{"title":"评价油基副油和粘性修改器(VMs)混合的动力学性能测定方法","authors":"Setyo Widodo, Nelson Saksono, S. Subiyanto","doi":"10.29017/lpmgb.45.1.682","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyusunan formula minyak lumas selalu melibatkan pencampuran base oil dan aditif melaluitahapan estimasi dan formulasi skala laboratorium, dilanjutkan dengan produksi skala komersial.Parameter kunci dalam penyusunan formula adalah viskositas kinematik yang nilainya dapatdihitung secara teoretis dan pengujian laboratorium. Beberapa metode estimasi viskositas campuranyang dikenal antara lain persamaan Refutas, metode Wright, dan metode yang dikembangkandan digunakan dalam American Society for Testing and Material (ASTM D 7152).Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari akurasi ketiga metode tersebut dalam memprediksiviskositas kinematik campuran biner base oil dan aditif. Sampel campuran biner tersusun daridua jenis base oil mineral produksi PT Pertamina (Persero) dan aditif viscosity modifiers (VMs)produksi Lubrizol yang divariasikan pada kisaran konsentrasi 5-30 % berat. Nilai viskositaskinematik diukur pada temperatur uji 40 dan 100oC menggunakan cannon automatic viscometerseries 2000 (CAV 2000) dengan mengacu pada metode uji ASTM D 445. Evaluasi data dilakukanuntuk mendapatkan nilai persen average absolute deviation (%AAD) sebagai indikator akurasihasil estimasi dari setiap metode dibandingkan dengan data empiris.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai %AAD pada 24 data uji dari 12 sampel campuranbiner dan temperatur uji 40oC adalah 10,56 %, lebih rendah dibandingkan persamaan Refutas danmetode ASTM, yaitu 41,19 dan 41,25 %. Pada temperatur uji 100oC nilai %AAD metode Wrightadalah 15,03 %, lebih rendah daripada persamaan Refutas dan metode ASTM yaitu 39,15 dan39,43 %. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode Wright memberikan nilaiestimasi yang lebih akurat dibandingkan dengan persamaan Refutas maupun metode ASTM.","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Evaluasi Metode Estimasi Viskositas Kinematik Campuran Biner Base Oil dan Aditif Viscosity Modifiers (VMs)\",\"authors\":\"Setyo Widodo, Nelson Saksono, S. Subiyanto\",\"doi\":\"10.29017/lpmgb.45.1.682\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penyusunan formula minyak lumas selalu melibatkan pencampuran base oil dan aditif melaluitahapan estimasi dan formulasi skala laboratorium, dilanjutkan dengan produksi skala komersial.Parameter kunci dalam penyusunan formula adalah viskositas kinematik yang nilainya dapatdihitung secara teoretis dan pengujian laboratorium. Beberapa metode estimasi viskositas campuranyang dikenal antara lain persamaan Refutas, metode Wright, dan metode yang dikembangkandan digunakan dalam American Society for Testing and Material (ASTM D 7152).Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari akurasi ketiga metode tersebut dalam memprediksiviskositas kinematik campuran biner base oil dan aditif. Sampel campuran biner tersusun daridua jenis base oil mineral produksi PT Pertamina (Persero) dan aditif viscosity modifiers (VMs)produksi Lubrizol yang divariasikan pada kisaran konsentrasi 5-30 % berat. Nilai viskositaskinematik diukur pada temperatur uji 40 dan 100oC menggunakan cannon automatic viscometerseries 2000 (CAV 2000) dengan mengacu pada metode uji ASTM D 445. Evaluasi data dilakukanuntuk mendapatkan nilai persen average absolute deviation (%AAD) sebagai indikator akurasihasil estimasi dari setiap metode dibandingkan dengan data empiris.