{"title":"传统的卡鲁汗贝都因动力学在现代的现代性","authors":"Siti Nadroh","doi":"10.37428/PSPT.V5I2.117","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Apa pentingnya kearifan lokal, terutama untuk zaman sekarang? Tulisan ini berusaha meyakinkan bahwa kearifan lokal sangat berguna bagi kehidupan manusia di berbagai zaman. Masyarakat Baduy, kendatipun dekat dengan kepungan modernitas di sekelilingnya, hanya berjarak sekitar 175 KM dari Ibu Kota Jakarta, mereka berada di perkampungan Kanekes, di kawasan Gunung Kendeng, Lebak, Banten, masih tetap kukuh pada kepercayaan karuhun (leluhur) dan segala ritual yang menyertainya. Ritual-ritual yang dilakukan bukan sekedar rutinitas atau bersenang-senang. Tetapi menjadi budaya yang menyiratkan simbol penjagaan terhadap amanat karuhun. Dari sini muncul diskusi-diskusi tentang nilai-nilai luhur menyangkut aspek sejati kehidupan manusia. Ternyata masyarakat Baduy adalah masyarakat yang taat terhadap sang Pencipta, patuh terhadap leluhur, hormat terhadap alam dan harmonis dalam kehidupan Masyarakat Baduy meyakini kehidupan ini adalah anugerah dari Pangeran, Tuhan Maha Kuasa, yang harus dijaga. Masyarakat Baduy berpegang pada ‘pikukuh’ dan pitutur “Lojor teu meunang dipotong, Pondok teu meunang disambung (Panjang tak boleh dipotong, pendek tak boleh disambung”.","PeriodicalId":213945,"journal":{"name":"Jurnal Pasupati","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"8","resultStr":"{\"title\":\"PIKUKUH KARUHUN BADUY DINAMIKA KEARIFAN LOKAL DI TENGAH MODERNITAS ZAMAN\",\"authors\":\"Siti Nadroh\",\"doi\":\"10.37428/PSPT.V5I2.117\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Apa pentingnya kearifan lokal, terutama untuk zaman sekarang? Tulisan ini berusaha meyakinkan bahwa kearifan lokal sangat berguna bagi kehidupan manusia di berbagai zaman. Masyarakat Baduy, kendatipun dekat dengan kepungan modernitas di sekelilingnya, hanya berjarak sekitar 175 KM dari Ibu Kota Jakarta, mereka berada di perkampungan Kanekes, di kawasan Gunung Kendeng, Lebak, Banten, masih tetap kukuh pada kepercayaan karuhun (leluhur) dan segala ritual yang menyertainya. Ritual-ritual yang dilakukan bukan sekedar rutinitas atau bersenang-senang. Tetapi menjadi budaya yang menyiratkan simbol penjagaan terhadap amanat karuhun. Dari sini muncul diskusi-diskusi tentang nilai-nilai luhur menyangkut aspek sejati kehidupan manusia. Ternyata masyarakat Baduy adalah masyarakat yang taat terhadap sang Pencipta, patuh terhadap leluhur, hormat terhadap alam dan harmonis dalam kehidupan Masyarakat Baduy meyakini kehidupan ini adalah anugerah dari Pangeran, Tuhan Maha Kuasa, yang harus dijaga. Masyarakat Baduy berpegang pada ‘pikukuh’ dan pitutur “Lojor teu meunang dipotong, Pondok teu meunang disambung (Panjang tak boleh dipotong, pendek tak boleh disambung”.\",\"PeriodicalId\":213945,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pasupati\",\"volume\":\"48 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-12-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"8\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pasupati\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37428/PSPT.V5I2.117\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pasupati","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37428/PSPT.V5I2.117","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PIKUKUH KARUHUN BADUY DINAMIKA KEARIFAN LOKAL DI TENGAH MODERNITAS ZAMAN
Apa pentingnya kearifan lokal, terutama untuk zaman sekarang? Tulisan ini berusaha meyakinkan bahwa kearifan lokal sangat berguna bagi kehidupan manusia di berbagai zaman. Masyarakat Baduy, kendatipun dekat dengan kepungan modernitas di sekelilingnya, hanya berjarak sekitar 175 KM dari Ibu Kota Jakarta, mereka berada di perkampungan Kanekes, di kawasan Gunung Kendeng, Lebak, Banten, masih tetap kukuh pada kepercayaan karuhun (leluhur) dan segala ritual yang menyertainya. Ritual-ritual yang dilakukan bukan sekedar rutinitas atau bersenang-senang. Tetapi menjadi budaya yang menyiratkan simbol penjagaan terhadap amanat karuhun. Dari sini muncul diskusi-diskusi tentang nilai-nilai luhur menyangkut aspek sejati kehidupan manusia. Ternyata masyarakat Baduy adalah masyarakat yang taat terhadap sang Pencipta, patuh terhadap leluhur, hormat terhadap alam dan harmonis dalam kehidupan Masyarakat Baduy meyakini kehidupan ini adalah anugerah dari Pangeran, Tuhan Maha Kuasa, yang harus dijaga. Masyarakat Baduy berpegang pada ‘pikukuh’ dan pitutur “Lojor teu meunang dipotong, Pondok teu meunang disambung (Panjang tak boleh dipotong, pendek tak boleh disambung”.