{"title":"外交方面,宇宙防御战略,和IRREGULAR WARFARE在印尼遏制解体运动的过程中","authors":"Rizqa Noor Abdi","doi":"10.15408/mimbar.v37i1.17827","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. The aspects of diplomacy, total defense strategy, and irregular warfare are important aspects which, if combined correctly, will be effective in the strategy of winning the war, including fighting quelling uprisings that threaten the disintegration of the Unitary State of the Republic of Indonesia (Negara Kesatuan Republik Indonesia/NKRI). This paper presents a comparison of the application of the above aspects in three cases of rebellion in Indonesia, namely Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia (DI/TII) in West Java, the Fretilin group in East Timor, and the Free Aceh Movement (Gerakan Aceh Merdeka/GAM) in Aceh. Descriptive comparisons refer to the use of library materials to describe the common thread of differences and similarities of the three movements. As a result, exposure to differences and similarities from the application of aspects of diplomacy, total defense strategy, and irregular warfare in the three cases above. Even though the time constraints and understanding of descriptive analysis may have been a limitation in this paper, the comparative presentation presented can be subject to further study, especially regarding the case of war to quell the rebellion in Indonesia. Abstrak. Aspek diplomasi, strategi pertahanan semesta, dan irregular warfare adalah aspek penting jika dikombinasikan secara tepat akan efektif dalam strategi memenangkan peperangan, termasuk perang meredam pemberontakan yang mengancam disintegrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Makalah ini memaparkan perbandingan penerapan ketika aspek di atas dalam tiga kasus pemberontakan di Indonesia, yaitu Darul Islam/Tentra Islam Indonesia (DI/TII) di Jawa Barat, kelompok Fretelin di Timor-Timur, dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Aceh. Perbandingan deskriptif mengacu kepada penggunaan bahan pustaka dilakukan untuk memaparkan benang merah perbedaan dan persamaan dari ketiganya. Hasilnya, paparan perbedaan dan persamaan dari penerapan aspek diplomasi, strategi pertahanan semesta, dan irreguler warfare dari ketiga kasus di atas. Meskipun dengan keterbatasan waktu dan pemahaman analisis deskriptif mungkin menjadi batasan dalam makalah ini, tetapi paparan perbandingan yang disampaikan dapat menjadi bahan kajian selanjutnya, khususnya menyangkut kasus perang meredam pemberontakan di Indonesia.","PeriodicalId":190687,"journal":{"name":"Mimbar Agama Budaya","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-11-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":"{\"title\":\"ASPEK DIPLOMASI, STRATEGI PERTAHANAN SEMESTA, DAN IRREGULAR WARFARE DALAM PENANGGANAN GERAKAN DISINTEGRASI DI INDONESIA\",\"authors\":\"Rizqa Noor Abdi\",\"doi\":\"10.15408/mimbar.v37i1.17827\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract. The aspects of diplomacy, total defense strategy, and irregular warfare are important aspects which, if combined correctly, will be effective in the strategy of winning the war, including fighting quelling uprisings that threaten the disintegration of the Unitary State of the Republic of Indonesia (Negara Kesatuan Republik Indonesia/NKRI). This paper presents a comparison of the application of the above aspects in three cases of rebellion in Indonesia, namely Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia (DI/TII) in West Java, the Fretilin group in East Timor, and the Free Aceh Movement (Gerakan Aceh Merdeka/GAM) in Aceh. Descriptive comparisons refer to the use of library materials to describe the common thread of differences and similarities of the three movements. As a result, exposure to differences and similarities from the application of aspects of diplomacy, total defense strategy, and irregular warfare in the three cases above. Even though the time constraints and understanding of descriptive analysis may have been a limitation in this paper, the comparative presentation presented can be subject to further study, especially regarding the case of war to quell the rebellion in Indonesia. Abstrak. Aspek diplomasi, strategi pertahanan semesta, dan irregular warfare adalah aspek penting jika dikombinasikan secara tepat akan efektif dalam strategi memenangkan peperangan, termasuk perang meredam pemberontakan yang mengancam disintegrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Makalah ini memaparkan perbandingan penerapan ketika aspek di atas dalam tiga kasus pemberontakan di Indonesia, yaitu Darul Islam/Tentra Islam Indonesia (DI/TII) di Jawa Barat, kelompok Fretelin di Timor-Timur, dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Aceh. Perbandingan deskriptif mengacu kepada penggunaan bahan pustaka dilakukan untuk memaparkan benang merah perbedaan dan persamaan dari ketiganya. Hasilnya, paparan perbedaan dan persamaan dari penerapan aspek diplomasi, strategi pertahanan semesta, dan irreguler warfare dari ketiga kasus di atas. Meskipun dengan keterbatasan waktu dan pemahaman analisis deskriptif mungkin menjadi batasan dalam makalah ini, tetapi paparan perbandingan yang disampaikan dapat menjadi bahan kajian selanjutnya, khususnya menyangkut kasus perang meredam pemberontakan di Indonesia.