{"title":"教师咨询咨询咨询学生在01州小学","authors":"Amar Nur Fadhila, Pundra Rengga Andhita","doi":"10.35760/mkm.2020.v4i2.3040","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui presentasi diri guru Bimbingan Konseling (BK) dengan siswa bermasalah di Sekolah Dasar (SD) Negeri 01 Jeporo, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa presentasi diri guru BK di front stage dan back stage memperlihatkan penampilan yang berbeda dihadapan siswa bermasalah jika dibandingkan dengan siswa tidak bermasalah. Di front stage (panggung depan) ada dua jenis elemen yang diperhatikan guru BK dalam menangani siswa bermasalah, yakni, verbal dan non verbal. Untuk elemen verbal, guru BK mengoptimalkan aspek lisan dan tulisan. Aspek lisan berkaitan dengan gaya pesan yang bertingkat, mulai dari gaya persuasif hingga koersif. Ada rentang waktu yang digunakan guru BK untuk perubahan dari tiap tingkatan pesan tersebut. Guru BK juga memperhatikan pilihan kata dan kalimat yang sesuai dari tiap tingkatan pesan. Hal itu dimaksudkan agar siswa bermasalah dapat memberikan umpan balik sesuai harapan guru BK. Untuk aspek tulisan mulai diberlakukan oleh guru BK jika tingkatan pesan lisan sudah mencapai tahapan koersif, namun belum ada perubahan dari siswa bermasalah. Adapun aspek tulisan merupakan kelanjutan dari tahapan lisan. Aspek tulisan dijewantahkan melalui pembuatan surat pemanggilan orang tua. Nantinya akan diadakan forum diskusi antara guru BK, orang tua dan siswa bermasalah dalam sesi berbeda. Sedangkan untuk elemen non verbal, guru BK menampilkan beberapa hal seperti mimik wajah, bahasa tubuh, eye contact, tekanan suara, pakaian, asesoris, gaya rambut, dan lainnya. Semua elemen itu dimaksudkan sebagai penguat makna bagi pesan verbal. Elemen ini juga merupakan pendukung bagi keberhasilan pesan verbal. Sementara itu di back stage (panggung belakang) ternyata ada perbedaan penampilan yang cukup signifikan ditampilkan guru BK. Mereka merasakan berbagai keluhan dari apa yang ditampilkannya di front stage. Ada energi ekstra yang harus disiapkan oleh guru BK dalam menghadapi siswa bermasalah dan itu mempengaruhi stabilitas fisik dan psikisnya di back stage.","PeriodicalId":352520,"journal":{"name":"Mediakom : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"179 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PRESENTASI DIRI GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN SISWA BERMASALAH DI SD NEGERI 01 JEPORO\",\"authors\":\"Amar Nur Fadhila, Pundra Rengga Andhita\",\"doi\":\"10.35760/mkm.2020.v4i2.3040\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui presentasi diri guru Bimbingan Konseling (BK) dengan siswa bermasalah di Sekolah Dasar (SD) Negeri 01 Jeporo, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa presentasi diri guru BK di front stage dan back stage memperlihatkan penampilan yang berbeda dihadapan siswa bermasalah jika dibandingkan dengan siswa tidak bermasalah. Di front stage (panggung depan) ada dua jenis elemen yang diperhatikan guru BK dalam menangani siswa bermasalah, yakni, verbal dan non verbal. Untuk elemen verbal, guru BK mengoptimalkan aspek lisan dan tulisan. Aspek lisan berkaitan dengan gaya pesan yang bertingkat, mulai dari gaya persuasif hingga koersif. Ada rentang waktu yang digunakan guru BK untuk perubahan dari tiap tingkatan pesan tersebut. Guru BK juga memperhatikan pilihan kata dan kalimat yang sesuai dari tiap tingkatan pesan. Hal itu dimaksudkan agar siswa bermasalah dapat memberikan umpan balik sesuai harapan guru BK. Untuk aspek tulisan mulai diberlakukan oleh guru BK jika tingkatan pesan lisan sudah mencapai tahapan koersif, namun belum ada