terkait isu kesetaraan gender pada umumnya dan tatanan gender pada khususnya dalam masyarakat Bima. Data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif dan kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa kesetaraan gender dalam perspektif Islam menjunjung tinggi hak atas semua identitas gender baik laki-laki maupun perempuan, serta perspektif tersebut telah mengakar kuat dalam budaya lokal Bima dalam menjalankan kehidupan berkeluarga dalam kehidupan sehari-hari.      
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信