{"title":"明胶基聚酰胺胶粘剂和己二酸抗拉强度和龄期随硼砂用量变化的分析","authors":"Anisya Salsabila Zain, Alvin Rizani Ardiansyah Santosa, Budhijanto Budhijanto, Bima Prasetya Pancasakti","doi":"10.21776/ub.rbaet.2022.006.01.01","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perekat yang banyak digunakan saat ini adalah perekat sintesis yang terbuat dari minyak bumi yang merupakan sumber daya alam tidak terbarukan yang saat ini cadangannya sudah mulai menipis. Oleh karena itu, pembuatan perekat berbasis bahan alami (bioadhesive) perlu untuk dilakukan. Salah satu perekat dari bahan alami adalah perekat poliamida yang merupakan hasil polimerisasi dari senyawa yang mempunyai gugus karboksilat dan amina. Pembuatan perekat dilakukan dengan mereaksikan asam adipat dan gelatin dengan bantuan katalis asam p-toluensulfonat. Selain itu, boraks sebagai anti jamur dan minyak sawit sebagai plasticizer juga ditambahkan. Reaksi polimerisasi dijalankan secara batch pada suhu 90℃ dan tekanan 1 atm dengan variasi rasio mol boraks:gelatin 0, 0,17, 0,2, 0,25, 0,33, 0,5, dan 1. Produk perekat diaplikasikan pada balok kayu dan diuji kuat tarik serta diamati pertumbuhan jamurnya. Hasil kuat tarik terbaik yaitu perekat dengan rasio mol boraks:gelatin 0,25 dengan nilai kuat tarik untuk curing time 1, 3, 7, dan 14 hari masing-masing adalah 1576, 2197, 3387, dan 3708 kPa. Sedangkan dari hasil pengamatan jamur, dapat diketahui bahwa penambahan mol boraks dapat menghambat pertumbuhan jamur pada perekat poliamida.","PeriodicalId":163681,"journal":{"name":"Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analysis of Tensile Strength and Age of Gelatin-Based Polyamide Adhesive and Adipic Acid with Variation in the Amount of Borax as Anti-fungal.\",\"authors\":\"Anisya Salsabila Zain, Alvin Rizani Ardiansyah Santosa, Budhijanto Budhijanto, Bima Prasetya Pancasakti\",\"doi\":\"10.21776/ub.rbaet.2022.006.01.01\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Perekat yang banyak digunakan saat ini adalah perekat sintesis yang terbuat dari minyak bumi yang merupakan sumber daya alam tidak terbarukan yang saat ini cadangannya sudah mulai menipis. Oleh karena itu, pembuatan perekat berbasis bahan alami (bioadhesive) perlu untuk dilakukan. Salah satu perekat dari bahan alami adalah perekat poliamida yang merupakan hasil polimerisasi dari senyawa yang mempunyai gugus karboksilat dan amina. Pembuatan perekat dilakukan dengan mereaksikan asam adipat dan gelatin dengan bantuan katalis asam p-toluensulfonat. Selain itu, boraks sebagai anti jamur dan minyak sawit sebagai plasticizer juga ditambahkan. Reaksi polimerisasi dijalankan secara batch pada suhu 90℃ dan tekanan 1 atm dengan variasi rasio mol boraks:gelatin 0, 0,17, 0,2, 0,25, 0,33, 0,5, dan 1. Produk perekat diaplikasikan pada balok kayu dan diuji kuat tarik serta diamati pertumbuhan jamurnya. Hasil kuat tarik terbaik yaitu perekat dengan rasio mol boraks:gelatin 0,25 dengan nilai kuat tarik untuk curing time 1, 3, 7, dan 14 hari masing-masing adalah 1576, 2197, 3387, dan 3708 kPa. Sedangkan dari hasil pengamatan jamur, dapat diketahui bahwa penambahan mol boraks dapat menghambat pertumbuhan jamur pada perekat poliamida.\",\"PeriodicalId\":163681,\"journal\":{\"name\":\"Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan\",\"volume\":\"29 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-11-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21776/ub.rbaet.2022.006.01.01\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21776/ub.rbaet.2022.006.01.01","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analysis of Tensile Strength and Age of Gelatin-Based Polyamide Adhesive and Adipic Acid with Variation in the Amount of Borax as Anti-fungal.
Perekat yang banyak digunakan saat ini adalah perekat sintesis yang terbuat dari minyak bumi yang merupakan sumber daya alam tidak terbarukan yang saat ini cadangannya sudah mulai menipis. Oleh karena itu, pembuatan perekat berbasis bahan alami (bioadhesive) perlu untuk dilakukan. Salah satu perekat dari bahan alami adalah perekat poliamida yang merupakan hasil polimerisasi dari senyawa yang mempunyai gugus karboksilat dan amina. Pembuatan perekat dilakukan dengan mereaksikan asam adipat dan gelatin dengan bantuan katalis asam p-toluensulfonat. Selain itu, boraks sebagai anti jamur dan minyak sawit sebagai plasticizer juga ditambahkan. Reaksi polimerisasi dijalankan secara batch pada suhu 90℃ dan tekanan 1 atm dengan variasi rasio mol boraks:gelatin 0, 0,17, 0,2, 0,25, 0,33, 0,5, dan 1. Produk perekat diaplikasikan pada balok kayu dan diuji kuat tarik serta diamati pertumbuhan jamurnya. Hasil kuat tarik terbaik yaitu perekat dengan rasio mol boraks:gelatin 0,25 dengan nilai kuat tarik untuk curing time 1, 3, 7, dan 14 hari masing-masing adalah 1576, 2197, 3387, dan 3708 kPa. Sedangkan dari hasil pengamatan jamur, dapat diketahui bahwa penambahan mol boraks dapat menghambat pertumbuhan jamur pada perekat poliamida.