{"title":"PENGECEKAN DAN PERBAIKAN SECARA LANGSUNG FLOOD EARLY WARNING SYSTEM (FEWS) DI ALIRAN SUNGAI CIBONGAS, KABUPATEN BOGOR","authors":"Bondan Fiqi Riyalda","doi":"10.29122/ALAMI.V3I1.3403","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Banjir merupakan bencana alam yang menjadi langganan beberapa kota besar di Indonesia, ketika memasuki musim penghujan. Oleh sebab itu banyak pihak yang mengembangkan flood early warning system (FEWS), seperti yang dikembangkan oleh BPPT di aliran sungai Cibongas. Seiring berjalannya waktu dalam pengimplementasian alat tersebut perlu dilakukan pengecekan dan perbaikan, untuk memastikan hasil pengukuran sensor pendeteksi curah hujan dan ketinggian permukaan air sungai tetap presisi dan dapat terkirim ke server scara berkala menggunakan komunikasi GSM. Pengecekan dan perbaikan dibagi menjadi dua bagian, system dan fisik. Secara system dilakukan penggantian data logger yang telah disiapkan sebelumnya dimana di dalamnya sudah diperbaharui firmware, card I/O, baterai RTC, fuse, dan SIM card regular operator baru dengan sistem pembayaran pasca bayar. Peraturan baru mengenai pembatasan user dalam memiliki jumlah SIM card maksimal 3 buah saja. Secara fisik pengecekan dan perbaikan alat disebabkan oleh dua penyebab, faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam rumput tinggi yang perlu dipotong secara periodik, lumut menutupi alat sensor curah hujan perlu dibersihkan juga, sarang serangga yang menutupi sensor sonar juga perlu dibersihkan dan karat pada gembok diminimalisir dengan disemprotkan WD40. Faktor manusia yang tidak bertanggung jawab memasukkan batu kedalam sensor curah hujan dimana perlu dibersihkan dan yang mengendurkan ulir antena dimana perlu di kencangkan lagi ulirnya.Diperlukan sinergitas dalam menjaga alat FEWS ini, baik dari segi menyikapi faktor alam, oknum yang tidak bertanggung jawab, dan teknis peralatannya, supaya manfaatnya dapat dinikmati masyarakat banyak dan meminimalisir jatuhnya korban jiwa maupun harta. Keywords: Banjir, FEWS, pengecekan, perbaikan, data logger, sensor","PeriodicalId":270402,"journal":{"name":"Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29122/ALAMI.V3I1.3403","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENGECEKAN DAN PERBAIKAN SECARA LANGSUNG FLOOD EARLY WARNING SYSTEM (FEWS) DI ALIRAN SUNGAI CIBONGAS, KABUPATEN BOGOR
Banjir merupakan bencana alam yang menjadi langganan beberapa kota besar di Indonesia, ketika memasuki musim penghujan. Oleh sebab itu banyak pihak yang mengembangkan flood early warning system (FEWS), seperti yang dikembangkan oleh BPPT di aliran sungai Cibongas. Seiring berjalannya waktu dalam pengimplementasian alat tersebut perlu dilakukan pengecekan dan perbaikan, untuk memastikan hasil pengukuran sensor pendeteksi curah hujan dan ketinggian permukaan air sungai tetap presisi dan dapat terkirim ke server scara berkala menggunakan komunikasi GSM. Pengecekan dan perbaikan dibagi menjadi dua bagian, system dan fisik. Secara system dilakukan penggantian data logger yang telah disiapkan sebelumnya dimana di dalamnya sudah diperbaharui firmware, card I/O, baterai RTC, fuse, dan SIM card regular operator baru dengan sistem pembayaran pasca bayar. Peraturan baru mengenai pembatasan user dalam memiliki jumlah SIM card maksimal 3 buah saja. Secara fisik pengecekan dan perbaikan alat disebabkan oleh dua penyebab, faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam rumput tinggi yang perlu dipotong secara periodik, lumut menutupi alat sensor curah hujan perlu dibersihkan juga, sarang serangga yang menutupi sensor sonar juga perlu dibersihkan dan karat pada gembok diminimalisir dengan disemprotkan WD40. Faktor manusia yang tidak bertanggung jawab memasukkan batu kedalam sensor curah hujan dimana perlu dibersihkan dan yang mengendurkan ulir antena dimana perlu di kencangkan lagi ulirnya.Diperlukan sinergitas dalam menjaga alat FEWS ini, baik dari segi menyikapi faktor alam, oknum yang tidak bertanggung jawab, dan teknis peralatannya, supaya manfaatnya dapat dinikmati masyarakat banyak dan meminimalisir jatuhnya korban jiwa maupun harta. Keywords: Banjir, FEWS, pengecekan, perbaikan, data logger, sensor