{"title":"因素——与卡拉旺郡卖淫部门女工作者(WPS)关于性传播疾病(PMS)的知识水平有关的因素","authors":"Vivi Dwi Putri","doi":"10.55045/jkab.v9i1.105","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"According to WHO estimates in 2008, 499 million new cases of curable STI (syphilis, gonorrhea, chlamydia and trikomoniasis) takes place every year around the world in adults aged 15-49 years. These figures do not include extra health burden caused by HIV and other viruses such as HSV IMS. The design that was used in the preparation of analytical research methods is by using a Cross-sectional approach in simple random sampling, with the number of respondents to be 65. The research and discussion of the 65 respondents, a total of 20 respondents (30.8%) good knowledge level and 45 respondents (69,2%) level of knowledge. Of the 5 variables are examined, there is one variable that meaningful socio-economic value of the obtained p = 0.05 (≤0.05), and 4 other variables was not meaningfully. There is a meaningful relationship between the socioeconomic level of knowledge of women sex workers (WPS) against sexually transmitted diseases (STDS), whereas other characteristics such as age, experience, the status of residence and source of information on the absence of a meaningful relationship with the level of knowledge of female sex workers (WPS) against sexually transmitted diseases. Therefore this research as a basis to improve the quality of service type to the community in order to be able to empower communities especially the society became a target in the health establishments. \n \n Menurut 2008 WHO memperkirakan, 499 juta kasus baru IMS dapat disembuhkan (sifilis, gonore, klamidia dan trikomoniasis) terjadi setiap tahun di seluruh dunia pada orang dewasa berusia 15-49 tahun. Angka-angka ini tidak termasuk beban kesehatan tambahan yang disebabkan oleh HIV dan IMS virus lainnya seperti HSV. Desain yang digunakan dalam penyusunan ini adalah metode penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional secara simple random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 65. Hasil penelitian dan pembahasan dari 65 responden, sebanyak 20 responden (30,8%) tingkat pengetahuan baik dan 45 responden (69,2%) tingkat pengetahuan kurang baik. Dari 5 variabel yang diteliti, terdapat satu variable yang bermakna yaitu sosial ekonomi diperoleh nilai p = 0,05 (≤0,05), dan 4 variabel lainnya tidak bermakna.Terdapat hubungan yang bermakna antara sosial ekonomi dengan tingkat pengetahuan wanita pekerja seks (WPS) terhadap penyakit menular seksual (PMS), sedangkan karakteristik lainnya seperti umur, pengalaman, status tempat tinggal dan sumber informasi tidak adanya hubungan yang bermakna dengan tingkat pengetahuan wanita pekerja seks (WPS) terhadap penyakit menular seksual. Untuk itu penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukkan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya terhadap masyarakat agar lebih bisa memberdayakan masyarakat terutama masyrakat yang menjadi binaan di instansi kesehatan tersebut \n ","PeriodicalId":414114,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Abdurrahman","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-03-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS (WPS) TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DI PROSTITUSI SEER KABUPATEN KARAWANG\",\"authors\":\"Vivi Dwi Putri\",\"doi\":\"10.55045/jkab.v9i1.105\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"According to WHO estimates in 2008, 499 million new cases of curable STI (syphilis, gonorrhea, chlamydia and trikomoniasis) takes place every year around the world in adults aged 15-49 years. These figures do not include extra health burden caused by HIV and other viruses such as HSV IMS. The design that was used in the preparation of analytical research methods is by using a Cross-sectional approach in simple random sampling, with the number of respondents to be 65. The research and discussion of the 65 respondents, a total of 20 respondents (30.8%) good knowledge level and 45 respondents (69,2%) level of knowledge. Of the 5 variables are examined, there is one variable that meaningful socio-economic value of the obtained p = 0.05 (≤0.05), and 4 other variables was not meaningfully. There is a meaningful relationship between the socioeconomic level of knowledge of women sex workers (WPS) against sexually transmitted diseases (STDS), whereas other characteristics such as age, experience, the status of residence and source of information on the absence of a meaningful relationship with the level of knowledge of female sex workers (WPS) against sexually transmitted diseases. Therefore this research as a basis to improve the quality of service type to the community in order to be able to empower communities especially the society became a target in the health establishments. \\n \\n Menurut 2008 WHO memperkirakan, 499 juta kasus baru IMS dapat disembuhkan (sifilis, gonore, klamidia dan trikomoniasis) terjadi setiap tahun di seluruh dunia pada orang dewasa berusia 15-49 tahun. Angka-angka ini tidak termasuk beban kesehatan tambahan yang disebabkan oleh HIV dan IMS virus lainnya seperti HSV. Desain yang digunakan dalam penyusunan ini adalah metode penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional secara simple random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 65. Hasil penelitian dan pembahasan dari 65 responden, sebanyak 20 responden (30,8%) tingkat pengetahuan baik dan 45 responden (69,2%) tingkat pengetahuan kurang baik. Dari 5 variabel yang