Yuliyantini Yuliyantini, Tuti Kartika, Jumayar Marbun
{"title":"PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMASARAN PRODUK UMKM MELALUI DIGITAL MRSE BAGI PELAKU USAHA DI DESA KETAPANG KABUPATEN BANDUNG","authors":"Yuliyantini Yuliyantini, Tuti Kartika, Jumayar Marbun","doi":"10.31595/lindayasos.v4i2.706","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pelaku usaha kecil dituntut mampu berinovasi dalam mengikuti perkembangan sistem pemasaran produk berbasis digital demi keberlanjutan usaha dan kesejahteraan. Teknologi pemasaran digital MRSE (Management of Reseller and Event) merupakan hasil rekayasa dari teknologi pemasaran digital dan konvensional yang didesain untuk meningkatkan keterampilan dan hasil penjualan produk usaha kecil keluarga miskin yang mengalami gap dalam menggunakan teknologi digital. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh desain akhir teknologi pemasaran digital MRSE. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Participatory Action Research (PAR). Penelitian ini diterapkan kepada dua kelompok pelaku usaha kecil ladu ketan dan tas rajut di Desa Katapang Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung. Hasil penelitian ini menemukan kondisi awal pemasaran produk UMKM yang dilakukan secara konvensional dengan menitipkan produk ke warung sekitar dan pasar tradisional. Perencanaan implementasi teknologi pemasaran digital MRS memuat media pemasaran digital, mitra pemasaran, dan keluasan sasaran. Hasil penelitian menemukan desain akhir rekayasa teknologi pemasaran digital MRSE yang disempurnakan kedalam 4 (empat unsur) yaitu 1) penggunaan media pemasaran digital dengan market place dan social media (website desa, whatsapp business, shopee, dan facebook), 2) Mitra pemasaran melibatkan reseller yaitu pemuda desa setempat, 3) keluasan sasaran penjualan dilakukan hingga level nasional, dan 4) pemasaran dengan pemanfaatan event.","PeriodicalId":400694,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial (Lindayasos)","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial (Lindayasos)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31595/lindayasos.v4i2.706","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMASARAN PRODUK UMKM MELALUI DIGITAL MRSE BAGI PELAKU USAHA DI DESA KETAPANG KABUPATEN BANDUNG
Pelaku usaha kecil dituntut mampu berinovasi dalam mengikuti perkembangan sistem pemasaran produk berbasis digital demi keberlanjutan usaha dan kesejahteraan. Teknologi pemasaran digital MRSE (Management of Reseller and Event) merupakan hasil rekayasa dari teknologi pemasaran digital dan konvensional yang didesain untuk meningkatkan keterampilan dan hasil penjualan produk usaha kecil keluarga miskin yang mengalami gap dalam menggunakan teknologi digital. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh desain akhir teknologi pemasaran digital MRSE. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Participatory Action Research (PAR). Penelitian ini diterapkan kepada dua kelompok pelaku usaha kecil ladu ketan dan tas rajut di Desa Katapang Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung. Hasil penelitian ini menemukan kondisi awal pemasaran produk UMKM yang dilakukan secara konvensional dengan menitipkan produk ke warung sekitar dan pasar tradisional. Perencanaan implementasi teknologi pemasaran digital MRS memuat media pemasaran digital, mitra pemasaran, dan keluasan sasaran. Hasil penelitian menemukan desain akhir rekayasa teknologi pemasaran digital MRSE yang disempurnakan kedalam 4 (empat unsur) yaitu 1) penggunaan media pemasaran digital dengan market place dan social media (website desa, whatsapp business, shopee, dan facebook), 2) Mitra pemasaran melibatkan reseller yaitu pemuda desa setempat, 3) keluasan sasaran penjualan dilakukan hingga level nasional, dan 4) pemasaran dengan pemanfaatan event.