{"title":"ANALISIS DEFORMASI SESAR MATANO MENGGUNAKAN DATA UKURAN GNSS TAHUN 2018-2021","authors":"Fauzi Janu Amarrohman, Arief Laila Nugraha, Christovel Mangaratua Hutagalung","doi":"10.14710/elipsoida.2022.16558","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia berada antara tiga lempeng kerak utama yang aktif, yaitu lempeng Eurasia, lempeng India-Australia, lempeng Pasifik, dan lempeng mikro Filipina. Wilayah Sulawesi merupakan bagian dari Indonesia bagian timur yang memiliki lempeng tektonik yang kompleks dimana Sesar Matano merupakan salah satu sesar aktif di kawasan tersebut. Aktivitas pergerakan sesar tersebut perlu di pantau setiap tahunnya untuk keperluan mitigasi bencana gempa maupun tsunami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas pergerakan lempeng yang terjadi pada periode tahun 2018 sampai dengan tahun 2021 melalui 20 Titik Pantau Geodinamika (TPG) yang berlokasi di kawasan jalur Sesar Matano. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data pengamatan GNSS di kawasan jalur sesar Matano secara episodik pada bulan Februari tahun 2018 sampai dengan bulan September tahun 2021 yang diperoleh dari Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika (PJKGG) Badan Informasi Geospasial (BIG) serta data pengamatan dari International GNSS Service (IGS) sebagai titik referensi. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software GAMIT/GLOBK. Nilai Velocity rate horizontal terbesar terjadi pada titik 4114 dengan nilai pergeseran 80,2000 milimeter/tahun dan nilai rata rata 0,0066 meter/tahun. Nilai Velocity rate vertikal terbesar terjadi pada titik 4114 dengan nilai pergeseran 50,400 milimeter/tahun dan nilai rata rata 12,7000 milimeter/tahun. Arah gerak stasiun GNNS Matano Periode tahun 2018 sampai dengan tahun 2021 menunjukan bagian utara sesar mengalami vektor pergeseran horizontal yang dominan ke arah utara sedangkan bagian selatan sesar mengalami vektor pergeseran horizontal dominan ke arah timur. Pola pergeseran vertikal bagian utara dan selatan sesar mengalami sesar naik (reverse fault/thrust fault).","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2022.16558","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ANALISIS DEFORMASI SESAR MATANO MENGGUNAKAN DATA UKURAN GNSS TAHUN 2018-2021
Indonesia berada antara tiga lempeng kerak utama yang aktif, yaitu lempeng Eurasia, lempeng India-Australia, lempeng Pasifik, dan lempeng mikro Filipina. Wilayah Sulawesi merupakan bagian dari Indonesia bagian timur yang memiliki lempeng tektonik yang kompleks dimana Sesar Matano merupakan salah satu sesar aktif di kawasan tersebut. Aktivitas pergerakan sesar tersebut perlu di pantau setiap tahunnya untuk keperluan mitigasi bencana gempa maupun tsunami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas pergerakan lempeng yang terjadi pada periode tahun 2018 sampai dengan tahun 2021 melalui 20 Titik Pantau Geodinamika (TPG) yang berlokasi di kawasan jalur Sesar Matano. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data pengamatan GNSS di kawasan jalur sesar Matano secara episodik pada bulan Februari tahun 2018 sampai dengan bulan September tahun 2021 yang diperoleh dari Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika (PJKGG) Badan Informasi Geospasial (BIG) serta data pengamatan dari International GNSS Service (IGS) sebagai titik referensi. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software GAMIT/GLOBK. Nilai Velocity rate horizontal terbesar terjadi pada titik 4114 dengan nilai pergeseran 80,2000 milimeter/tahun dan nilai rata rata 0,0066 meter/tahun. Nilai Velocity rate vertikal terbesar terjadi pada titik 4114 dengan nilai pergeseran 50,400 milimeter/tahun dan nilai rata rata 12,7000 milimeter/tahun. Arah gerak stasiun GNNS Matano Periode tahun 2018 sampai dengan tahun 2021 menunjukan bagian utara sesar mengalami vektor pergeseran horizontal yang dominan ke arah utara sedangkan bagian selatan sesar mengalami vektor pergeseran horizontal dominan ke arah timur. Pola pergeseran vertikal bagian utara dan selatan sesar mengalami sesar naik (reverse fault/thrust fault).