Safitri Indah Lestari, Ganea Qorry Aina, Dini Indriaty Yusran
{"title":"分析储存对鲶鱼蛋白质水平的影响","authors":"Safitri Indah Lestari, Ganea Qorry Aina, Dini Indriaty Yusran","doi":"10.47701/djp.v2i2.2434","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ikan Patin (Pangasius sp.) merupakan ikan asli perairan Indonesia yang berhasil didomestikasikan. Daging ikan patin memiliki kandungan kalori dan protein yang cukup tinggi sehingga banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Jumlah total produksi ikan patin sampai tahun 2014 adalah 403.132,80 ton dengan rata-rata peningkatan produksi tahunan sebesar 30,73%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tempat penyimpanan terhadap kadar protein pada ikan patin. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode Kjeldahl. Variabel pada penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu kadar protein pada ikan patin yang dianalisa dengan variasi tempat yang berbeda. Sampel yang digunakan adalah daging fillet ikan patin segar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kadar protein tertinggi terdapat pada kulkas freezer dengan rata-rata sampel 1 sebesar 12,22%, sampel 2 sebesar 12,36%, dan sampel 3 sebesar 12,19% dan rata-rata kadar protein terendah terdapat pada kulkas bawah sampel 1 sebesar 10,04%, sampel 2 sebesar 10,06%, dan sampel 3 sebesar 9,97%. Dari hasil uji statistik terdapat pengaruh tempat penyimpanan terhadap kadar protein (F hitung > F tabel) denga nilai p < 0.05, dimana dari ketiga perlakuan tersebut penyimpanan di freezer memiliki nilai kadar protein tertinggi dibanding dengan penyimpanan di chiller dan kulkas bawah, dan perlakuan daging ikan yang tidak disimpan didalam kulkas (kontrol) adalah yang paling tinggi kadar proteinnya dibanding ketiga penyimpanan tersebut.","PeriodicalId":182338,"journal":{"name":"Duta Pharma Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Pengaruh Tempat Penyimpanan Terhadap Kadar Protein Pada Ikan Patin\",\"authors\":\"Safitri Indah Lestari, Ganea Qorry Aina, Dini Indriaty Yusran\",\"doi\":\"10.47701/djp.v2i2.2434\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Ikan Patin (Pangasius sp.) merupakan ikan asli perairan Indonesia yang berhasil didomestikasikan. Daging ikan patin memiliki kandungan kalori dan protein yang cukup tinggi sehingga banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Jumlah total produksi ikan patin sampai tahun 2014 adalah 403.132,80 ton dengan rata-rata peningkatan produksi tahunan sebesar 30,73%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tempat penyimpanan terhadap kadar protein pada ikan patin. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode Kjeldahl. Variabel pada penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu kadar protein pada ikan patin yang dianalisa dengan variasi tempat yang berbeda. Sampel yang digunakan adalah daging fillet ikan patin segar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kadar protein tertinggi terdapat pada kulkas freezer dengan rata-rata sampel 1 sebesar 12,22%, sampel 2 sebesar 12,36%, dan sampel 3 sebesar 12,19% dan rata-rata kadar protein terendah terdapat pada kulkas bawah sampel 1 sebesar 10,04%, sampel 2 sebesar 10,06%, dan sampel 3 sebesar 9,97%. Dari hasil uji statistik terdapat pengaruh tempat penyimpanan terhadap kadar protein (F hitung > F tabel) denga nilai p < 0.05, dimana dari ketiga perlakuan tersebut penyimpanan di freezer memiliki nilai kadar protein tertinggi dibanding dengan penyimpanan di chiller dan kulkas bawah, dan perlakuan daging ikan yang tidak disimpan didalam kulkas (kontrol) adalah yang paling tinggi kadar proteinnya dibanding ketiga penyimpanan tersebut.\",\"PeriodicalId\":182338,\"journal\":{\"name\":\"Duta Pharma Journal\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Duta Pharma Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47701/djp.v2i2.2434\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Duta Pharma Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47701/djp.v2i2.2434","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Pengaruh Tempat Penyimpanan Terhadap Kadar Protein Pada Ikan Patin
Ikan Patin (Pangasius sp.) merupakan ikan asli perairan Indonesia yang berhasil didomestikasikan. Daging ikan patin memiliki kandungan kalori dan protein yang cukup tinggi sehingga banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Jumlah total produksi ikan patin sampai tahun 2014 adalah 403.132,80 ton dengan rata-rata peningkatan produksi tahunan sebesar 30,73%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tempat penyimpanan terhadap kadar protein pada ikan patin. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode Kjeldahl. Variabel pada penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu kadar protein pada ikan patin yang dianalisa dengan variasi tempat yang berbeda. Sampel yang digunakan adalah daging fillet ikan patin segar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kadar protein tertinggi terdapat pada kulkas freezer dengan rata-rata sampel 1 sebesar 12,22%, sampel 2 sebesar 12,36%, dan sampel 3 sebesar 12,19% dan rata-rata kadar protein terendah terdapat pada kulkas bawah sampel 1 sebesar 10,04%, sampel 2 sebesar 10,06%, dan sampel 3 sebesar 9,97%. Dari hasil uji statistik terdapat pengaruh tempat penyimpanan terhadap kadar protein (F hitung > F tabel) denga nilai p < 0.05, dimana dari ketiga perlakuan tersebut penyimpanan di freezer memiliki nilai kadar protein tertinggi dibanding dengan penyimpanan di chiller dan kulkas bawah, dan perlakuan daging ikan yang tidak disimpan didalam kulkas (kontrol) adalah yang paling tinggi kadar proteinnya dibanding ketiga penyimpanan tersebut.