{"title":"Pemberdayaan Nelayan Wilayah Pesisir Oleh Pemerintah Desa Banjar Kemuning Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo","authors":"Uswatun Chasanah, Ananta Prathama","doi":"10.33506/jn.v8i2.1931","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kondisi sebagai negara maritim menyebabkan Indonesia sangat bergantung pada sumber daya laut untuk makanan, mata pencaharian, dan nilai-nilai budaya. Sebagian besar masyarakat, terutama yang berada di pesisir memilih profesi sebagai nelayan untuk mata pencaharian. Namun, kesejahteraan nelayan kurang mendapat perhatian yang maksimal dari pemerintah salah satunya para nelayan yang ada di Desa Banjar Kemuning Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberdayaan nelayan wilayah pesisir oleh Pemerintah Desa Banjar Kemuning Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, dokumentasi dan observasi. Fokus penelitian pada penelitian ini menggunakan menggunakan 4 (empat) dari 6 (enam) konsep menurut teori Mardikanto (2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perbaikan kelembagaan yang dilakukan Pemerintah Desa Banjar Kemuning yaitu membangun kembali KUB, mengembangkan jejaring kemitraan usaha, dan menjadi penghubung antara nelayan dan dinas untuk mendapatkan bantuan modal. 2) Perbaikan usaha yang dilakukan Pemerintah Desa Banjar Kemuning yakni membentuk unit usaha baru di KUB yaitu budidaya ikan udang Vannamei, akan tetapi dalam kegiatan ini partisipasi nelayan masih kurang. 3) Perbaikan pendapatan yang dilakukan yaitu hanya sebatas membantu untuk menjadi jembatan agar nelayan mendapat bantuan dan pinjaman modal. 4) Perbaikan Lingkungan yang dilakukan yaitu membentuk “Rumah Desa Sehat, namun belum maksimal dalam perbaikan lingkungan fisik karena pembuangan limbah kulit kerang dan tempat pengupasan kerang belum diperbaiki secara layak dan memadai.","PeriodicalId":445272,"journal":{"name":"Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33506/jn.v8i2.1931","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pemberdayaan Nelayan Wilayah Pesisir Oleh Pemerintah Desa Banjar Kemuning Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo
Kondisi sebagai negara maritim menyebabkan Indonesia sangat bergantung pada sumber daya laut untuk makanan, mata pencaharian, dan nilai-nilai budaya. Sebagian besar masyarakat, terutama yang berada di pesisir memilih profesi sebagai nelayan untuk mata pencaharian. Namun, kesejahteraan nelayan kurang mendapat perhatian yang maksimal dari pemerintah salah satunya para nelayan yang ada di Desa Banjar Kemuning Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberdayaan nelayan wilayah pesisir oleh Pemerintah Desa Banjar Kemuning Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, dokumentasi dan observasi. Fokus penelitian pada penelitian ini menggunakan menggunakan 4 (empat) dari 6 (enam) konsep menurut teori Mardikanto (2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perbaikan kelembagaan yang dilakukan Pemerintah Desa Banjar Kemuning yaitu membangun kembali KUB, mengembangkan jejaring kemitraan usaha, dan menjadi penghubung antara nelayan dan dinas untuk mendapatkan bantuan modal. 2) Perbaikan usaha yang dilakukan Pemerintah Desa Banjar Kemuning yakni membentuk unit usaha baru di KUB yaitu budidaya ikan udang Vannamei, akan tetapi dalam kegiatan ini partisipasi nelayan masih kurang. 3) Perbaikan pendapatan yang dilakukan yaitu hanya sebatas membantu untuk menjadi jembatan agar nelayan mendapat bantuan dan pinjaman modal. 4) Perbaikan Lingkungan yang dilakukan yaitu membentuk “Rumah Desa Sehat, namun belum maksimal dalam perbaikan lingkungan fisik karena pembuangan limbah kulit kerang dan tempat pengupasan kerang belum diperbaiki secara layak dan memadai.