在以创造为基础的社会经济中辍学

S. Syaifudin
{"title":"在以创造为基础的社会经济中辍学","authors":"S. Syaifudin","doi":"10.21009/satwika.010102","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The uncertainty of economic conditions during the Covid-19 pandemic requires humans to survive in all limitations. However, the world of schools is considered to be able to improve the quality of human resources, on the contrary, it is increasingly difficult to access by the community, especially the lower class community. It is proven that every year the dropout rate always increases. Therefore, in order to provide social capital to these out-of-school children, job skills training is needed. With this job skills training, at least the children who drop out of school have the capital to apply for jobs or become entrepreneurs. One of the areas that is part of the children who drop out of school is the RT area. 006, RW. 014 Cengkareng Barat Village, West Jakarta. Because almost 20% of teenagers in this area have dropped out of school, both from elementary, junior high, and high school. Some even don't go to school at all. So it is not surprising that many youths in this region are unemployed. Therefore, in order to minimize the unemployment rate in this region, it is necessary to provide a skill set for these teenagers who drop out of school. So that later they have additional skill capital to apply for jobs or even become their own entrepreneurs. \n  \nABSTRAK \nKetidakpastian kondisi ekonomi di masa pandemi Covid-19 menuntut manusia bertahan dalam segala keterbatasan. Akan tetapi dunia sekolah yang di anggap dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, justru sebaliknya makin sulit di akses oleh masyarakat, khususnya masyarakat kecil kebawah. Terbukti tiap tahunnya angka putus sekolah selalu mengalami kenaikan. Oleh karena itu guna memberikan modal sosial kepada anak yang putus sekolah ini, maka diperlukan pelatihan ketrampilan kerja. Dengan pelatihan ketrampilan kerja ini, setidaknya anak yang putus sekolah itu memiliki modal untuk melamar pekerjaan atau berwirausaha. Salah satu wilayah yang termasuk bagian dari anak yang putus sekolah ini yaitu wilayah RT. 006, RW. 014 Kelurahan Cengkareng Barat, Jakarta Barat. Karena hampir 20% remaja di wilayah ini mengalami putus sekolah, baik dari SD, SMP, maupun SMA. Bahkan ada yang sama sekali tidak sekolah. Maka tidak heran banyak remaja di wilayah ini yang menganggur. Oleh sebab itu untuk meminimalisir tingkat pengangguran di wilayah ini, maka diperlukan sebuah pembekalan ketrampilan bagi para remaja yang putus sekolah ini. Agar nantinya mereka memiliki modal ketrampilan tambahan untuk melamar pekerjaan atau bahkan berwirausaha sendiri.","PeriodicalId":144043,"journal":{"name":"Satwika : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Keberdayaan Masyarakat Putus Sekolah Di Era Ekonomi Kreatif Berbasis Pemberdayaan Masyarakat\",\"authors\":\"S. Syaifudin\",\"doi\":\"10.21009/satwika.010102\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The uncertainty of economic conditions during the Covid-19 pandemic requires humans to survive in all limitations. However, the world of schools is considered to be able to improve the quality of human resources, on the contrary, it is increasingly difficult to access by the community, especially the lower class community. It is proven that every year the dropout rate always increases. Therefore, in order to provide social capital to these out-of-school children, job skills training is needed. With this job skills training, at least the children who drop out of school have the capital to apply for jobs or become entrepreneurs. One of the areas that is part of the children who drop out of school is the RT area. 006, RW. 014 Cengkareng Barat Village, West Jakarta. Because almost 20% of teenagers in this area have dropped out of school, both from elementary, junior high, and high school. Some even don't go to school at all. So it is not surprising that many youths in this region are unemployed. Therefore, in order to minimize the unemployment rate in this region, it is necessary to provide a skill set for these teenagers who drop out of school. So that later they have additional skill capital to apply for jobs or even become their own entrepreneurs. \\n  \\nABSTRAK \\nKetidakpastian kondisi ekonomi di masa pandemi Covid-19 menuntut manusia bertahan dalam segala keterbatasan. Akan tetapi dunia sekolah yang di anggap dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, justru sebaliknya makin sulit di akses oleh masyarakat, khususnya masyarakat kecil kebawah. Terbukti tiap tahunnya angka putus sekolah selalu mengalami kenaikan. Oleh karena itu guna memberikan modal sosial kepada anak yang putus sekolah ini, maka diperlukan pelatihan ketrampilan kerja. Dengan pelatihan ketrampilan kerja ini, setidaknya anak yang putus sekolah itu memiliki modal untuk melamar pekerjaan atau berwirausaha. Salah satu wilayah yang termasuk bagian dari anak yang putus sekolah ini yaitu wilayah RT. 006, RW. 014 Kelurahan Cengkareng Barat, Jakarta Barat. Karena hampir 20% remaja di wilayah ini mengalami putus sekolah, baik dari SD, SMP, maupun SMA. Bahkan ada yang sama sekali tidak sekolah. Maka tidak heran banyak remaja di wilayah ini yang menganggur. Oleh sebab itu untuk meminimalisir tingkat pengangguran di wilayah ini, maka diperlukan sebuah pembekalan ketrampilan bagi para remaja yang putus sekolah ini. Agar nantinya mereka memiliki modal ketrampilan tambahan untuk melamar pekerjaan atau bahkan berwirausaha sendiri.