{"title":"无财产死者的债务的保证书;关于伊斯兰教的比较观点","authors":"Juita Fitriani, Adriana Mustafa","doi":"10.24252/shautuna.v1i3.15455","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstrakPokok permasalahan dalam penelitian ini ada dua yaitu: yang pertama, Proses Pembayaran Hutang Bagi Orang yang Meninggal dan Tidak Memiliki Harta, dan yang kedua, Pandangan Mazhab Syafi’yah dan Mazhab Hanafiyah Mengenai Pembayaran Hutang Atas Orang yang Meninggal dengan tidak Meninggalkan Harta. Tujuan dari penelitian ini yaitu yang pertama Untuk Mengetahui Proses Pembayaran Hutang Bagi orang Meninggal dan Tidak Meninggalkan Harta, dan yang kedua yaitu Untuk Mengetahui Pandangan Mazhab Syafi’iyah dan Mazhab Hanafiyah Mengenai Pembayaran Hutang Atas Orang yang Meninggal dengan Tidak Meninggalkan Harta. metode pendekatan normatif dan dalam penelitian ini menggunakan Metode penelitian Kualitatif selanjutnya metode pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu library research atau Penulusuran Pustaka. Setelah melakukan penelitian, hasil yang diperoleh dari penelitian bahwa jangan sekali-kali meremehkan hutang karena apabila seseorang telah meninggal yang sebenarnya urusan dunianya itu sudah terputus tetapi orang tersebut masih memiliki hutang yang belum ditunaikan maka jiwanya akan terkatung-katung sampai ada orang yang bersedia untuk menunaikan untuknya. Dan terjadi perbedaan pendapat antara mazhab Syafi’iya dan mazhab Hanafiyah mengenai orang yang sudah mati dan tidak meninggalkan warisan atau harta. Menurut Mahab Syafi’I diperbolehkanya menanggung hutang orang meninggal tanpa harta sedangkan mazhab Hanafi tidak membolehkan hal tersebut. Adapun implikasi dari penelitian ini adalah agar kiranya dapat memberikan pemahaman pada masyarakat tentang tentang bahayannya berhutang, dan peneliti berharap dapat bermanfaat bagi orang yang membacannya.Kata kunci: Jaminan; Kafalah; Hutang; Harta. AbstrakThe main problems in this study are twofold: the first, the Debt Payment Process for People Who Died and Has No Assets, and the second, the Syafi'yah School of Views and the Hanafiyah School of Debt Payment for People Who Died Leaving the Property. The purpose of this study is the first to find out the process of payment of debts for people who died and did not leave property, and the second is to find out the views of the Shafi'ite School and the Hanafiyah School of Paying Debt for people who died without leaving a treasure.In preparing this thesis the writer uses the normative approach method and in this study uses a qualitative research method then the method of data collection that I use is library research or library research. After conducting research, the results obtained from the study are that you should never underestimate debt because if someone has died that his real world affairs have been interrupted but that person still has debt that has not been fulfilled then his soul will be in limbo until someone is willing to fulfill it for her. And there is a difference of opinion between the Shafi'iya school and the Hanafiyah school of people who have died and have not left an inheritance or property. According to Mahab Syafi'I it is permissible to bear the debts of the dead without property while the Hanafi school of thought does not allow it. The implications of this research are so that it can provide an understanding of the public about the dangers of debt, and researchers hope to be useful for people who read it.Keywords: Collateral; Kafalah; Debt, Asset.","PeriodicalId":321272,"journal":{"name":"Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"1970-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"JAMINAN KAFALAH HUTANG BAGI ORANG MENINGGAL TANPA HARTA; Studi Komparatif Pandangan Antara Mazhab Syafi’Iyah dan Mazhab Hanafiyah\",\"authors\":\"Juita Fitriani, Adriana Mustafa\",\"doi\":\"10.24252/shautuna.v1i3.15455\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstrakPokok permasalahan dalam penelitian ini ada dua yaitu: yang pertama, Proses