perubahan dari siswa bermasalah. Adapun aspek tulisan merupakan kelanjutan dari tahapan lisan. Aspek tulisan dijewantahkan melalui pembuatan surat pemanggilan orang tua. Nantinya akan diadakan forum diskusi antara guru BK, orang tua dan siswa bermasalah dalam sesi berbeda. Sedangkan untuk elemen non verbal, guru BK menampilkan beberapa hal seperti mimik wajah, bahasa tubuh, eye contact, tekanan suara, pakaian, asesoris, gaya rambut, dan lainnya. Semua elemen itu dimaksudkan sebagai penguat makna bagi pesan verbal. Elemen ini juga merupakan pendukung bagi keberhasilan pesan verbal. Sementara itu di back stage (panggung belakang) ternyata ada perbedaan penampilan yang cukup signifikan ditampilkan guru BK. Mereka merasakan berbagai keluhan dari apa yang ditampilkannya di front stage. Ada energi ekstra yang harus disiapkan oleh guru BK dalam menghadapi siswa bermasalah dan itu mempengaruhi stabilitas fisik dan psikisnya di back stage.\",\"PeriodicalId\":352520,\"journal\":{\"name\":\"Mediakom : Jurnal Ilmu Komunikasi\",\"volume\":\"179 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"1900-01-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Mediakom : Jurnal Ilmu Komunikasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35760/mkm.2020.v4i2.3040\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Mediakom : Jurnal Ilmu Komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35760/mkm.2020.v4i2.3040","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PRESENTASI DIRI GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN SISWA BERMASALAH DI SD NEGERI 01 JEPORO
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui presentasi diri guru Bimbingan Konseling (BK) dengan siswa bermasalah di Sekolah Dasar (SD) Negeri 01 Jeporo, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa presentasi diri guru BK di front stage dan back stage memperlihatkan penampilan yang berbeda dihadapan siswa bermasalah jika dibandingkan dengan siswa tidak bermasalah. Di front stage (panggung depan) ada dua jenis elemen yang diperhatikan guru BK dalam menangani siswa bermasalah, yakni, verbal dan non verbal. Untuk elemen verbal, guru BK mengoptimalkan aspek lisan dan tulisan. Aspek lisan berkaitan dengan gaya pesan yang bertingkat, mulai dari gaya persuasif hingga koersif. Ada rentang waktu yang digunakan guru BK untuk perubahan dari tiap tingkatan pesan tersebut. Guru BK juga memperhatikan pilihan kata dan kalimat yang sesuai dari tiap tingkatan pesan. Hal itu dimaksudkan agar siswa bermasalah dapat memberikan umpan balik sesuai harapan guru BK. Untuk aspek tulisan mulai diberlakukan oleh guru BK jika tingkatan pesan lisan sudah mencapai tahapan koersif, namun belum ada perubahan dari siswa bermasalah. Adapun aspek tulisan merupakan kelanjutan dari tahapan lisan. Aspek tulisan dijewantahkan melalui pembuatan surat pemanggilan orang tua. Nantinya akan diadakan forum diskusi antara guru BK, orang tua dan siswa bermasalah dalam sesi berbeda. Sedangkan untuk elemen non verbal, guru BK menampilkan beberapa hal seperti mimik wajah, bahasa tubuh, eye contact, tekanan suara, pakaian, asesoris, gaya rambut, dan lainnya. Semua elemen itu dimaksudkan sebagai penguat makna bagi pesan verbal. Elemen ini juga merupakan pendukung bagi keberhasilan pesan verbal. Sementara itu di back stage (panggung belakang) ternyata ada perbedaan penampilan yang cukup signifikan ditampilkan guru BK. Mereka merasakan berbagai keluhan dari apa yang ditampilkannya di front stage. Ada energi ekstra yang harus disiapkan oleh guru BK dalam menghadapi siswa bermasalah dan itu mempengaruhi stabilitas fisik dan psikisnya di back stage.