\",\"PeriodicalId\":144043,\"journal\":{\"name\":\"Satwika : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-16\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Satwika : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21009/satwika.010102\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Satwika : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21009/satwika.010102","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

在2019冠状病毒病大流行期间,经济状况的不确定性要求人类在各种限制下生存。然而,世界上的学校被认为是能够提高人力资源质量的,相反,它越来越难以被社会,特别是下层社会所获得。事实证明,辍学率每年都在上升。因此,为了向这些失学儿童提供社会资本,需要进行工作技能培训。通过这种工作技能培训,至少辍学的孩子有了申请工作或成为企业家的资本。其中一个地区是辍学儿童的一部分是RT地区。006年,RW。西雅加达Cengkareng Barat村014号因为这个地区近20%的青少年已经从小学、初中和高中辍学。有些人甚至根本不去上学。因此,这个地区许多年轻人失业也就不足为奇了。因此,为了最大限度地降低该地区的失业率,有必要为这些辍学的青少年提供一套技能。这样以后他们就有额外的技能资本来申请工作,甚至成为自己的企业家。【摘要】对新冠肺炎大流行病原病原学研究进展情况进行分析。Akan tetapi dunia sekolah yang di anggap dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, just stru sebaliknya makin sulit di akses oleh masyarakat, khususnya masyarakat kecil kebawah。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。这句话的意思是:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高。[006]浙江浙江大学学报(自然科学版)。014 Kelurahan Cengkareng Barat,雅加达Barat。Karena hampir 20% remaja di wilayah ini mengalami putus sekolah, baik dari SD, SMP, maupun SMA。bakhan ada yang sama sekali tidak sekolahMaka tidak heran banyak remaja di wilayah ini yang menganggur。Oleh sebab itu untuk minimalisir tingkat pengangguran di wilayah ini, maka diperlukan sebuah penbekalan ketrampilan bagi para remaja yang putus sekolah ini。琼脂南丁亚mereka memiliki modal kemtrpilan tambahan untuk melamar pekerjaan atau bahkan berwirusha sendiri。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Keberdayaan Masyarakat Putus Sekolah Di Era Ekonomi Kreatif Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
The uncertainty of economic conditions during the Covid-19 pandemic requires humans to survive in all limitations. However, the world of schools is considered to be able to improve the quality of human resources, on the contrary, it is increasingly difficult to access by the community, especially the lower class community. It is proven that every year the dropout rate always increases. Therefore, in order to provide social capital to these out-of-school children, job skills training is needed. With this job skills training, at least the children who drop out of school have the capital to apply for jobs or become entrepreneurs. One of the areas that is part of the children who drop out of school is the RT area. 006, RW. 014 Cengkareng Barat Village, West Jakarta. Because almost 20% of teenagers in this area have dropped out of school, both from elementary, junior high, and high school. Some even don't go to school at all. So it is not surprising that many youths in this region are unemployed. Therefore, in order to minimize the unemployment rate in this region, it is necessary to provide a skill set for these teenagers who drop out of school. So that later they have additional skill capital to apply for jobs or even become their own entrepreneurs.   ABSTRAK Ketidakpastian kondisi ekonomi di masa pandemi Covid-19 menuntut manusia bertahan dalam segala keterbatasan. Akan tetapi dunia sekolah yang di anggap dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, justru sebaliknya makin sulit di akses oleh masyarakat, khususnya masyarakat kecil kebawah. Terbukti tiap tahunnya angka putus sekolah selalu mengalami kenaikan. Oleh karena itu guna memberikan modal sosial kepada anak yang putus sekolah ini, maka diperlukan pelatihan ketrampilan kerja. Dengan pelatihan ketrampilan kerja ini, setidaknya anak yang putus sekolah itu memiliki modal untuk melamar pekerjaan atau berwirausaha. Salah satu wilayah yang termasuk bagian dari anak yang putus sekolah ini yaitu wilayah RT. 006, RW. 014 Kelurahan Cengkareng Barat, Jakarta Barat. Karena hampir 20% remaja di wilayah ini mengalami putus sekolah, baik dari SD, SMP, maupun SMA. Bahkan ada yang sama sekali tidak sekolah. Maka tidak heran banyak remaja di wilayah ini yang menganggur. Oleh sebab itu untuk meminimalisir tingkat pengangguran di wilayah ini, maka diperlukan sebuah pembekalan ketrampilan bagi para remaja yang putus sekolah ini. Agar nantinya mereka memiliki modal ketrampilan tambahan untuk melamar pekerjaan atau bahkan berwirausaha sendiri.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信