{"title":"模范剑客Mochamad Amien:脉轮五世学院的Dakwah领导研究","authors":"Ahmad Rido'i","doi":"10.55372/tanzhim.v1i1.12","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Silat sebagai bagian budaya Indonesia memiliki filosofi yang tidak lepas dari semangat agama Islam dan dakwah. Perguruan silat Chakra V Surabaya yang dipimpin oleh Mas Mochamad Amien senafas dengan filosofi tersebut, yakni menghidupkan nilai-nilai dakwah dan Islam, tentunya kekuatan jurus dan kekuatan fisik adalah sebuah keniscayaan sebagai sesuatu yang diandalkan. Dalam konteks dakwah didalam sebuah lembaga, kepemimpinan memiliki pengaruh yang amat besar, termasuk dalam lembaga yang bergerak dibidang seni dan budaya. Mas Mochammad Amien telah menunjukkan kepemimpinan dakwah dalam perguruannya, dimana pola keteladanan cukup kental diterapkan. Kepemimpinan ini membuahkan hasil dimana murid-muridnya bisa merasakan nilai-nilai Islam dan akhlak yang baik didalamnya, bahkan sebagian dari mereka akhirnya memilih menjadi muallaf. Studi ini mencoba mengeksplorasi kepemimpinan dakwah Mas Mochammad Amien diperguruan silatnya sehingga pola-polanya bisa diketahui khususnya dengan pendekatan teori Kouzes dan Posner tentang kepemimpinan keteladan. Teori ini memiliki lima dimensi praktek kepemimpinan pola keteladanan, yakni mencontohkan cara, menginspirasikan visi bersama, menantang proses, memungkinkan orang lain bertindak, dan menyemangati jiwa. Studi dilakukan dengan observasi langsung, melakukan wawancara terhadap pendekar Mas Mochamad Amien dan kepada dua muridnya yang dianggap mewakili telah merasakan produk keteladanan Mas Mochamad Amien.","PeriodicalId":167206,"journal":{"name":"Tanzhim: Jurnal Dakwah Terprogram","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Keteladanan Pendekar Mas Mochamad Amien: Studi Atas Kepemimpinan Dakwah di dalam Perguruan Silat Chakra V\",\"authors\":\"Ahmad Rido'i\",\"doi\":\"10.55372/tanzhim.v1i1.12\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Silat sebagai bagian budaya Indonesia memiliki filosofi yang tidak lepas dari semangat agama Islam dan dakwah. Perguruan silat Chakra V Surabaya yang dipimpin oleh Mas Mochamad Amien senafas dengan filosofi tersebut, yakni menghidupkan nilai-nilai dakwah dan Islam, tentunya kekuatan jurus dan kekuatan fisik adalah sebuah keniscayaan sebagai sesuatu yang diandalkan. Dalam konteks dakwah didalam sebuah lembaga, kepemimpinan memiliki pengaruh yang amat besar, termasuk dalam lembaga yang bergerak dibidang seni dan budaya. Mas Mochammad Amien telah menunjukkan kepemimpinan dakwah dalam perguruannya, dimana pola keteladanan cukup kental diterapkan. Kepemimpinan ini membuahkan hasil dimana murid-muridnya bisa merasakan nilai-nilai Islam dan akhlak yang baik didalamnya, bahkan sebagian dari mereka akhirnya memilih menjadi muallaf. Studi ini mencoba mengeksplorasi kepemimpinan dakwah Mas Mochammad Amien diperguruan silatnya sehingga pola-polanya bisa diketahui khususnya dengan pendekatan teori Kouzes dan Posner tentang kepemimpinan keteladan. Teori ini memiliki lima dimensi praktek kepemimpinan pola keteladanan, yakni mencontohkan cara, menginspirasikan visi bersama, menantang proses, memungkinkan orang lain bertindak, dan menyemangati jiwa. Studi dilakukan dengan observasi langsung, melakukan wawancara terhadap pendekar Mas Mochamad Amien dan kepada dua muridnya yang dianggap mewakili telah merasakan produk keteladanan Mas Mochamad Amien.\",\"PeriodicalId\":167206,\"journal\":{\"name\":\"Tanzhim: Jurnal Dakwah Terprogram\",\"volume\":\"7 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-13\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Tanzhim: Jurnal Dakwah Terprogram\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.55372/tanzhim.v1i1.12\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tanzhim: Jurnal Dakwah Terprogram","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55372/tanzhim.v1i1.12","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Keteladanan Pendekar Mas Mochamad Amien: Studi Atas Kepemimpinan Dakwah di dalam Perguruan Silat Chakra V
Silat sebagai bagian budaya Indonesia memiliki filosofi yang tidak lepas dari semangat agama Islam dan dakwah. Perguruan silat Chakra V Surabaya yang dipimpin oleh Mas Mochamad Amien senafas dengan filosofi tersebut, yakni menghidupkan nilai-nilai dakwah dan Islam, tentunya kekuatan jurus dan kekuatan fisik adalah sebuah keniscayaan sebagai sesuatu yang diandalkan. Dalam konteks dakwah didalam sebuah lembaga, kepemimpinan memiliki pengaruh yang amat besar, termasuk dalam lembaga yang bergerak dibidang seni dan budaya. Mas Mochammad Amien telah menunjukkan kepemimpinan dakwah dalam perguruannya, dimana pola keteladanan cukup kental diterapkan. Kepemimpinan ini membuahkan hasil dimana murid-muridnya bisa merasakan nilai-nilai Islam dan akhlak yang baik didalamnya, bahkan sebagian dari mereka akhirnya memilih menjadi muallaf. Studi ini mencoba mengeksplorasi kepemimpinan dakwah Mas Mochammad Amien diperguruan silatnya sehingga pola-polanya bisa diketahui khususnya dengan pendekatan teori Kouzes dan Posner tentang kepemimpinan keteladan. Teori ini memiliki lima dimensi praktek kepemimpinan pola keteladanan, yakni mencontohkan cara, menginspirasikan visi bersama, menantang proses, memungkinkan orang lain bertindak, dan menyemangati jiwa. Studi dilakukan dengan observasi langsung, melakukan wawancara terhadap pendekar Mas Mochamad Amien dan kepada dua muridnya yang dianggap mewakili telah merasakan produk keteladanan Mas Mochamad Amien.