\",\"PeriodicalId\":190687,\"journal\":{\"name\":\"Mimbar Agama Budaya\",\"volume\":\"22 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-11-17\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"4\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Mimbar Agama Budaya\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15408/mimbar.v37i1.17827\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Mimbar Agama Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/mimbar.v37i1.17827","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
摘要
摘要外交、全面防御战略和非正规战争方面是重要的方面,如果正确结合起来,将在赢得战争的战略中有效,包括打击镇压威胁到印度尼西亚共和国统一国家(Negara Kesatuan Republik Indonesia/NKRI)解体的起义。本文比较了上述三个方面在印度尼西亚的叛乱案例中的应用,即西爪哇的Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia (DI/TII),东帝汶的Fretilin集团和亚齐的自由亚齐运动(Gerakan Aceh Merdeka/GAM)。描述性比较是指利用图书馆资料来描述三个乐章的异同的共同脉络。因此,在上述三种情况下,暴露了外交、全面防御战略和非正规战争应用方面的异同。尽管时间限制和对描述性分析的理解可能是本文的限制,但所呈现的比较呈现可以进一步研究,特别是关于平息印度尼西亚叛乱的战争的情况。Abstrak。担任外交部长、战略部长、非常规战争部长,担任外交部长、战略部长、战略部长、战略部长、战略部长、战略部长、战略部长、战略部长、战略部长、战略部长、战略部长、战略部长、战略部长、战略部长。Makalah ini memaparkan perbandingan penerapan ketika asspeak di atas dalam tiga kasus pemberontakan di Indonesia, yyitu Darul Islam/Tentra Islam Indonesia (di /TII) di javabarat, kelompok Fretelin di Timor-Timur, dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Aceh。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。Hasilnya, paparan perbedaan dan persamaan dari penerapan讲外交,战略pertahanan semesta,和不规则的战争dari ketiga kasusdi数据。我的翻译是:Meskipun dengan keterbatasan waktu danpeberontakan,我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:
ASPEK DIPLOMASI, STRATEGI PERTAHANAN SEMESTA, DAN IRREGULAR WARFARE DALAM PENANGGANAN GERAKAN DISINTEGRASI DI INDONESIA
Abstract. The aspects of diplomacy, total defense strategy, and irregular warfare are important aspects which, if combined correctly, will be effective in the strategy of winning the war, including fighting quelling uprisings that threaten the disintegration of the Unitary State of the Republic of Indonesia (Negara Kesatuan Republik Indonesia/NKRI). This paper presents a comparison of the application of the above aspects in three cases of rebellion in Indonesia, namely Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia (DI/TII) in West Java, the Fretilin group in East Timor, and the Free Aceh Movement (Gerakan Aceh Merdeka/GAM) in Aceh. Descriptive comparisons refer to the use of library materials to describe the common thread of differences and similarities of the three movements. As a result, exposure to differences and similarities from the application of aspects of diplomacy, total defense strategy, and irregular warfare in the three cases above. Even though the time constraints and understanding of descriptive analysis may have been a limitation in this paper, the comparative presentation presented can be subject to further study, especially regarding the case of war to quell the rebellion in Indonesia. Abstrak. Aspek diplomasi, strategi pertahanan semesta, dan irregular warfare adalah aspek penting jika dikombinasikan secara tepat akan efektif dalam strategi memenangkan peperangan, termasuk perang meredam pemberontakan yang mengancam disintegrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Makalah ini memaparkan perbandingan penerapan ketika aspek di atas dalam tiga kasus pemberontakan di Indonesia, yaitu Darul Islam/Tentra Islam Indonesia (DI/TII) di Jawa Barat, kelompok Fretelin di Timor-Timur, dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Aceh. Perbandingan deskriptif mengacu kepada penggunaan bahan pustaka dilakukan untuk memaparkan benang merah perbedaan dan persamaan dari ketiganya. Hasilnya, paparan perbedaan dan persamaan dari penerapan aspek diplomasi, strategi pertahanan semesta, dan irreguler warfare dari ketiga kasus di atas. Meskipun dengan keterbatasan waktu dan pemahaman analisis deskriptif mungkin menjadi batasan dalam makalah ini, tetapi paparan perbandingan yang disampaikan dapat menjadi bahan kajian selanjutnya, khususnya menyangkut kasus perang meredam pemberontakan di Indonesia.