diteliti, terdapat satu variable yang bermakna yaitu sosial ekonomi diperoleh nilai p = 0,05 (≤0,05), dan 4 variabel lainnya tidak bermakna.Terdapat hubungan yang bermakna antara sosial ekonomi dengan tingkat pengetahuan wanita pekerja seks (WPS) terhadap penyakit menular seksual (PMS), sedangkan karakteristik lainnya seperti umur, pengalaman, status tempat tinggal dan sumber informasi tidak adanya hubungan yang bermakna dengan tingkat pengetahuan wanita pekerja seks (WPS) terhadap penyakit menular seksual. Untuk itu penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukkan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya terhadap masyarakat agar lebih bisa memberdayakan masyarakat terutama masyrakat yang menjadi binaan di instansi kesehatan tersebut \\n \",\"PeriodicalId\":414114,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kesehatan Abdurrahman\",\"volume\":\"44 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-03-16\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kesehatan Abdurrahman\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.55045/jkab.v9i1.105\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan Abdurrahman","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55045/jkab.v9i1.105","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
根据世卫组织2008年的估计,全世界每年有4.99亿可治愈的性传播感染(梅毒、淋病、衣原体病和滴虫病)新发病例发生在15-49岁的成年人中。这些数字不包括艾滋病毒和HSV - IMS等其他病毒造成的额外健康负担。在准备分析研究方法时使用的设计是采用简单随机抽样的横截面方法,受访者人数为65人。本次调研讨论的65名受访者中,共有20名受访者(30.8%)知识水平较好,45名受访者(69.2%)知识水平较差。在检验的5个变量中,有1个变量的社会经济价值有意义,得到的p = 0.05(≤0.05),其他4个变量的社会经济价值无意义。女性性工作者(WPS)对性传播疾病的社会经济知识水平之间存在有意义的关系,而年龄、经验、居住状况和信息来源等其他特征与女性性工作者(WPS)对性传播疾病的知识水平之间缺乏有意义的关系。因此,这项研究作为提高社区服务质量的基础,以便能够赋予社区特别是社会权力,成为卫生机构的一个目标。2008年6月,世卫组织成员kirakan, 1999年12月,在印度,血吸虫病、血吸虫病、克兰虫病和三孔虫病(血吸虫病、血吸虫病、克兰虫病和三孔虫病)发生了严重的疾病。Angka-angka ini tidak termasuk beban kesehatan tambahan yang disebabkan oleh HIV和IMS病毒(分别为HSV)。Desain yang digunakan dalam penyusunan ini adalah方法penelitian分析,dengan menggunakan pendekatan横截面简单随机抽样,dengan jumlah responsebanyak 65。Hasil penelitian dan pembahasan dari 65名应答者,sebanyak 20名应答者(30.8%)tingkat pengetahuan baik dan 45名应答者(69.2%)tingkat pengetahuan kurang baik。其中,5个变量yang diteliti, 3个变量yang bermakna yitu社会经济指数p = 0.05(≤0.05),4个变量lainnya bermakna。社会经济学、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济、社会经济。Untuk i penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukkan Untuk meningkatkan kualitas pelayanannya terhadap masyarakat agar lebih bisa memberdayakan masyarakat terutama masyrakat yang menjadi binaand di instaneshatantersebut
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS (WPS) TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DI PROSTITUSI SEER KABUPATEN KARAWANG
According to WHO estimates in 2008, 499 million new cases of curable STI (syphilis, gonorrhea, chlamydia and trikomoniasis) takes place every year around the world in adults aged 15-49 years. These figures do not include extra health burden caused by HIV and other viruses such as HSV IMS. The design that was used in the preparation of analytical research methods is by using a Cross-sectional approach in simple random sampling, with the number of respondents to be 65. The research and discussion of the 65 respondents, a total of 20 respondents (30.8%) good knowledge level and 45 respondents (69,2%) level of knowledge. Of the 5 variables are examined, there is one variable that meaningful socio-economic value of the obtained p = 0.05 (≤0.05), and 4 other variables was not meaningfully. There is a meaningful relationship between the socioeconomic level of knowledge of women sex workers (WPS) against sexually transmitted diseases (STDS), whereas other characteristics such as age, experience, the status of residence and source of information on the absence of a meaningful relationship with the level of knowledge of female sex workers (WPS) against sexually transmitted diseases. Therefore this research as a basis to improve the quality of service type to the community in order to be able to empower communities especially the society became a target in the health establishments.
Menurut 2008 WHO memperkirakan, 499 juta kasus baru IMS dapat disembuhkan (sifilis, gonore, klamidia dan trikomoniasis) terjadi setiap tahun di seluruh dunia pada orang dewasa berusia 15-49 tahun. Angka-angka ini tidak termasuk beban kesehatan tambahan yang disebabkan oleh HIV dan IMS virus lainnya seperti HSV. Desain yang digunakan dalam penyusunan ini adalah metode penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional secara simple random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 65. Hasil penelitian dan pembahasan dari 65 responden, sebanyak 20 responden (30,8%) tingkat pengetahuan baik dan 45 responden (69,2%) tingkat pengetahuan kurang baik. Dari 5 variabel yang diteliti, terdapat satu variable yang bermakna yaitu sosial ekonomi diperoleh nilai p = 0,05 (≤0,05), dan 4 variabel lainnya tidak bermakna.Terdapat hubungan yang bermakna antara sosial ekonomi dengan tingkat pengetahuan wanita pekerja seks (WPS) terhadap penyakit menular seksual (PMS), sedangkan karakteristik lainnya seperti umur, pengalaman, status tempat tinggal dan sumber informasi tidak adanya hubungan yang bermakna dengan tingkat pengetahuan wanita pekerja seks (WPS) terhadap penyakit menular seksual. Untuk itu penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukkan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya terhadap masyarakat agar lebih bisa memberdayakan masyarakat terutama masyrakat yang menjadi binaan di instansi kesehatan tersebut