{"title":"这些因素影响了2013年KERINCI基地的普斯基利马农村社区的发展","authors":"Ardenny Ardenny, Delvira W","doi":"10.36929/jpk.v3i1.21","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2020 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi–tingginya melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai dengan penduduknya yang hidup dengan perilaku dalam lingkungan yang sehat memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata. Hal ini didasari dari paradigma sehat antara lain terjadinya pergeseran dari pelayanan medis kepemulihan kesehatan sehingga setiap upaya penanggulangan masalah kesehatan lebih menonjolkan aspek peningkatan (promotif), pencegahan (preventif) dibanding pengobatan (kuratif). Langkah nyata untuk mewujudkan sasaran tersebut telah terbit SK/MENKES/No. 564/ 2006 tentang pedoman pelaksanaan desa siaga dengan mengambil kebijakan bahwa seluruh desa di Indonesia menjadi desa siaga pada akhir tahun 2008 (Depkes RI, 2007). Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi perkembangan desa siaga di Wilayah kerja Puskesmas Kerumutan Pangkalan Kerinci. Jenis Penelitian ini bersifat deskriptif korelasi dengan rancangan chi square. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan stratified random sampling yaitu sebanyak 212 orang. Analisis data yang digunakan adalah univariat (central tendency) dan bivariate (uji chi square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik terdapat sebagian besar tidak tersedianya bidan di desa siaga yaitu sebanyak 115 orang (54,2%), kader tidak aktif dalam kegiatan desa siaga yaitu sebanyak 113 orang (53,3%), dan sarana prasarana tidak tersedia di desa siaga yaitu sebanyak 109 orang (51,4%).Sedangkan hubungan antar variabel di dapatkan data bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor bidan (p=0,001), kader (p=0,001), dan sarana prasarana (p=0,001) terhadap perkembangan desa siaga di wilayah kerja Puskesmas Kerumutan Pangkalan Kerinci. Disarankan pada responden masyarakat dapat meningkatkan kesadarannya dalam meningkatakan derajat kesehatan melalui pembinaan oleh bidan desa dan kader kesehatan yang sudah terlatih. Peran serta masyarakat dalam pengembangan desa siaga juga memberikan kontribusi dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.","PeriodicalId":128607,"journal":{"name":"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN DESA SIAGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KERUMUTAN PANGKALAN KERINCI TAHUN 2013\",\"authors\":\"Ardenny Ardenny, Delvira W\",\"doi\":\"10.36929/jpk.v3i1.21\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2020 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi–tingginya melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai dengan penduduknya yang hidup dengan perilaku dalam lingkungan yang sehat memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata. Hal ini didasari dari paradigma sehat antara lain terjadinya pergeseran dari pelayanan medis kepemulihan kesehatan sehingga setiap upaya penanggulangan masalah kesehatan lebih menonjolkan aspek peningkatan (promotif), pencegahan (preventif) dibanding pengobatan (kuratif). Langkah nyata untuk mewujudkan sasaran tersebut telah terbit SK/MENKES/No. 564/ 2006 tentang pedoman pelaksanaan desa siaga dengan mengambil kebijakan bahwa seluruh desa di Indonesia menjadi desa siaga pada akhir tahun 2008 (Depkes RI, 2007). Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi perkembangan desa siaga di Wilayah kerja Puskesmas Kerumutan Pangkalan Kerinci. Jenis Penelitian ini bersifat deskriptif korelasi dengan rancangan chi square. