Tasmin Tangngngareng, Darsul S. Puyu, I. G. B. A. Perdana Rayyn
{"title":"《圣经真理","authors":"Tasmin Tangngngareng, Darsul S. Puyu, I. G. B. A. Perdana Rayyn","doi":"10.24252/ihyaussunnah.v1i2.29997","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini membahas tentang sejarah dan kaidah atau landasan teoretis al-jarh} wa al-ta‘di>l sebagai sebuah cabang keilmuan yang memiliki peran penting dalam ilmu hadis. Dalam artikel ini terdapat dua bahasan penting yang akan menjadi pokok pembahasan yaitu, terkait dengan sejarah ilmu al-jarh} wa al-ta``di>l dan kaidah al-jarh} wa al-ta‘di>l. Oleh karena itu, perlu kiranya memaparkan hal tersebut agar tidak menimbulkan kekeliruan dalam memahaminya dengan melakukan telaah historis berdasarkan kajian kepustakaan. Maka kesimpulannya adalah al-jarh} wa al-ta‘di>l telah dimulai pada masa Nabi saw. dan terus berkembang sampai generasi tabi‘ al-ta>bi‘i>n, bahkan setelahnya. Adapun kaidah al-jarh} wa al-ta‘di>l merupakan metode atau pisau analisis yang digunakan untuk pemecahan masalah dalam melakukan kritik terhadap sanad hadis yang menjadi objek penelitian.","PeriodicalId":129530,"journal":{"name":"Ihyaussunnah : Journal of Ulumul Hadith and Living Sunnah","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"SEJARAH DAN KAIDAH JARH WA AL-TA'DIL\",\"authors\":\"Tasmin Tangngngareng, Darsul S. Puyu, I. G. B. A. Perdana Rayyn\",\"doi\":\"10.24252/ihyaussunnah.v1i2.29997\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Artikel ini membahas tentang sejarah dan kaidah atau landasan teoretis al-jarh} wa al-ta‘di>l sebagai sebuah cabang keilmuan yang memiliki peran penting dalam ilmu hadis. Dalam artikel ini terdapat dua bahasan penting yang akan menjadi pokok pembahasan yaitu, terkait dengan sejarah ilmu al-jarh} wa al-ta``di>l dan kaidah al-jarh} wa al-ta‘di>l. Oleh karena itu, perlu kiranya memaparkan hal tersebut agar tidak menimbulkan kekeliruan dalam memahaminya dengan melakukan telaah historis berdasarkan kajian kepustakaan. Maka kesimpulannya adalah al-jarh} wa al-ta‘di>l telah dimulai pada masa Nabi saw. dan terus berkembang sampai generasi tabi‘ al-ta>bi‘i>n, bahkan setelahnya. Adapun kaidah al-jarh} wa al-ta‘di>l merupakan metode atau pisau analisis yang digunakan untuk pemecahan masalah dalam melakukan kritik terhadap sanad hadis yang menjadi objek penelitian.\",\"PeriodicalId\":129530,\"journal\":{\"name\":\"Ihyaussunnah : Journal of Ulumul Hadith and Living Sunnah\",\"volume\":\"17 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-23\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Ihyaussunnah : Journal of Ulumul Hadith and Living Sunnah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24252/ihyaussunnah.v1i2.29997\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ihyaussunnah : Journal of Ulumul Hadith and Living Sunnah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24252/ihyaussunnah.v1i2.29997","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Artikel ini membahas tentang sejarah dan kaidah atau landasan teoretis al-jarh} wa al-ta‘di>l sebagai sebuah cabang keilmuan yang memiliki peran penting dalam ilmu hadis. Dalam artikel ini terdapat dua bahasan penting yang akan menjadi pokok pembahasan yaitu, terkait dengan sejarah ilmu al-jarh} wa al-ta``di>l dan kaidah al-jarh} wa al-ta‘di>l. Oleh karena itu, perlu kiranya memaparkan hal tersebut agar tidak menimbulkan kekeliruan dalam memahaminya dengan melakukan telaah historis berdasarkan kajian kepustakaan. Maka kesimpulannya adalah al-jarh} wa al-ta‘di>l telah dimulai pada masa Nabi saw. dan terus berkembang sampai generasi tabi‘ al-ta>bi‘i>n, bahkan setelahnya. Adapun kaidah al-jarh} wa al-ta‘di>l merupakan metode atau pisau analisis yang digunakan untuk pemecahan masalah dalam melakukan kritik terhadap sanad hadis yang menjadi objek penelitian.