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai %AAD pada 24 data uji dari 12 sampel campuranbiner dan temperatur uji 40oC adalah 10,56 %, lebih rendah dibandingkan persamaan Refutas danmetode ASTM, yaitu 41,19 dan 41,25 %. Pada temperatur uji 100oC nilai %AAD metode Wrightadalah 15,03 %, lebih rendah daripada persamaan Refutas dan metode ASTM yaitu 39,15 dan39,43 %. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode Wright memberikan nilaiestimasi yang lebih akurat dibandingkan dengan persamaan Refutas maupun metode ASTM.\",\"PeriodicalId\":281406,\"journal\":{\"name\":\"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi\",\"volume\":\"60 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-03-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29017/lpmgb.45.1.682\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.45.1.682","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
lumas油配方的制备总是涉及油基和添加剂的混合,通过估计和实验室规模配方,然后是商业规模生产。建立公式的关键参数是一个动态粘性,其价值可以从理论上计算和实验室测试。一些已知的混合粘度评估方法包括Refutas方程、Wright方法和美国测试与材料协会使用和使用的方法(ASTM D 7152)。本研究旨在研究这三种方法在预测油基线和添加剂的混合动力学特性方面的准确性。二进制样本由两种不同类型的石油矿物基组成,一种是凝聚矿物底漆(Persero),另一种是VMs (VMs),其浓度为5- 30%。粘性皮肤值是在测试温度40和100oC上测量的,使用2000年壳体加农炮2000 (CAV 2000),参考ASTM D 445测试方法。数据评估的目标是获得总绝对偏差(%AAD)的分数,作为对每种方法与经验数据比较的假设指标。研究结果表明,12个混合样本和40oC测试样本中24个测试数据的值为10.56 %,比溶液和ASTM方法方程(41.19和41.25 %)要低。在100oC测试温度下,赖特方法的值为15.03 %,小于溶液和ASTM方程的39.15和39.43 %。根据这些结果,可以得出结论,赖特方法提供了比鼠尾草方程和ASTM方法更准确的估计。
Evaluasi Metode Estimasi Viskositas Kinematik Campuran Biner Base Oil dan Aditif Viscosity Modifiers (VMs)
Penyusunan formula minyak lumas selalu melibatkan pencampuran base oil dan aditif melaluitahapan estimasi dan formulasi skala laboratorium, dilanjutkan dengan produksi skala komersial.Parameter kunci dalam penyusunan formula adalah viskositas kinematik yang nilainya dapatdihitung secara teoretis dan pengujian laboratorium. Beberapa metode estimasi viskositas campuranyang dikenal antara lain persamaan Refutas, metode Wright, dan metode yang dikembangkandan digunakan dalam American Society for Testing and Material (ASTM D 7152).Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari akurasi ketiga metode tersebut dalam memprediksiviskositas kinematik campuran biner base oil dan aditif. Sampel campuran biner tersusun daridua jenis base oil mineral produksi PT Pertamina (Persero) dan aditif viscosity modifiers (VMs)produksi Lubrizol yang divariasikan pada kisaran konsentrasi 5-30 % berat. Nilai viskositaskinematik diukur pada temperatur uji 40 dan 100oC menggunakan cannon automatic viscometerseries 2000 (CAV 2000) dengan mengacu pada metode uji ASTM D 445. Evaluasi data dilakukanuntuk mendapatkan nilai persen average absolute deviation (%AAD) sebagai indikator akurasihasil estimasi dari setiap metode dibandingkan dengan data empiris.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai %AAD pada 24 data uji dari 12 sampel campuranbiner dan temperatur uji 40oC adalah 10,56 %, lebih rendah dibandingkan persamaan Refutas danmetode ASTM, yaitu 41,19 dan 41,25 %. Pada temperatur uji 100oC nilai %AAD metode Wrightadalah 15,03 %, lebih rendah daripada persamaan Refutas dan metode ASTM yaitu 39,15 dan39,43 %. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode Wright memberikan nilaiestimasi yang lebih akurat dibandingkan dengan persamaan Refutas maupun metode ASTM.