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan stratified random sampling yaitu sebanyak 212 orang. Analisis data yang digunakan adalah univariat (central tendency) dan bivariate (uji chi square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik terdapat sebagian besar tidak tersedianya bidan di desa siaga yaitu sebanyak 115 orang (54,2%), kader tidak aktif dalam kegiatan desa siaga yaitu sebanyak 113 orang (53,3%), dan sarana prasarana tidak tersedia di desa siaga yaitu sebanyak 109 orang (51,4%).Sedangkan hubungan antar variabel di dapatkan data bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor bidan (p=0,001), kader (p=0,001), dan sarana prasarana (p=0,001) terhadap perkembangan desa siaga di wilayah kerja Puskesmas Kerumutan Pangkalan Kerinci. Disarankan pada responden masyarakat dapat meningkatkan kesadarannya dalam meningkatakan derajat kesehatan melalui pembinaan oleh bidan desa dan kader kesehatan yang sudah terlatih. Peran serta masyarakat dalam pengembangan desa siaga juga memberikan kontribusi dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.\",\"PeriodicalId\":128607,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN\",\"volume\":\"44 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-10-13\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36929/jpk.v3i1.21\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36929/jpk.v3i1.21","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
2020到印尼卫生健康发展旨在提高人们对健康生活的意愿和能力,使每个人都实现度高——高通过有利于公共卫生的印尼社会、国家和民族,以居民健康的环境中生活的行为有能力公平平等地接触到高质量的医疗服务。这是基于健康的范例的转变,即医疗保健的转变,因此每一项保健措施都强调促进、预防的方面,而不是治疗方法。实现这些目标的真正步骤已经出现了SK/MENKES/No。564/ 2006年的“待命村庄实施指南”,采取了2008年底印尼所有村庄成为待命村庄的政策(ncr RI RI, 2007)。本研究的目的是确定是什么因素影响了在Kerinci基地的加紧劳动力市场上待命的村庄的发展。这种类型的研究与chi square的设计是相关的描述性研究。采用随机抽样技术提取212人。对所使用的数据的分析是中心肌和双胞体测试。研究结果显示,据统计,在警戒村,多达115人(54.2%),加德在113人(53.3%)的待机村不活跃,109人(51.4%)的停机村没有助产士。然而,数据显示,助产士(p= 0.001)、卡德(p= 0.001)和基础设施(p= 0.001)之间存在显著的联系。建议社区反应人士通过培训村庄助产士和训练有素的卫生干部提高其在健康水平方面的意识。社区对备用村庄发展的贡献也有助于实现最佳健康水平。
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN DESA SIAGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KERUMUTAN PANGKALAN KERINCI TAHUN 2013
Pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2020 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi–tingginya melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai dengan penduduknya yang hidup dengan perilaku dalam lingkungan yang sehat memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata. Hal ini didasari dari paradigma sehat antara lain terjadinya pergeseran dari pelayanan medis kepemulihan kesehatan sehingga setiap upaya penanggulangan masalah kesehatan lebih menonjolkan aspek peningkatan (promotif), pencegahan (preventif) dibanding pengobatan (kuratif). Langkah nyata untuk mewujudkan sasaran tersebut telah terbit SK/MENKES/No. 564/ 2006 tentang pedoman pelaksanaan desa siaga dengan mengambil kebijakan bahwa seluruh desa di Indonesia menjadi desa siaga pada akhir tahun 2008 (Depkes RI, 2007). Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi perkembangan desa siaga di Wilayah kerja Puskesmas Kerumutan Pangkalan Kerinci. Jenis Penelitian ini bersifat deskriptif korelasi dengan rancangan chi square. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan stratified random sampling yaitu sebanyak 212 orang. Analisis data yang digunakan adalah univariat (central tendency) dan bivariate (uji chi square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik terdapat sebagian besar tidak tersedianya bidan di desa siaga yaitu sebanyak 115 orang (54,2%), kader tidak aktif dalam kegiatan desa siaga yaitu sebanyak 113 orang (53,3%), dan sarana prasarana tidak tersedia di desa siaga yaitu sebanyak 109 orang (51,4%).Sedangkan hubungan antar variabel di dapatkan data bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor bidan (p=0,001), kader (p=0,001), dan sarana prasarana (p=0,001) terhadap perkembangan desa siaga di wilayah kerja Puskesmas Kerumutan Pangkalan Kerinci. Disarankan pada responden masyarakat dapat meningkatkan kesadarannya dalam meningkatakan derajat kesehatan melalui pembinaan oleh bidan desa dan kader kesehatan yang sudah terlatih. Peran serta masyarakat dalam pengembangan desa siaga juga memberikan kontribusi dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.