Pembayaran Hutang Bagi Orang yang Meninggal dan Tidak Memiliki Harta, dan yang kedua, Pandangan Mazhab Syafi’yah dan Mazhab Hanafiyah Mengenai Pembayaran Hutang Atas Orang yang Meninggal dengan tidak Meninggalkan Harta. Tujuan dari penelitian ini yaitu yang pertama Untuk Mengetahui Proses Pembayaran Hutang Bagi orang Meninggal dan Tidak Meninggalkan Harta, dan yang kedua yaitu Untuk Mengetahui Pandangan Mazhab Syafi’iyah dan Mazhab Hanafiyah Mengenai Pembayaran Hutang Atas Orang yang Meninggal dengan Tidak Meninggalkan Harta. metode pendekatan normatif dan dalam penelitian ini menggunakan Metode penelitian Kualitatif selanjutnya metode pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu library research atau Penulusuran Pustaka. Setelah melakukan penelitian, hasil yang diperoleh dari penelitian bahwa jangan sekali-kali meremehkan hutang karena apabila seseorang telah meninggal yang sebenarnya urusan dunianya itu sudah terputus tetapi orang tersebut masih memiliki hutang yang belum ditunaikan maka jiwanya akan terkatung-katung sampai ada orang yang bersedia untuk menunaikan untuknya. Dan terjadi perbedaan pendapat antara mazhab Syafi’iya dan mazhab Hanafiyah mengenai orang yang sudah mati dan tidak meninggalkan warisan atau harta. Menurut Mahab Syafi’I diperbolehkanya menanggung hutang orang meninggal tanpa harta sedangkan mazhab Hanafi tidak membolehkan hal tersebut. Adapun implikasi dari penelitian ini adalah agar kiranya dapat memberikan pemahaman pada masyarakat tentang tentang bahayannya berhutang, dan peneliti berharap dapat bermanfaat bagi orang yang membacannya.Kata kunci: Jaminan; Kafalah; Hutang; Harta. AbstrakThe main problems in this study are twofold: the first, the Debt Payment Process for People Who Died and Has No Assets, and the second, the Syafi'yah School of Views and the Hanafiyah School of Debt Payment for People Who Died Leaving the Property. The purpose of this study is the first to find out the process of payment of debts for people who died and did not leave property, and the second is to find out the views of the Shafi'ite School and the Hanafiyah School of Paying Debt for people who died without leaving a treasure.In preparing this thesis the writer uses the normative approach method and in this study uses a qualitative research method then the method of data collection that I use is library research or library research. After conducting research, the results obtained from the study are that you should never underestimate debt because if someone has died that his real world affairs have been interrupted but that person still has debt that has not been fulfilled then his soul will be in limbo until someone is willing to fulfill it for her. And there is a difference of opinion between the Shafi'iya school and the Hanafiyah school of people who have died and have not left an inheritance or property. According to Mahab Syafi'I it is permissible to bear the debts of the dead without property while the Hanafi school of thought does not allow it. The implications of this research are so that it can provide an understanding of the public about the dangers of debt, and researchers hope to be useful for people who read it.Keywords: Collateral; Kafalah; Debt, Asset.\",\"PeriodicalId\":321272,\"journal\":{\"name\":\"Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum\",\"volume\":\"27 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"1970-01-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24252/shautuna.v1i3.15455\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24252/shautuna.v1i3.15455","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
