{"title":"肉桂皮(朱砂母甘薯)中的抗真菌有效治疗菌属","authors":"Sandi Muhammad Rizki, Riong Seulina Panjaitan","doi":"10.30870/EDUCHEMIA.V3I2.4560","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit kandidiasis yang disebabkan oleh jamur Candida albicans menginfeksi rongga mulut. Dimana jenis jamur ini telah mengalami resistensi terhadap obat antifungi dari golongan azole. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencarian bahan baku obat dari bahan alami. Kulit batang kayu manis ( Cinnamomum burmanii) mengandung minyak atsiri yang memiliki kemampuan sebagai antifungi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa aktif dari minyak atsiri kulit batang kayu manis ( Cinnamomum burmanii) dan efektivitasnya dalam menghambat pertumbuhan fungi Candida albicans . Metode yang digunakan dalam mengisolasi minyak atsiri adalah metode destilasi uap dan air. Selanjutnya, dilakukan karakterisasi menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrophotometry (GC-MS) untuk mengetahui kandungan senyawa minyak atsiri tersebut. Kemudian dilakukan pengukuran efektivitas antifungi dari minyak atsiri tersebut terhadap Candida albicans dengan variasi konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% . Kontrol positif yang digunakan adalah ketokonazol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cinamaldehyde ( 60,72%) dan cinnamyl acetate (24,88 %) merupakan senyawa aktif terbesar yang terkandung dalam minyak atsiri kulit batang kayu manis ( Cinnamomum burmanni) . Selanjutnya, konsentrasi terkecil (20%) minyak atsiri memberikan diameter zona bening sebesar 32,10 mm, lebih besar dibandingkan zona bening dari kontrol positif (ketokonazol) yaitu 26,56 mm dan konsentrasi 100% memberikan zona bening sebesar 39,83 mm","PeriodicalId":269986,"journal":{"name":"EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Efektivitas Antifungi dari Minyak Atsiri Kulit Batang Kayu Manis (Cinnamommum burmanni) terhadap Candida albicans\",\"authors\":\"Sandi Muhammad Rizki, Riong Seulina Panjaitan\",\"doi\":\"10.30870/EDUCHEMIA.V3I2.4560\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penyakit kandidiasis yang disebabkan oleh jamur Candida albicans menginfeksi rongga mulut. Dimana jenis jamur ini telah mengalami resistensi terhadap obat antifungi dari golongan azole. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencarian bahan baku obat dari bahan alami. Kulit batang kayu manis ( Cinnamomum burmanii) mengandung minyak atsiri yang memiliki kemampuan sebagai antifungi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa aktif dari minyak atsiri kulit batang kayu manis ( Cinnamomum burmanii) dan efektivitasnya dalam menghambat pertumbuhan fungi Candida albicans . Metode yang digunakan dalam mengisolasi minyak atsiri adalah metode destilasi uap dan air. Selanjutnya, dilakukan karakterisasi menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrophotometry (GC-MS) untuk mengetahui kandungan senyawa minyak atsiri tersebut. Kemudian dilakukan pengukuran efektivitas antifungi dari minyak atsiri tersebut terhadap Candida albicans dengan variasi konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% . Kontrol positif yang digunakan adalah ketokonazol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cinamaldehyde ( 60,72%) dan cinnamyl acetate (24,88 %) merupakan senyawa aktif terbesar yang terkandung dalam minyak atsiri kulit batang kayu manis ( Cinnamomum burmanni) . Selanjutnya, konsentrasi terkecil (20%) minyak atsiri memberikan diameter zona bening sebesar 32,10 mm, lebih besar dibandingkan zona bening dari kontrol positif (ketokonazol) yaitu 26,56 mm dan konsentrasi 100% memberikan zona bening sebesar 39,83 mm\",\"PeriodicalId\":269986,\"journal\":{\"name\":\"EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan)\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-07-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30870/EDUCHEMIA.V3I2.4560\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30870/EDUCHEMIA.V3I2.4560","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Efektivitas Antifungi dari Minyak Atsiri Kulit Batang Kayu Manis (Cinnamommum burmanni) terhadap Candida albicans
Penyakit kandidiasis yang disebabkan oleh jamur Candida albicans menginfeksi rongga mulut. Dimana jenis jamur ini telah mengalami resistensi terhadap obat antifungi dari golongan azole. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencarian bahan baku obat dari bahan alami. Kulit batang kayu manis ( Cinnamomum burmanii) mengandung minyak atsiri yang memiliki kemampuan sebagai antifungi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa aktif dari minyak atsiri kulit batang kayu manis ( Cinnamomum burmanii) dan efektivitasnya dalam menghambat pertumbuhan fungi Candida albicans . Metode yang digunakan dalam mengisolasi minyak atsiri adalah metode destilasi uap dan air. Selanjutnya, dilakukan karakterisasi menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrophotometry (GC-MS) untuk mengetahui kandungan senyawa minyak atsiri tersebut. Kemudian dilakukan pengukuran efektivitas antifungi dari minyak atsiri tersebut terhadap Candida albicans dengan variasi konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% . Kontrol positif yang digunakan adalah ketokonazol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cinamaldehyde ( 60,72%) dan cinnamyl acetate (24,88 %) merupakan senyawa aktif terbesar yang terkandung dalam minyak atsiri kulit batang kayu manis ( Cinnamomum burmanni) . Selanjutnya, konsentrasi terkecil (20%) minyak atsiri memberikan diameter zona bening sebesar 32,10 mm, lebih besar dibandingkan zona bening dari kontrol positif (ketokonazol) yaitu 26,56 mm dan konsentrasi 100% memberikan zona bening sebesar 39,83 mm