Elvina Indah Syafriani, Desi Hariani, Era Mardia Sari
{"title":"孕妇的知识和教育水平是TM I和II反对姜提取物的摄入量,以减少重力平衡","authors":"Elvina Indah Syafriani, Desi Hariani, Era Mardia Sari","doi":"10.33023/jikeb.v8i3.1365","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Palembang kejadian Hiperemesis Gravidarum pada tahun 2018 sebanyak 57 orang (0,651%) dari 3405 ibu hamil dan pada tahun 2019 sebanyak 51 orang (0,788%) dari 4021 ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan tingkat pendidikan ibu hamil trimester I dan II terhadap konsumsi sari ekstrak jahe (zingiber officinale) yang dapat mengurangi hiperemesis gravidarum. Metode yang digunakan adalah dengan teknik accidental sampling, dimana pengambilan data yang dihimpun langsung oleh peneliti melalui wawancara langsung dengan panduan kuesioner kepada seluruh ibu hamil yang datang ke Praktik Mandiri Bidan (PMB) Lia Novianti Sukajadi Banyuasin. Hasil analisa univariat dari 37 responden didapatkan sebagian besar responden yang mengkonsumsi sari ekstrak jahe (zingiber officinale) yaitu 34 responden (91,9%), sedangkan yang tidak mengkonsumsi sari ekstrak jahe (zingiber officinale) sebanyak 3 responden (8,1%). Responden dengan tingkat pengetahuan baik tentang konsumsi sari ekstrak jahe (zingiber officinale) yang dapat mengurangi hiperemesis gravidarum sebanyak 22 responden (59,5%) dan responden dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 15 responden (40,5%). Sedangkan responden yang memiliki tingkat pendidikan tinggi sebanyak 25 responden (67,6%) dan responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah sebanyak 12 responden (32,4%). Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan kepada Praktek Mandiri Bidan (PMB) atau tenaga kesehatan dalam memberikan Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) mengenai sari ekstrak jahe (Zingiber Officinale) yang dapat mengurangi hiperemesis gravidarum sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu dalam memilih cara pengobatan herbal dan penelitian ini dapat dilanjutkan pada tingkat yang lebih mendalam lagi untuk menilai hubungan \n ","PeriodicalId":212031,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENGETAHUAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL TM I DAN II TERHADAP KONSUMSI SARI EKSTRAK JAHE DALAM MENGURANGI HIPEREMESIS GRAVIDARUM\",\"authors\":\"Elvina Indah Syafriani, Desi Hariani, Era Mardia Sari\",\"doi\":\"10.33023/jikeb.v8i3.1365\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Palembang kejadian Hiperemesis Gravidarum pada tahun 2018 sebanyak 57 orang (0,651%) dari 3405 ibu hamil dan pada tahun 2019 sebanyak 51 orang (0,788%) dari 4021 ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan tingkat pendidikan ibu hamil trimester I dan II terhadap konsumsi sari ekstrak jahe (zingiber officinale) yang dapat mengurangi hiperemesis gravidarum. Metode yang digunakan adalah dengan teknik accidental sampling, dimana pengambilan data yang dihimpun langsung oleh peneliti melalui wawancara langsung dengan panduan kuesioner kepada seluruh ibu hamil yang datang ke Praktik Mandiri Bidan (PMB) Lia Novianti Sukajadi Banyuasin. Hasil analisa univariat dari 37 responden didapatkan sebagian besar responden yang mengkonsumsi sari ekstrak jahe (zingiber officinale) yaitu 34 responden (91,9%), sedangkan yang tidak mengkonsumsi sari ekstrak jahe (zingiber officinale) sebanyak 3 responden (8,1%). Responden dengan tingkat pengetahuan baik tentang konsumsi sari ekstrak jahe (zingiber officinale) yang dapat mengurangi hiperemesis gravidarum sebanyak 22 responden (59,5%) dan responden dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 15 responden (40,5%). Sedangkan responden yang memiliki tingkat pendidikan tinggi sebanyak 25 responden (67,6%) dan responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah sebanyak 12 responden (32,4%). Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan kepada Praktek Mandiri Bidan (PMB) atau tenaga kesehatan dalam memberikan Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) mengenai sari ekstrak jahe (Zingiber Officinale) yang dapat mengurangi hiperemesis gravidarum sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu dalam memilih cara pengobatan herbal dan penelitian ini dapat dilanjutkan pada tingkat yang lebih mendalam lagi untuk menilai hubungan \\n \",\"PeriodicalId\":212031,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)\",\"volume\":\"11 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-14\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33023/jikeb.v8i3.1365\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33023/jikeb.v8i3.1365","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
根据帕伦邦市卫生部门的数据,2018年,3405名孕妇中的57人(0.651%),2019年,4021名孕妇中51人(0.788%)。本研究的目的是了解妊娠期妊娠对姜提取物(zingiber officinale)摄入的知识和教育水平的概述,这些提取物可以减少重力平衡。采用的方法是采样技术,研究人员通过直接采访对所有独立助产士(PMB) Lia Novianti sukayu作为助产士的试验性指南直接收集数据。37名受访者对univariat进行了对37名受访者的分析,其中大多数人服用的是34名受访者(91.9%),而3名受访者(zingiber officinale)没有摄取生姜提取物(zingiber officinale)。对姜提取物摄入量了解良好的受访者(zingiber officinale),这将减少22名受访者(59.5%)和15名受访者的知识水平(40.5%)。而受教育程度高的受访者共25人(67.6%),受教育程度低的受访者共12人(32.4%)。预期这项研究的结果可以独立实践提供输入,助产士(PMB)或健康的力量提供教育、信息通信(KIE)中关于生姜提取物纱丽(Zingiber Officinale)的可以减少hiperemesis gravidarum作为努力提高知识母亲在选择这种草药和研究方式可以继续更深入的层面来衡量关系
PENGETAHUAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL TM I DAN II TERHADAP KONSUMSI SARI EKSTRAK JAHE DALAM MENGURANGI HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Palembang kejadian Hiperemesis Gravidarum pada tahun 2018 sebanyak 57 orang (0,651%) dari 3405 ibu hamil dan pada tahun 2019 sebanyak 51 orang (0,788%) dari 4021 ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan tingkat pendidikan ibu hamil trimester I dan II terhadap konsumsi sari ekstrak jahe (zingiber officinale) yang dapat mengurangi hiperemesis gravidarum. Metode yang digunakan adalah dengan teknik accidental sampling, dimana pengambilan data yang dihimpun langsung oleh peneliti melalui wawancara langsung dengan panduan kuesioner kepada seluruh ibu hamil yang datang ke Praktik Mandiri Bidan (PMB) Lia Novianti Sukajadi Banyuasin. Hasil analisa univariat dari 37 responden didapatkan sebagian besar responden yang mengkonsumsi sari ekstrak jahe (zingiber officinale) yaitu 34 responden (91,9%), sedangkan yang tidak mengkonsumsi sari ekstrak jahe (zingiber officinale) sebanyak 3 responden (8,1%). Responden dengan tingkat pengetahuan baik tentang konsumsi sari ekstrak jahe (zingiber officinale) yang dapat mengurangi hiperemesis gravidarum sebanyak 22 responden (59,5%) dan responden dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 15 responden (40,5%). Sedangkan responden yang memiliki tingkat pendidikan tinggi sebanyak 25 responden (67,6%) dan responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah sebanyak 12 responden (32,4%). Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan kepada Praktek Mandiri Bidan (PMB) atau tenaga kesehatan dalam memberikan Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) mengenai sari ekstrak jahe (Zingiber Officinale) yang dapat mengurangi hiperemesis gravidarum sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu dalam memilih cara pengobatan herbal dan penelitian ini dapat dilanjutkan pada tingkat yang lebih mendalam lagi untuk menilai hubungan