这项研究的主题有两个:第一,为无财产而死去的人偿还债务的过程;第二,关于用不留下财产来偿还死者的债务的看法。这项研究的目的是要确定死者和财产的偿还过程;其次,要确定哈萨克•沙菲亚(shafi shafi iyah)和哈纳菲亚(ha ha ha ha)如何看待用不留下财产来偿还死者的债务。规范方法和本研究采用定性研究方法,然后采用作者使用图书馆研究或图书馆搜索的数据收集方法。在进行了一项研究之后,研究得出的结论是,永远不要低估债务,因为如果一个人死了,他的世界的事务就被切断了,但这个人仍然有一笔未偿还的债务,那么他的灵魂就会被绞死,直到有人愿意为他服务。关于一个没有留下遗产的死人据哈布•沙菲(Mahab shafi)说,这是为了偿还没有财产的死者的债务,而哈哈•哈纳菲(mazhab Hanafi)不允许这样做。至于这项研究的含义,是为了让公众了解其债务的含义,研究人员希望从中受益。关键词:保证;Kafalah;债务;宝藏。这项研究的主要问题是两个方面的:首先,对死于无证、没有财产的人的债务处理《第一这个研究的目的是为了发现. payment of debts for people who死之过程和nid not留下财产,二是需要发现《观点》一书》(Shafi 'ite School)和《Hanafiyah School of付出代价债务for people who死了,没有留下一个宝藏。在准备这篇论文时,作者使用了一种普通的方法,在这项研究中,我使用的是图书馆或图书馆研究的数据收集方法。conducting research, the results死后获得从《study就是那个你应该永远underestimate债务,因为如果有人已经死了那他的写实事务已被打断,但那个人仍然有债务那个音符,一直能实现了,然后是他的灵魂会在地狱的边缘,直到有人愿意为她去实现它。夏菲雅学校和哈纳菲亚学院之间的观点不同在汉纳菲学院的思想不会允许允许人们居住这项研究的含义是,它可以提供公众对债务的影响,以及希望为谁读到它的人民受益的可能性。间接安装:;Kafalah;债务,资产。
JAMINAN KAFALAH HUTANG BAGI ORANG MENINGGAL TANPA HARTA; Studi Komparatif Pandangan Antara Mazhab Syafi’Iyah dan Mazhab Hanafiyah
AbstrakPokok permasalahan dalam penelitian ini ada dua yaitu: yang pertama, Proses Pembayaran Hutang Bagi Orang yang Meninggal dan Tidak Memiliki Harta, dan yang kedua, Pandangan Mazhab Syafi’yah dan Mazhab Hanafiyah Mengenai Pembayaran Hutang Atas Orang yang Meninggal dengan tidak Meninggalkan Harta. Tujuan dari penelitian ini yaitu yang pertama Untuk Mengetahui Proses Pembayaran Hutang Bagi orang Meninggal dan Tidak Meninggalkan Harta, dan yang kedua yaitu Untuk Mengetahui Pandangan Mazhab Syafi’iyah dan Mazhab Hanafiyah Mengenai Pembayaran Hutang Atas Orang yang Meninggal dengan Tidak Meninggalkan Harta. metode pendekatan normatif dan dalam penelitian ini menggunakan Metode penelitian Kualitatif selanjutnya metode pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu library research atau Penulusuran Pustaka. Setelah melakukan penelitian, hasil yang diperoleh dari penelitian bahwa jangan sekali-kali meremehkan hutang karena apabila seseorang telah meninggal yang sebenarnya urusan dunianya itu sudah terputus tetapi orang tersebut masih memiliki hutang yang belum ditunaikan maka jiwanya akan terkatung-katung sampai ada orang yang bersedia untuk menunaikan untuknya. Dan terjadi perbedaan pendapat antara mazhab Syafi’iya dan mazhab Hanafiyah mengenai orang yang sudah mati dan tidak meninggalkan warisan atau harta. Menurut Mahab Syafi’I diperbolehkanya menanggung hutang orang meninggal tanpa harta sedangkan mazhab Hanafi tidak membolehkan hal tersebut. Adapun implikasi dari penelitian ini adalah agar kiranya dapat memberikan pemahaman pada masyarakat tentang tentang bahayannya berhutang, dan peneliti berharap dapat bermanfaat bagi orang yang membacannya.Kata kunci: Jaminan; Kafalah; Hutang; Harta. AbstrakThe main problems in this study are twofold: the first, the Debt Payment Process for People Who Died and Has No Assets, and the second, the Syafi'yah School of Views and the Hanafiyah School of Debt Payment for People Who Died Leaving the Property. The purpose of this study is the first to find out the process of payment of debts for people who died and did not leave property, and the second is to find out the views of the Shafi'ite School and the Hanafiyah School of Paying Debt for people who died without leaving a treasure.In preparing this thesis the writer uses the normative approach method and in this study uses a qualitative research method then the method of data collection that I use is library research or library research. After conducting research, the results obtained from the study are that you should never underestimate debt because if someone has died that his real world affairs have been interrupted but that person still has debt that has not been fulfilled then his soul will be in limbo until someone is willing to fulfill it for her. And there is a difference of opinion between the Shafi'iya school and the Hanafiyah school of people who have died and have not left an inheritance or property. According to Mahab Syafi'I it is permissible to bear the debts of the dead without property while the Hanafi school of thought does not allow it. The implications of this research are so that it can provide an understanding of the public about the dangers of debt, and researchers hope to be useful for people who read it.Keywords: Collateral; Kafalah; Debt, Asset.